81
7.4.2. Peningkatan Harga Beli Bibit Krisan
Usaha budidaya krisan potong di Kecamatan Sukaresmi ini tidak melakukan proses pembibitan, sehingga petani harus membeli bibit dari gapoktan.
Harga bibit dapat mengalami perubahan mengingat Gapoktan Seruni Citra Resmi sebagai produsen tengah berusaha memproduksi bibit krisan potong dengan
kualitas terbaik, salah satunya dengan menerapkan teknik budidaya yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur SOP. Selain itu biaya pembelian bibit
merupakan komponen terbesar dalam biaya variabel yakni sebesar 31,67 persen, sehingga perubahan pada harga bibit akan mempengaruhi kelayakan finansial
usaha ini. Untuk itu perlu dilkukan analisis switching value pada perubahan harga bibit krisan.
Hasil dari perhitungan analisis switching value pada skenario I adalah peningkatan pada skenario I tidak boleh melebihi 651,46 persen atau harga bibit
menjadi Rp.751,46. Jika terjadi peningkatan sebesar 651,46 persen akan menyebabkan nilai NPV mendekati nol, IRR sebesar 6,5 persen, dan Net BC
sama dengan satu. Hal ini mengindikasikan bahwa jika terjadi peningkatan harga bibit lebih dari 651,46 persen akan mengakibatkan usaha krisan potong dengan
modal sendiri menjadi tidak layak untuk dijalankan. Proyeksi laba rugi dan cashflow
dari perhitungan switching value skenario I terhadap peubahan harga bibit dapat dilihat pada Lampiran 15.
Sementara hasil switching value untuk skenario II menyatakan bahwa jika terjadi peningkatan harga bibit lebih dari 633,39 persen maka usaha krisan potong
yang dijalankan dengan modal pinjaman menjadi tidak layak karena dengan perubahan sebesar 633,39 persen akan mengakibatkan nilai NPV mendekati nol,
IRR sebesar 11 persen, dan Net BC sama dengan satu. Proyeksi laba rugi dan cashflow
dari perhitungan switching value skenario II dengan perubahan harga bibit dapat dilihat pada Lampiran 16.
Dari hasil switching value dapat diketahui bahwa usaha budidaya krisan potong di Kecamatan Sukaresmi yang dijalankan dengan modal pinjaman lebih
sensitif terhadap perubahan harga jual bibit krisan dibandingkan dengan usaha
82 yang dijalankan dengan modal sendiri. Perhitungan interpolasi pada perubahan
harga bibit krisan dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26. Hasil Perhitungan Interpolasi pada Variabel Harga Bibit
Perubahan Harga Bibit Skenario I
Skenario II Peningkatan
NPV Rp Peningkatan
NPV Rp 651
208373,3825 630
1402341,921 652
-248355,6318 640
-2731994,457 651,46
633,39
VIII KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan