Pelayanan Nifas Pelayanan Neonatal

pencegahan hipotermi, pemberian ASI, Pencegahan infeksi berupa perawata mata, tali pusat, kulit serta imunisasi, pemberian vitamin K, manajemen terpadu bayi muda MTBM, dan penyuluhan perawatan neonates di rumah menggunakan buku KIA. Setiap neonates memperoleh pelayanan kesehatan minimal dua kali yaitu pada umur 0 -8 hari dan pada umur 8 – 28 hari.

2.2.5 Pelayanan Bayi

Pelayanan kesehatan bayi diberikan kepada bayi umur 1 – 12 bulan oleh petugas kesehatan. pelayanan tersebut meliputi deteksi dini kelainan tumbuh kembang bayi, stimulasi perkembangan bayi, manajemen terpadu bayi muda MTBM, manajemen terpadu balita sakit MTBS dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku KIA. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatn minimal empat kali yaitu pada umut 1 – 3 bulan, pada umur 3 – 6 bulan, pada umur 6 -9 bulan, dan pada umur 9 -12 bulan.

2.2.6 Pelayanan KontrasepsiKB

Prinsip pelayanan kontrasepsi saat ini adalah memberikan kemandirian pada ibu dan pasangan untuk memilih metode yang diinginkan. Pemberi pelayanan berperan sebagai konselor dan fasilitator, sesuai langkah-langkah di bawah ini. 1. Jalin komunikasi yang baik dengan ibu. 2. Nilailah kebutuhan dan kondisi ibu dengan memberikan pilihan metode kontrasepsi berdasarkan tujuan pemakaiannya. Dimana terdapat pilihan metode untuk fase menunda, fase menjarangkan anak 2, dan fase tidak hamil lagi anak 3. Adapun metode kontrasepsi tersebut ialah pil, AKDR, steril, suntikan, kondom, minipil, dan implant. 3. Memberikan informasi mengenai pilihan metode kontrasepsi yang dapat digunakan ibu. Berikan informasi yang obyektif dan lengkap tentang berbagai metode kontrasepsi: efektivitas, cara kerja, efek samping, dan komplikasi yang dapat terjadi serta upaya-upaya untuk menghilangkan atau mengurangi berbagai efek yang merugikan tersebut termasuk sistem rujukan. 4. Membantu ibu menentukan pilihan terhadap metode kontrasepsi yang paling aman dan sesuai bagi dirinya. 5. Menjelaskan secara lengkap mengenai metode kontrasepsi yang telah dipilih ibu. 6. Rujuk ibu bila diperlukan ke konselor yang lebih ahli apabila di klinik KB ini ibu belum mendapat informasi yang cukup memuaskan, atau rujuk ke fasilitas pelayanan kontrasepsikesehatan yang lebih lengkap apabila klinik KB setempat tidak mampu mengatasi efek sampingkomplikasi atau memenuhi keinginan ibu. Berikan pelayanan lanjutan setelah ibu dikirim kembali oleh fasilitas rujukan kunjungan ulang pasca pemasangan.

2.3 Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik

2.3.1 Kepuasan Masyarakat

Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan pihak penyedia dan pemberi layanan harus berupaya untuk mengacu pada tujuan utama pelayanan,