43
melindungi kehidupan pribadi dan rumahnya, dan pemohon setuju bahwa penggeledahan sah berdasarkan Pasal 8 ayat 2 untuk perlindungan “hak-hak orang lain”.
Standar yang digunakan Pengadilan adalah apakah tindakan yang telah dilakukan “ sesuai dengan hukum” dan apakah “diperlukan dalam masyarakat yang demokratis”. Perintah
penggeledahan yang relevan yang kemudian disebut “Perintah Anton Piller”, yang merupakan perintah pengadilan lisan dimaksudkan untuk mengamankan bukti pengadilan;
itu diberikan dalam suatu permohonan ex parte tanpa memberikan pemberitahuan kepada tergugat dan tanpa didengar keterangannya.
Pengadilan kasus ini menyatakan bahwa penggeledahan didasarkan pada hukum Inggris yang memiliki dua syarat penggeledahan: dapat diakses dan dapat dilihat. Sebagaimana
dalam syarat pertama, teks hukum yang relevan dan jurisprudensi semua dipublikasikan dan kemudian dapat diakses, dan seperti yang terakhir, “syarat dan kondisi dasar untuk
pemberian penyelesaian ini adalah, pada waktu yang relevan, diletakkan dalam presisi yang cukup untuk ukuran yang “dapat diduga”.
Ketika menguji apakah tindakan terkait adalah “perlu dalam masyarakat yang demokratis”, Pengadilan menyatakan bahwa perintah disertai “dengan perlindungan
yang memperhitungkan untuk menjaga dampaknya dalam batas yang wajar”, yaitu 1 “diberikan hanya pada jangka pendek”; 2 “pembatasan ditempatkan pada waktu tersebut
dan jumlah orang-orang yang dapat terkenal dampak penggeledahan dari penggugat’. Dan kemudian 3 “setiap materi yang disita hanya dapat digunakan untuk tujuan yang
khusus”.
Pada akhirnya, pengadilan menerima bahwa ada beberapa kelemahan dalam prosedur “ketika perintah dilaksanakan, dalam hal itu, contohnya, hal itu pasti telah menggaggu Mr.
Chappel yang mengalami penggeledahan oleh polisi dan penggugat yang dilakukan pada saat bersamaan.
c. Surat Menyurat Korespondensi
Larangan campur tangan dalam surat menyurat pribadi djamin dalam Pasal 32 UU No. 39 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan surat-
menyurat termasuk hubungan komunikasi melalui sarana elektronik tidak boleh diganggu, kecuali atas perintah hakim atau kekuasaan lain yang sah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Ketentuan mengenai surat menyurat terutama berkaitan dengan kewenangan penyitaan yang dilakukan oleh penegak hukum dalam proses peradilan pidana. Secara umum
44
mencampuri hubungan dalam bentuk surat menyurat dilarang, tetapi KUHAP memberikan kewenangan untuk melakukan penyitaan terhadap benda-benda yang berkaitan dengan
terjadinya tindak pidana, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 34 ayat 2 , Pasal 39 ayat
1, Pasal 41, dan Pasal 42 KUHAP. Penyitaan dilakukan dengan jin ketua pengadilan negeri dan jika dalam waktu mendesak bisa dilakukan hanya untuk benda yang bergerak dan
harus segera dilaporkan kepada ketua pengadilan negeri setempat Pasal 38. Ketentuan lain dalam KUHAP terkait dengan surat menyurat ini adalah tentang kewajiban merahasiakan,
sepanjang tidak menyangkut rahasia negara Pasal 34. Jaminan untuk tidak dicampuri hubungan korespondensinya termasuk korespondensi
atau surat menyurat dengan penasehat hukumnya. Tersangka dan terdakwa berhak mengirimkan surat kepada penasehat hukumnya dan untuk keperluan itu disediakan alat
tulis Pasal 62 ayat 1. Surat menyurat tersebut tidak diperiksa oleh penyidik atau penuntut umum, hakim atau pejabat rumah tahanan negara kecuali ada cukup alasan bahwa surat
itu telah disalahgunakan Pasal 62 ayat 2. Jika surat tersebut telah diperiksa oleh penyidik, penuntut umum atau hakim maka diberitahukan kepada tersangka atau terdakwa dan
dalam surat tersebut diberi tanda atau cap telah ditilik Pasal 62 ayat 3. Dalam hukum internasional, campur tangan dalam korespondensi oleh pihak
berwenang dapat menimbulkan masalah terhadap orang-orang dengan dikurangi kebebasannya dan terdapat sejumlah komplain gugatan yang diajukan ke Pengadilan
Hak Asasi Manusia Eropa dalam masalah ini. Komplain tersebut diajukan oleh para tahanan yang dihukum karena melakukan kejahatan. Dalam Kasus Preifer dan Plankl
15
, pemohon gugatan masing-masing saling berkorespondensi ketika dalam penjara dan sebaliknya, dan dalam satu surat, hakim investigasi menghapuskan dan menahan sejumlah
halaman yang tidak dapat terbaca dimana dia mengganggap berisi “candaan yang bersifat menghina terhadap petugas penjara”.
Pengadilan mempertimbangkan bahwa penghapusan terhadap halaman surat merupakan campur tangan yang tidak sah terhadap korespondensi pemohon. Pertimbangan itu sesuai
dengan Komisi HAM Eropa “bahwa surat yang berisi sedikit kritikan atas kondisi penjara dan khususnya tingkah laku petugas penjara” dan menyatakan bahwa, meskipun beberapa
ekspresi yang digunakan tanpa meragukan tidak lebih keras, ekspresi itu adalah bagian dari surat pribadi berdasarkan peraturan yang relevan.
Dalam kasus Schonenberg dan Durmaz
16
terkait dengan korespondensi antara pengacara dan orang yang berada dalam tahanan dan sebaliknya. Pemohon, seorang supir taxi, ditangkap
di Jenewa dalam kaitan dugaan kejahatan obat-obatan dan kemudian dibawa ke Zurich. Beberapa hari kemudian Istri dari Mr.Dumaz meminta Mr. Schonenberg untuk membela
suaminya. Pada hari yang sama Mr. Schonenberg mengirim surat dengan lampiran kepada
15 Pfeifer and Plankl v. Austria Application No 1080284 EHR
16 49Eur. Court HR, Case of Schönenberg and Durmaz, judgment of 20 June 1988, Series A, No. 137, p. 8-9, paras. 8-9.
45
kantor penuntut umum, sebagaimana disyaratkan oleh hukum Swiss, meminta bahwa surat dikirimkan ke alamat yang diinginkan. Dalam surat tersebut, Mr. Schonenberg mengatakan
kepada Mr. Dumaz bahwa dia diminta oleh istrinya untuk melakukan pembelaan terhadap dirinya dan mengirimkan surat kepada Mr Dumaz untuk memberikannya kuasa. Juga
secara bersamaan, menulis surat bahwa kewajibannya untuk menekankan bahwa Mr. Dumaz berhak untuk menolak membuat pernyataan dan apapun yang dia katakan dapat
memberatkannya. Penuntut umum distrik menahan surat ini dengan lampirannya dan tidak pernah menginformasikan tentang itu kepada Mr. Dumaz. Dengan kebjakannya, kantor
penuntut umum kemudian memutuskan tidak mengkomunikasikan surat itu kepada Mr. Dumaz, sebagai gantinya, seorang pengacara ditunjuk untuk mewakili dia.
Pengadilan menerima bahwa tujuan dari menahan surat adalah “pencegahan ketidaktertiban atau kejahatan” mempercayai dalam hal ini atas kasusnya termasuk sebagai “pencapaian
tujuannya yang mungkin ‘mengesahkan tindakan-tindakan yang lebih luas atas campur tangan dalam kasus ini terhadap tahanan daripada seseorang yang seorang yang bebas’”.
Dalam pandangan pengadilan, “alasan yang sama dapat diterapkan pada seseorang, seperti Mr. Durmaz, ditahan untuk dikembalikan ke penjara dan terhadap siapapun yang
dalam penyelidikan dengan suatu pandangan untuk membawa dakwaan kejahatan yang
dibuat sejak kasus tersebut terdapat suatu resiko kolusi”. Meski demikian, pengadilan akhirnya menyimpulkan bahwa campur tangan tersebut tidak sah dalam “diperlukan
dalam masyarakat yang demokratis”, menolak argumen pemerintah bahwa surat yang memberikan nasehat kepada Mr. Dumaz terkait untuk memahami proses peradilan pidana
yang berjalan merupakan semacam sifat seperti menuduh tindakan yang pantas dari mereka dan bahwa surat tidak dikirim oleh pengacara yang ditunjuk oleh Mr. Dumaz.
Dinyatakan dalam hal ini bahwa “Mr. Schonenberg berusaha menginformasikan permohonan kedua atas haknya “untuk menolak membuat pernyataan apapun”,
Memberikan nasehat kepada dia bahwa melakukan itu akan menjadi ‘keuntungan” baginya dalam hal ini, dia merekomendasikan bahwa Mr. Dumaz menggunakan semacam
taktik, yang sah, berdasarkan jurisprudensi Pengadilan Federal Swiss - yang sama dapat ditemukan dalam negara-negara yang terikat perjanjian – memungkinkan bahwa
orang-orang yang dituduh untuk tetap diam. Mr. Schonenberg dapat juga secara tetap menyatakan itu sebagai kewajibannya, menahan pertemuan dengan Mr. Durmaz, untuk
memberikan nasehat kepadanya hak-haknya dan konsekuensi yang mungkin terjadi ketika melakukan itu. Dalam pandangan pengadilan, nasihat yang diberikan dalam hal ini tidak
dapat menciptakan bahaya tentang persekongkolan antara pengirim surat dan penerima dan tidak merupakan ancaman atas tindakan yang normal dari proses penuntutan.
Pengadilan kemudian melampirkan “sedikit kepentingan” atas argumen pemerintah bahwa pengacara tersebut tidak diinstruksikan oleh Mr.Dumaz, sejak dia “ bertindak atas perintah
Mr. Dumaz dan kemudian mengabarkan … penuntut umum distrik dengan telephon”. Dalam pandangan pengadilan, berbagai kontak ini dianggap sebagai langkah-langkah
awal yang dimaksudkan untuk memungkinkan pemohon mendapatkan keuntungan dari
46
pendampingan dari pengacara yang dipilihnya dan, kemudian, untuk menguji hak yang ada dalam aturan dasar lain dari Konvensi, yaitu Pasal 6, dalam kondisi, kenyataan bahwa
Mr.Schonenberg tidak secara formal ditunjuk maka ada sedikit konsekuensi.
Ada suatu pelanggaran sebagai konsekusinya terhadap Pasal 8 dalam kasus ini, yaitu adanya suatu pengingat yang penting bahwa hubungan antara orang yang disangka,
dituduh, didakwa melakukan kejahatan dan pengacaranya, meskipun potensial, adalah hak istimewa, dimana otoritas domestik harus benar-benar menjaganya. Berdasarkan
hukum Hak Asasi Manusia internasional, campur tangan terhadap hak privasi seseorang dalam proses penyelidikanpenyidikan harus sah dan atas tujuan yang sah dalam kaitan
tindakan yang dilakukan harus proporsional.
4. Hak untuk Diperlakukan Manusiawi dan Bebas dari Penyiksaan