26 Nurmalina  2009  menggambarkan  studi  kelayakan  bisnis  sebagai  dasar
untuk  menilai  kelayakan  suatu  bisnis  atau  investasi  untuk  dijalankan.  Adapun tujuan studi kelayakan bisnis ini antara lain:
a. menghindari risiko kerugian
b. memudahkan perencanaan
c. memudahkan pekerjaanpelaksanaan
d. memudahkan pengawasan
e. memudahkan pengendalian
Gittinger  1986  menyebutkan  bahwa  dalam  menganalisis  kelayakan proyekusaha harus dilihat dari aspek-aspek yang saling berkaitan secara bersama-
sama  pada  setiap  tahap  perencanaan  usaha  dan  siklus  pelaksanaannya.  Aspek- aspek  tersebut  antara  lain  aspek  pasar,  aspek  teknis,  aspek  sosial,  aspek
manajemen,  aspek  finansial  dan  aspek  ekonomi.  Pertimbangan  aspek-aspek tersebut  sangat  penting  untuk  menghindari  kesalahan  menanamkan  modal  pada
bisnis  yang  tidak  menguntungkan.  Jika  kesalahan  itu  terjadi  tidak  hanya  akan merugikan  para  stakeholder  yang  terlibat  langsung  dalam  usaha  tersebut,  namun
juga akan merugikan masyarakat luas. 3.1.2. Aspek Kelayakan Bisnis
Dalam menganalisis kelayakan usaha pertanian terdapat enam aspek yang perlu dipertimbangkan,  yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek  manajemen, aspek
sosial  dan    lingkungan,  aspek  finansial,  dan  aspek  ekonomi  Gittinger,  1986. Dalam  penelitian  ini  akan  dibahas  lima  aspek  pertama  untuk  kelayakan  usaha
krisan potong di Kecamatan Sukaresmi.
3.1.2.1. Aspek Pasar
Aspek  pasar  menyangkut  pasar  input  dan  pasar  output.  Bagaimana penawaran  input  produksi  saat  membangun  usaha  dan  pada  saat  usaha  telah
beroperasi.  Aspek  pasar  juga  menganalisis  bagaimana  kondisi  pemasaran  output yang  akan  diproduksi  dalam  usaha  tersebut  Kadariah  et  al,  1999.  Menurut
Nurmalina  2009,  suatu  usaha  proyek  dapat  beroperasi  dengan  baik  apabila output  yang  dihasilkan  dapat  memperoleh  tempat  di  pasar  serta  dapat
menghasilkan keuntungan dengan hasil penjualan yang cukup.
27 Dalam  menganalisis  aspek  pasar  perlu  juga  diketahui  berbagai  kebijakan
pemasaran  atau  yang  sering  disebut  sebagai  bauran  pemasaran.  Menurut  Umar 2005,  bauran  pemasaran  terdiri  dari  1  Produk  Product,  dalam  memasarkan
produk, perusahaan sebaiknya  menetapkan  manfaat-manfaat  yang diberikan oleh produk  yang  telah  diproduksi  oleh  perusahaan  tersebut, 2  Harga  Price,  harga
adalah  sejumlah  nilai  yang  ditukarkan  konsumen  dengan  manfaat  memiliki  atau menggunakan produk yang  nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual  melalui
tawar menawar atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua  pembeli,  3  Distribusi  Place,  saluran  distribusi  adalah  sekelompok
organisasi  yang  saling  tergantung  dalam  keterlibatan  mereka  pada  proses  yang memungkinkan produk tersedia  bagi  penggunaan  atau konsumsi oleh konsumen.
4  Promosi  Promotion,  promosi  dilakukan  untuk  mengkomunikasikan  produk kepada masyarakat agar produk dikenal dan akhirnya dibeli.
3.1.2.2. Aspek Teknis
Husnan  dan  Muhammad  2000  mendefinisikan  aspek  teknis  sebagai aspek  yang  berkaitan  dengan  teknis  pembangunan  bisnis  serta  pengoperasian
usaha setelah bisnis tersebut selesai dibangun. Analisis secara teknis berhubungan dengan persediaan input bahan baku serta output yang dihasilkan berupa barang
dan  jasa.  Aspek  teknis  memiliki  pengaruh  yang  sangat  besar  terhadap  jalannya usaha  terutama  proses  produksi.  Meskipun  demikian,  aspek  lainnya  tetap
merupakan aspek penting, karena semua aspek saling berhubungan. Menurut  Nurmalina  2009  yang  perlu  dikaji  dalam  aspek  teknis  antara
lain: 1
Lokasi Bisnis Variabel  yang  mempengaruhi  pemilihan  lokasi  bisnis  ini  terdiri  atas
variabel utama dan variabel bukan utama yang dimungkinkan untuk berubah. Variabel  utama  antara  lain  ketersedian  bahan  baku,  letak  pasar  yang  dituju,
tenaga  listrik  dan  air,  supply  tenaga  kerja  yang  sangat  mempengaruhi  biaya produksi,  fasilitas  transportasi.  Sedangkan  variabel  bukan  utama  antara  lain
hukum  dan  peraturan  di  Indonesia  maupun  di  tingkat  lokal  pada  rencana lokasi,  sikap  dari  masyarakat  setempat  yang  mendukung  atau  tidak  pada
28 pendirian  suatu  bisnis,  dan  rencana  masa  depan  perusahaan  dalan  kaitannya
dengan perluasan bisnis. 2
Luas Produksi Beberapa  faktor  yang  mempengaruhi  penentuan  luas  produksi  yaitu
batasan  permintaan,  tersedianya  kapasitas  mesin,  jumlah  dan  kemampuan tenaga  kerja  pengelolaan  proses  produksi,  kemampuan  finansial  dan
manajemen  perusahaan,  dan  kemungkinan  adanya  perubahan  teknologi produksi  di  masa  yang  akan  datang.  Pada  produk  baru,  kapasitas  produksi
biasanya masih belum optimal, namun sebaiknya kapasitas produksi ini masih berada di tingkat titik impas.
3 Proses Produksi
Proses  produksi  terdiri  atas  3  jenis  yaitu  proses  produksi  yang terputus-putus, proses produksi yang kontinu, dan proses produksi kombinasi.
4 Layout
Layout  ini  mencakup  layout  site,  layout  pabrik,  layout  bangunan bukan pabrik, dan fasilitas-fasilitanya. Kriteria-kriteria yang dapat digunakan
yakni  konsistensi  dengan  teknologi  produksi,  arus  produk  dalam  proses produksi  yang  lancar  dari  satu  proses  ke  proses  lain,  penggunaan  ruangan
yang optimal, kemudahan melakukan ekspansi, meminimisasi biaya produksi, dan memberikan jaminan yang cukup untuk keselamatan tenaga kerja.
5 Pemilihan Jenis Teknologi dan Equipment
Pada dasarnya pemilihan teknologi ini berpatokan pada seberapa jauh derajat  mekanisasi  yang  diinginkan  dan  manfaat  ekonomi  yang  diharapkan.
Saat  ini  digunakan  pula  teknologi  tepat  yang  dalam  hal  ini  dapat  digunakan kriteria  tentang  penggunaan  potensi  ekonomi  lokal  dan  kesesuaian  dengan
kondisi sosial budaya setempat. Pemilihan  mesin  dan  peralatan  serta  jenis  teknologi  mempunyai
hubungan yang erat sekali karena pemilihan mesin wajib mengikuti ketentuan jenis  teknologi  yang  telah  ditetapkan  walaupun  juga  mempertimbangkan
faktor  non  teknologi  lainnya  seperti  keadaan  infrastruktur  dan  fasilitas pengangkutan mesin, keadaan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan mesin dan
29 peralatan yang ada di sekitar lokasi bisnis, kemungkinan memperoleh tenaga
ahli yang akan mengelola mesin dan peralatan tersebut.
3.1.2.3. Aspek Manajemen