Skala Usaha Proses Budidaya Krisan Potong

62

6.2.2. Skala Usaha

Pengusahaan krisan potong yang akan dilaksanakan di Kecamatan Sukaresmi menggunakan lima unit green house. Luasan setiap green house adalah 216 m 2 dengan lebar 8 meter dan panjang 27 meter. Jumlah bedengan yang ada dalam tiap unit green house sebanyak empat bedengan dengan lebar 1,25 meter dan panjang 27 meter sehingga luas setiap bedengan adalah 33,75 m 2 . Jarak tanaman produksi krisan adalah 12,5 cm x 12,5 cm sehingga kapasitas produksi setiap bedengan adalah sebesar 2.160 tangkai atau dengan kata lain lima unit green house dengan jumlah 20 bedengan dapat memproduksi 4.320 tangkai krisan. Usaha krisan potong dalam lima unit green house ini dilakukan tanpa kegiatan pembibitan. Bibit siap tanam diperoleh dari pembelian melalui Gapoktan seruni Citra Resmi. Hal ini dimaksudkan agar siklus bisnis dapat berjalan cepat, mengingat luas lahan yang dimiliki terbatas.

6.2.2. Proses Budidaya Krisan Potong

1 Persiapan lahan Sebelum ditanami lahan harus dibersihakan dari sisa-sisa tanaman sebelumnya, setelah itu dicangkul dan diratakan. Kemudian tanah digenangi dan ditaburi pupuk kandang selama 1 minggu. Setelah 1 minggu tanah dicangkul kembali dan dibentuk bedengan dengan lebar setiap bedeng adalah 1,25 meter dengan panjang 27 meter sesuai dengan panjang green house. Setelah pembentukan bedengan selesai tanah digemburkan kembali kemudian dipasang wire mesh sebagai jarak tanam. 2 Penanaman bibit Penanaman dilaksanakan pada pagi hari dengan cara memasang wire mesh dengan jarak tanam 12,5 cm x 12,5 cm.Sebelum bibit ditanam, lubang tanam diberi Furadan sebanyak 6-10 butir. Lalu bibit yang telah dipanen dari tray ditanam mengikuti jarak tanam wire mesh. Penanaman dikelompokkan berdasarkan warna dan varietas tanaman untuk mempermudah proses pascapanen. Setelah itu dilakukan penyiraman secara merata. 63 3 Penyulaman Penyulaman dilakukan seminggu setelah bibit ditanam. Penyulaman dilakukan terhadap bibit-bibit yang gagal tumbuh. Jumlah bibit yang harus disulam tergantung pada daya tumbuh bibit pada area penanaman. 4 Pemeliharaan Penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali selama 10 hari pertama. Selanjutnya penyiraman dilakukan seminggu sekali. Sedangkan penyinaran dilakukan selama satu bulan pertama. penyinaran pada tahap ini dilakukan ketika hari mulai gelap hingga hari kembali terang, sekitar 12 jam dengan menggunakan lampu 60 Watt yang diletakkan 30 cm dari ujung tanaman. Pemupukan dilakukan pada saat tanaman berusia 10 hari menggunakan pupuk Urea dan NPK masing-masing sebanyak 15 Kg dan 10 Kg untuk luas 500 m 2 . Selanjutnya pemupukan dilakukan pada umur 8 minggu dengan menggunakan pupuk TSP seberat 25 Kg untuk luasan yang sama. Pengendalian hama pada tahap budidaya ini dilakukan setiap minggu setelah tanaman berumur 10 hari. Pengendalian hama dilakukan setelah penyiraman agar pestisida tidak hilang karena air. Sedangkan pemberantasan gulma dilakukan setiap hari dan pemotongan daun yang berada pada tangkai terbawah dilakukan ketika hendak melakukan pemupukan.

6.2.3. Pengelolaan Panen dan Pascapanen