48 dibudidayakan di lahan sawah dengan karakteristik khusus yang telah dijelaskan
sebelumnya adalah komoditas krisan potong. Kecamatan Sukaresmi memiliki jarak yang tidak terlalu jauh dengan
ibukota Kabupaten Cianjur, yaitu 25 kilometer sehingga pembelian input-input petanian dapat dilakukan dengan mudah. Selain itu Kecamatan Sukaresmi juga
dekat Kota Jakarta, sehingga pemasaran produk serta pembelian input-input tertentu yang tidak terdapat di Kabupaten Cianjur dapat berjalan cukup mudah
karena akses yang tersedia cukup mendukung berjalannya usaha ini, seperti alat transportasi yang memadai dan jalan aspal yang cukup baik.
Jumlah penduduk di Kecamatan Sukaresmi pada Tahun 2009 tercatat sebanyak 74.119 jiwa dengan 21.043 Kepala Keluarga KK. Dari jumlah tersebut
sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani yakni sebanyak 14.116 KK, selebihnya bermata pencaharian sebagai pengrajin 926 KK, pedagang 1.089 KK,
tukang dan jasa 985 KK, PNS 266 KK, serta TNI dan Polri 68 KK.
7
Dari informasi ini dapat diketahui bahwa masih terdapat 3.593 KK yang tercatat belum
memiliki mata pencaharian tetap.
5.2. Gapoktan Seruni Citra Resmi
Budidaya krisan telah banyak dikembangkan di Kecamatan Sukaresmi hampir selama lima puluh tahun terakhir. Hal ini menyebabkan banyaknya tenaga
terampil yang mengetahui dan berpengalaman terhadap pembudidayaan krisan potong yang biasanya diperoleh secara turun temurun. Seiring banyaknya tenaga
kerja yang terampil dan semakin banyaknya penduduk yang mengusahakan krisan potong menjadikan Kecamatan Sukaresmi sebagai salah satu sentra produksi
krisan potong. Untuk menjaga kualitas produk, kestabilan pasar bagi petani serta pemenuhan kebutuhan sarana produksi, para petani membentuk kelompok-
kelompok tani berdasarkan desa lokasi kebun mereka. Seiring berjalannya waktu, kelompok tani yang terbentuk mencapai 11 kelompok. Hal ini mendorong para
petani untuk membentuk gabungan kelompok tani dengan tujuan agar petani mudah memperoleh bantuan modal, mendapatkan bimbingan teknis budidaya
yang lebih baik, serta mudah memperoleh informasi pasar.
7
Profil BPBTPH Sukaresmi, 2012
49 Akhirnya Gabungan Kelompok Tani Gapoktan Seruni Citra Resmi
didirikan pada tanggal 15 Maret 2009 melalui musyawarah pengurus kelompok tani krisan potong di Kecamatan Sukaresmi. Pada tanggal 15 Juni 2009 Gapoktan
seruni Citra Resmi dikukuhkan oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur dengan Nomor Registrasi: 147.161456.4PP.
Sejak itulah Gapoktan seruni Citra Resmi terus melakukan pembinaan dan bimbingan kepada para anggota terutama dalam budidaya maupun perbenihan
krisan. Berkat bimbingan dari penyuluh pertanian dan adanya semangat dari anggota gapoktan untuk lebih meningkatkan penerapan teknologi pada budidaya
krisan potong dengan baik dan benar, maka mulai tanggal 13 Agustus 2009 Gapoktan seruni Citra Resmi bersama anggota melaksanakan Sekolah Lapang
SL perbenihan krisan dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur yang dilakukan setiap Hari Senin selama delapan kali pertemuan dengan waktu empat
jam setiap pertemuan. Sekolah Lapang ini dipandu oleh Ketua Badan Penyuluh Pertanian Kabupaten Cianjur dengan dibantu oleh Petugas Penyuluh Pertanian
Kecamatan Sukaresmi serta petugas dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur.
Selain mengadakan pembinaan, Gapoktan Seruni Citra Resmi juga berperan dalam membantu permodalan petani krisan potong melalui dana
pinjaman yang bergulir yakni Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat BPLM, membantu pemasaran petani anggota dengan menjadi pengumpul apabila pesanan
dari konsumen menurun atau petani belum memiliki konsumen tetap, dan yang terakhir adalah membantu penyediaan sarana produksi krisan potong bagi petani
anggota. Gapoktan Seruni Citra Resmi diketuai oleh M. Damin dengan dibantu oleh
beberapa pengurus, yaitu sekretaris, bendahara, Divisi Perbenihan, Divisi Produksi, Divisi LKMA, Divisi Koperasi, Input dan Alsin, serta Divisi
Pengolahan dan Pemasaran. Petani anggota Gapoktan Seruni Citra Resmi saat ini tlah mencapai 193 petani yang berasal dari 11 kelompok tani krisan di Kecamatan
Sukaresmi. Rincian data keanggotaan Gapoktan Seruni Citra Resmi dapat dilihat pada Tabel 8.
50
Tabel 8.
Data Kelompok Tani Anggota Gapoktan Seruni Citra Resmi
No. Nama Kelompok
Tani Nama Ketua
Jumlah Anggota
orang Luas Lahan
Usaha m
2
Rata-Rata Luas Lahan
1 Glory Farm
Ds. Pakuon Neneng
Soptiah 20
25.380 1.269,00
2 Makmur
Ds. Cikanyere H. Abdullah
16 41.000
2.562,50 3
Wargi Sauyunan Ds. Cikanyere
M.A. Bacharudin S.
30 31.000
1.033,33 4
Puspita Sari Ds. Pakuon
Asep Sulaeman
24 17.600
733,33 5
Seruni Mawar Ds. Pakuon
M. Hamdan S. 23
30.500 1.326,09
6 Maju Sejahtera
Ds.Kawungluwuk Topik
26 159.800
6.146,15 7
Seroja Ds. Cibadak
H. Muhidin 15
22.500 1.500,00
8 Mekar Tani
Ds. Pakuon H. Encep
Kusmayadi 13
25.000 1.923,08
9 MBA Farm
Ds. Pacet Ir. Sarkad
6 20.000
3.333,33 10
Senen Farm Ds. Cugenang
Nyanyang 8
9.000 1.125,00
11 Rosalina
Ds. Cugenang Aji Saepul
12 10.000
833,33
Jumlah 193
391.780 217.785,15
Sumber: Profil Gapoktan, 2009 Diolah
Tabel 8 menunjukkan bahwa luas lahan petani krisan di Kecamatan Sukaresmi sangat bervariasi. Namun sesuai pengamatan langsung di lapang dan
juga hasil perhitungan pada tabel dapat diketahui bahwa rata-rata luas lahan budidaya krisan potong petani anggota Gapoktan Seruni Citra Resmi adalah
antara 1.000-2000 m
2
. 5.3.
Kegiatan Budidaya Krisan Potong di Kecamatan Sukaresmi
Jenis krisan potong yang diusahakan oleh petani bunga di Kecamatan Sukaresmi ini terbagi dalam dua tipe, yaitu tipe standar dan tipe spray. Dua tipe
krisan potong tersebut memiliki varietas, bentuk dan warna yang beragam. Persentase krisan potong tipe standar yang diproduksi lebih besar dibanding
persentase tipe spray, yakni tipe satandar sebesar 60 persen dan tipe spray sebesar
40 persen. Perbedaan persentase produksi tersebut ditetapkan berdasarkan
51 permintaan konsumen. Varietas krisan potong tipe standar dan tipe spray yang
dihasilkan oleh petani di Kecamatan Sukaresmi dapat dilihat pada Tabel 9 berikut.
Tabel 9. Nama Varietas Bunga Krisan Potong Produksi Kecamatan Sukaresmi
Rata-rata luas lahan budidaya petani krisan potong di Kecamatan Sukaresmi yaitu 1.000-2.000 m
2
dari total lahan krisan potong seluas 39,18 hektar. Dengan luas lahan 1.000
biasanya dibangun lima unit green house dengan luas masing-masing 200 m
2
. Green house yang digunakan adalah green house tipe sere
, yaitu green house yang terbuat dari bambu dengan beratapkan plastik UV. Green house
tipe ini biasanya memiliki umur ekonomis yang lebih pendek dibandingkan green house yang terbuat dari besi. Green house tipe sere hanya
mampu bertahan hingga empat tahun.
Gambar 3
. Green house tipe sere Pola pertanaman bunga potong krisan di Kecamatan Sukaresmi dapat
dilakukan sepanjang tahun, yaitu tiga kali panen dalam satu tahun dengan masing- masing umur panen tiga bulan. Hal tersebut dikarenakan kondisi lahan dan iklim
Kecamatan Sukaresmi yang sesuai dengan syarat tumbuh, sehingga penanaman Varietas Krisan Potong di Kecamatan Sukaresmi
Tipe Standar Tipe Spray
White Fiji Yellow Fiji
Puma Sonya
Snowdon Yellow Pink Fiji
Regent Rhino
Shamrock Jaguar Fiji
Town talk Wendi
Pingpong White Holiday
Heidi Yellow Tiger
Pingpong Yellow Alouis
Heidi White Casablanca
Snowdon White Pompon
52 bunga potong krisan di kecamatan ini pada umumnya tidak tergantung pada
musim. Proses produksi secara keseluruhan dilaksanakan dalam green house yang
telah diinstalasi listrik dan diberikan fasilitas pengairan. Dalam budidaya krisan potong, peranan utama green house adalah sebagai penahan arus hujan dan angin
secara langsung. Dalam teknis budidaya, para pekerja lebih banyak menggunakan pengalaman sebagai acuan untuk mengatasi hama dan penyakit tanaman.
Dengan luas lahan 1.000 m
2
petani melaksanakan kegiatan budidaya krisan potong tanpa pembibitan. Bibit siap tanam diperoleh dari pembelian melalui
Gapoktan seruni Citra Resmi. Hal ini dimaksudkan agar siklus bisnis dapat berjalan cepat, mengingat luas lahan yang dimiliki terbatas.
Proses penanaman dimulai dengan persiapan lahan, penanaman bibit, dan pemeliharaan. Dalam pemeliharaannya krisan potong memerlukan penyiraman
selama 2 hari sekali berturut-turut hingga 10 hari pertama, setelah itu penyiraman dilakukan hanya seminggu sekali. Selain itu dalam pemeliharaan juga dilakukan
penyinaran menggunakan lampu, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta pemberantasan gulma dan pemotongan daun. Terhitung 12 minggu setelah
tanam atau setelah bunga setengah mekar penuh, bunga siap dipanen dan dilanjutkan dengan kegiatan pascapanen.
Kegiatan pasca panen dilakukan di luar kebun, seperti gudang, teras, atau saung. Sebelum dikemas, bunga yang telah dipanen dikelompokkan berdasarkan
grade, tipe dan warna, serta tujuan distribusi kemudian dilakukan pengukuran.
Pengukuran dimaksudkan agar ukuran bunga seragam dan sesuai dengan permintaan konsumen. Setelah itu bunga dikemas menggunakan kertas
berdasarkan tipe dan warnanya. Ada perbedaan cara pengemasan antara krisan potong tipe standar dan tipe spray. Pengemasan krisan potong tipe spray
dilakukan dengan menyatukan 10 tangkai kedalam balutan kertas menjadi satu ikat. Kemudian ikatan tersebut disatukan kembali dengan ikatan bunga yang lain
dalam tipe, grade dan warna yang sama menjadi satu ikatan yang lebih besar terdiri dari 10 ikat bunga.
Berbeda dengan krisan potong tipe spray, krisan tipe standar memerlukan perlakuan yang lebih khusus. Yaitu setiap mahkota bunga dikemas dengan
53 menggunakan kertas putih membentuk corong, kemudian setelah terkumpul 10
tangkai disatukan menjadi satu ikat. Selanjutnya digabungkan dengan sembilan ikatan yang lain membentuk ikatan yang lebih besar. Cara ini dimaksudkan agar
mahkota bunga tidak mudah rusak ketika diangkut.
Gambar 4.
Kemasan Krisan Potong Tipe Standar Teknik budidaya yang dilakukan oleh petani krisan potong di Kecamatan
Sukaresmi masih sederhana. Para petani belum munggunakan alat-alat pertanian modern untuk mempermudah proses produksi. Hal ini disebabkan meskipun
teknologi yang digunakan masih sederhana, namun produk yang dihasilkan memiliki kualitas sesuai keinginan pasar. Siklus kegiatan budidaya krisan potong
di Kecamatan Sukaresmi selama setahun dengan luasan 1.000 m
2
dapat dilihat pada Lampiran 2.
5.4. Pemasaran Produk