Keamanan penjara Pengaturan dan pengawasan yang baik

146 sakit penjara spesialis. Setiap tahanan harus mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan gigi. Jaminan hak ini termuat dalam Standar Minimum Aturan bagi Perlakuan Narapidana, Aturan 22 dan 82

e. Hak untuk kebersihan higienis

. Pada dasarnya setiap tahanan dan narapidana berhak untuk mendapatkan kebersihan. Salah satunya adalah mendapatkan fasilitas toilet yang layak dan pemeliharaan kesehatan lainnya . Aturan 12 dari Standar Minimum Aturan bagi Perlakuan Narapidana menyebutkan bahwa instalasi sanitasi harus memadai untuk memungkinkan tiap narapidana memenuhi kebutuhan alamiahnya ketika diperlukan dengan bersih dan layak. Dokumen yang sama pada Aturan 13 menyatakan bahwa instalasi mandi dan pancuran harus disediakan sehinga setiap narapidana dapat dan yang membutuhkan mandi pada suhu yang sesuai dengan iklimnya, sesering apabila dibutuhkan untuk kesehatan umum menurut musim dan wilayah geograis, tapi setidaknya sekali dalam seminggu di daerah beriklim sedang.

f. Hak untuk berlatih dan berolahraga. Hak untuk berlatih atau berolah raga terutama

diruang terbuka selain berguna untuk kesehatan isik tahanan atau narapidana, dapat juga berguna untuk kesehatan psikologis narapidana karena akan mampu meredakan ketegangan dalam diri tahanan dan narapidana sementara. Kegiatan ini juga sangat penting untuk tahanan atau narapidana remaja. Hak ini djamin dalam Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya Pasal 12 dan Aturan 21 dari Standar Minimum Aturan bagi Perlakuan Narapidana. Bahkan Aturan 21 dari Standar tersebut menyebutkan minimum satu jam dalam satu hari tahanan atau narapidana diberikan waktu untuk berada di ruang terbuka. Hak atas Rasa Aman di Penjara Pentingnya membuat peraturan tentang keamanan di tempat penahanan mengingat tempat penahanan merupakan bagian dari sistem hukum kriminal. Kelompok pertama dalam tempat penahanan adalah para otoritas hukum dan aparatnya yang telah merampas kebebasan dari kelompok kedua. Kelompok kedua adalah para tahanan atau narapidana. Kelompok kedua hanya akan meninggalkan tempat penahan jika masa hukumannya berakhir. Untuk itu keamanan harus diciptakan salah satunya adalah untuk mencegah kelompok kedua melarikan diri. Hal lain yang diperlukan adalah pengaturan dan pengawasan yang baik, karena setiap individu di dalam tempat penahanan baik kelompok pertama maupun kelompok kedua harus mampu menjalankan tugas dan perannya. Dari waktu ke waktu pelanggaran terhadap aturan kerap terjadi, maka sistem hukuman dan pendisiplinan harus disiapkan dengan jelas.

a. Keamanan penjara

Tugas utama petugas tahanan dan penjara adalah menjamin bahwa para tahanan yang merupakan orang yang berbahaya untuk masyarakat–untuk tidak melarikan 147 diri. Namun demikian, penggunaan senjata api haruslah merupakan upaya terakhir yang dilakukan dalam rangka mencegah tahanan atau napi melarikan diri. Penggunaan sarana pengekangan hanya dapat digunakan saat pemindahan tahanan atau narapidana dari satu tempat ke tempat yang lain. Dan sarana pengekangan harus dilepaskan manakala tahanan atau narapidana tiba di tempat tujuan, di hadapan otoritas hukum dan karena alasan kesehatan. Alat-alat pengekangan tidak dapat digunakan untuk upaya penghukuman tahanan atau narapidana, lebih khusus lagi rantai dan besi dilarang digunakan untuk alat pengekangan. Aturan ini dapat ditemukan pada Prinsip 9 dari Prinsip – Prinsip Dasar Penggunaan Kekuatan dan Senjata Api oleh Penegak Hukum dan Aturan 33 Standar Minimum Aturan bagi Perlakuan Narapidana

b. Pengaturan dan pengawasan yang baik

Pada dasarnya tempat – tempat tahanan harus menjadi tempat yang aman bagi mereka yang meninggalinya dan bekerja di tempat itu yaitu para tahanan itu sendiri dan petugas tahanan dan tentunya pengunjung tahanan. Dengan demikian pengaturan dan pengawasan yang tegas dan jelas sangat dibutuhkan, namun dalam kerangka pikir yang bertujuan positif dan baik. Contohnya, para tahanan dan narapidana memilki kecenderungan untuk merasa tidak aman tinggal dengan narapidana lain, untuk itu harus tindakan positif yang membangkitkan kepercayaan diri narapidana dan aturan yang mendisiplinkan. Para tahanan dan narapidana akan merespon dengan positif jika diperlakukan dengan manusiawi. Otoritas tahanan dan narapidana tidak dianjurkan untuk menempatkan tahanan atau narapidana yang dapat menghukum narapidana lain. Rujukan yang menyebutkan pentingnya pengaturan dan pengawasan yang baik antara lain Pasal 16 Ayat 1 Konvensi Anti Penyiksaan, Aturan 27, Aturan 33 – 34 dari Standar Minimum Aturan bagi Perlakuan Narapidana

c. Disiplin dan penghukuman.