15 3
Hama dan Penyakit Terdapat  beberapa  hama  dan    penyakit  yang  sering  ditemui  pada  krisan
potong.  Adapun  jenis-jenis  hama  yang  sering  meyerang  tanaman  ini  menurut Rukamana  dan  Mulyana  1997  diantaranya  adalah  ulat  tanah,  Thrips,  tungau
merah, penggerek daun. Pengendalian  hama  tersebut  dapat  dilakukan  dengan  perlakuan  fisik
menggunakan  cara-cara  tradisional,  seperti  memotong  atau  merompes  bagian tanaman  yang  terserang  maupun  secara  kimiawi  menggunakan  pestisida.  Begitu
pula dengan penyakit yang sering ditemui pada krisan potong dapat ditanggulangi dengan  cara  yang  sama.  Menurut  Rukmana  dan  Mulyana  1997,  jenis-jenis
penyakit  yang  sering  menyerang  tanaman  ini  antara  lain  adalah  karatRust, Tepung Oidium, virus kerdil dan Mozaik.
3 Panen
Krisan  potong  yang  siap  panen  adalah  yang  berumur  tiga  hingga  empat bulan  setelah  tanam.  Kriteria  krisan  potong  yang  telah  siap  panen  adalah  bunga
yang telah setengah mekar atau tiga hingga empat hari sebelum mekar penuh. Menurut  Rukmana  dan  Mulyana  1997,  panen  sebaiknya  dilakukan  pagi
hari,  saat  suhu  udara  tidak  terlalu  tinggi  dan  saat  krisan  potong  berturgor optimum. Pemanenan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dipotong tangkainya
atau  dicabut  seluruh  tanaman.  Pemotongan  tangkai  bunga  dilakukan  sepanjang 60-80  sentimeter  dengan  menyisakan  tunggul  batang  setinggi  20-30
sentimeterdari permukaan tanah dengan menggunakan gunting steril. Untuk lahan produksi  seluas  satu  hektar  dengan  jarak  tanam  10  sentimeter  x  10
sentimeterdapat menghasilkan sekitar 800.000 tanaman.
2.2.3. Subsistem Pemasaran
Menurut  Soekartawi  1996,  kegiatan  yang  perlu  dilaukan  setelah pemanenan krisan potong adalah sebagai berikut:
1 Pengangkutan
Aktivitas  pengangkutan  adalah  aktivitas  membawa  bunga  dari  kebun  ke tempat  penampungan.  Aktivitas  ini  memerlukan  kehati-hatian  agar  bunga  tidak
rusak,  karena  mahkota  bunga  mudah  rusak  dan  mudah  terluka  bila  terkena
16 gesekan  atau  goncangan  yang  keras.    Bila  tidak  hati-hati  dalam  tahapan  ini,
persentase  kerusakan  bunga  dapat  meningkat.  Sehingga  diperlukan  tenaga  kerja yang terampil pada lini pekerjaan ini.
2 Pengumpulan
Bunga  yang  telah  dipotong  perlu  diupayakan  agar  daya  tahannya  tetap tinggi. Oleh karena itu saat pengumpulan bunga perlu hati-hati terutama pada saat
meletakkan  dan  saat  menumpuknya.  Krisan  potong  tergolong    bunga  kuat  yang relatif memiliki daya tahan yang tinggi setelah dipotong.
3 Pemilihan kualitas grading
Pada tahap ini bunga dikelompokkan  pada kualitas tertentu. Setelah bunga terkumpul,  dilakukan  pembersihan  serta  penyortiran  grading.  Pembersihan
dilakukan  pada  bagian  tangkai,  daun  dan  bunga  yang  sekiranya  perlu  dibuang. Aktivitas  penyortiran  adalah  memilah-milah  bunga  berdasarkan  kelas  dan
ukurannya.  Kumpulan  bunga  yangsama  ukuran  dan  kualitasnya  diikat  dengan karet  gelang  atau  tali  sebanyak  sepuluh  tangkai  perikat.    Sebaiknya  grading
disesuaikan dengan perubahan keinginan konsumen. 4
Pengemasan dan penyimpanan Tahapan  pengemasan  dan  penyimpanan  merupakan  bagian  yang  tidak
terpisahkan  dari  variabel  pembentukan  harga.  Pada  umumnya  kelemahan pelaku usaha  bunga  terletak  pada  tingkatan  ini.  Hal  ini  disebabkan  pengemasan  dan
penyimpanan  bukan  saja  memelukan  waktu  dan  tenaga  kerja  yang  relatif16 banyak,  tetapi  juga  memerlukan  keahlian  khusus.  Para  pengemas  harus  sudah
memperkirakan bunga tersebut akan dibawa kemana, diangkut menggunakan apa, memerlukan waktu berapa hari, apakah bunga dapat bertahan selama pengiriman
tersebut  dan  bagaimana  pula  teknik  pengemasan  yang  diperlukan  pada  masing-
masing kondisi.
Bunga  yang  telah  diikat  berdasarkan  kelas  dan  ukuran  tertentu  perlu dibungkus dengan kertas atau plastik untuk melindungi mahkotanya. Selanjutnya
tangkai bunga direndam dalam larutan pengawet tertentu. Untuk bunga yang akan dipasarkan  ke  luarnegeri  perlu  dimasukkan  ke  dalam  container  dan  dalam  cold
storage .
17 Penyimpanan  dimaksudkan  agar  penyediaan  bunga  dapat  memenuhi
permintaan  konsumen  setiap  waktu.  Dengan  penyimpanan  bunga  kesegaran diharapkan  lebih  lama,  dan  dapat  didistribusikan  jauh  dari  tempat  asalnya.
Adapun  metode  penyimpanan  dapat  dilakukan  pada  suhu  rendah.  Secara komersial  metode  ini  telah  banyak  dilakukan.  Dengan  menggunakan  suhu  redah
proses fisiologis dalam jaringan bunga serta proses evaporasi dapat dihambat. Adapun tahapan pasca panen krisan potong dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1.
Tahapan Pascapanen Krisan potong
Sumber: Soekartawi 1996
Pengiriman Pembungkusan
Pengemasan
Pasar Ekspor Pasar Dalam
Negeri Pemetikan
Pengangkutan
Pengikatan Pengumpulan
Pembersihan
Penyortiran
18
2.2.4. Subsistem pendukung