Skenario Usaha II Modal Pinjaman Perbandingan Hasil Analisis Kelayakan Finansial pada Kedua Skenario

77 diperoleh dengan menghitung selisih atara manfaat bersih yang diperoleh dengan biaya yang fikeluarkan. Hasil perhitungan tersebut kemudian dihitung dengan nilai sekarang Present Value dengan menggunakan nilai diskonto yang berlaku. Berdasarkan perhitungan Lampiran 11, pada skenario I dimana modal diperoleh dana pribadi, diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 297.538.961,70 yang menunjukkan bahwa manfaat bersih yang diperoleh usaha budidaya bunga potong krisan yakni sebesar Rp. 297.538.961,70 Sementara itu, IRR pada skenario I adalah 103 persen. Nilai ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan pada usaha bunga potong krisan dengan sistem pembiayaan mandiri adalah sebesar 103 persen. Angka ini lebih besar dari tingkat diskonto yang digunakan yakni 6,25 persen. Net Benefit Cost Ratio dari Skenario I memiliki nilai 3,43. Itu menunjukkan bahwa setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan untuk usaha krisan potong dengan sistem pembiayaan mandiri akan memberikan manfaat bersih sebesar 3,43 satuan. Lama payback period pada skenario I adalah satu tahun, tujuh bulan, 23 hari. Nilai ini menunjukkan, bahwa seluruh biaya investasi yang ditanamkan dalam usaha krisan potong dengan sistem pembiayaan mandiri akan dapat dikembalikan dalam waktu satu tahun, tujuh bulan, 23 hari. Dari nilai keempat kriteria investasi tersebut, dapat dikatakan bahwa usaha krisan potong di Kecamatan Sukaresmi dengan modal pribadi layak untuk dijalankan. Adapun hasil kriteria finansial skenario I dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Kelayakan Finansial Skenario I Modal Pribadi Kriteria Investasi Nilai NPV Rp. 297.538.961,70 IRR 103 Net BC 3,43 PP 1 Tahun, 7 Bulan, 23 Hari

7.3.2. Skenario Usaha II Modal Pinjaman

Berdasarkan perhitungan Lampiran 12, pada skenario II dimana modal diperoleh dari pinjaman Bank, diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 261.865.533,70 yang menunjukkan bahwa manfaat bersih yang diperoleh usaha budidaya bunga 78 potong krisan yakni sebesar Rp. 261.865.533,70. Sementara itu, IRR pada skenario II sebesar 271,65 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan pada usaha bunga potong krisan dengan sistem pembiayaan mandiri adalah sebesar 271,65 persen, nilai ini lebih besar dari tingkat diskonto yang digunakan yakni 11 persen. Net Benefit Cost Ratio dari Skenario II memiliki nilai 8,04. Itu menunjukkan bahwa setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan untuk usaha krisan potong dengan sistem pembiayaan pinjaman akan memberikan manfaat bersih sebesar 8,04 satuan. Lama payback period pada skenario II adalah satu tahun, 10 bulan, 14 hari. Nilai ini menunjukkan, bahwa seluruh biaya investasi yang ditanamkan dalam usaha bunga potong krisan dengan sistem pembiayaan pinjaman, akan dapat dikembalikan dalam waktu satu tahun, 10 bulan, 14 hari, Dari nilai keempat kriteria investasi tersebut, dapat dikatakan bahwa usaha krisan potong di Kecamatan Sukaresmi dengan permodalan yang diperoleh dari pinjaman Bank layak untuk dijalankan. Adapun hasil kriteria finansial skenario II dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Kelayakan Finansial Skenario II Modal Pinjaman Kriteria Investasi Nilai NPV Rp. 261.865.533,70 IRR 271,65 Net BC 8,04 PP 1 Tahun, 10 bulan, 14 hari

7.3.3. Perbandingan Hasil Analisis Kelayakan Finansial pada Kedua Skenario

Perbandingan analisis kelayakan finansial antara pengusahaan krisan potong dengan modal pribadi skenario I dan dengan modal pinjaman skenario II dapat dilihat pada Tabel 24. Dari keempat kriteria kelayakan investasi menunjukkan bahwa analisis kelayakan finansial skenario I menunjukkan nilai NPV yang lebih besar dan Payback Period yang lebih cepat dibandingkan dengan skenario II. Namun perbedaan nilai NPV dan Payback Period keduanya tidak 79 terlalu signifikan. Sebaliknya Nilai IRR dan Net BC dari skenario II jauh lebih besar dibandingkan dengan skenario I. Itu artinya skenario II mampu memberikan tingkat pengembalian investasi yang lebih besar dibandingkan dengan skenario I, sehingga dapat dikatakan bahwa pengusahaan krisan potong dengan modal pinjaman lebih layak untuk dijalankan. Tabel 24 . Perbandingan Hasil Analisis Kelayakan Finansial pada Kedua Skenario Kriteria Investasi Nilai Skenario I Skenario II NPV Rp. 297.538.961,70 Rp. 261.865.533,70 IRR 103 271,65 Net BC 3,43 8,04 PP 1 Tahun, 7 Bulan, 23 Hari 1 Tahun, 10 bulan, 14 hari

7.4. Analisis Switching Value