Hak untuk Meminta, Memeriksa dan Diperiksanya, para Saksi

85 Hak terdakwa untuk tidak dipaksa bersaksi melawan dirinya sendiri sah dalam proses persidangan. Hal ini berarti bahwa tidak boleh ada tekanan baik langsung atau tidak langsung dari pemeriksa yang berwenang untuk tujuan mendapatkan pengakuan. Terdakwa yang mengakui bersalah setelah adanya tekanan yang tidak sah tersebut harus dihadapkan pada pihak berwenang, termasuk para hakim, kegagalan dimana tersangka menghadapi resiko untuk tidak mendapatkan paksaan yang tidak sah dipertimbangkan dalam kaitananya dengan penentuan dakwaan pidana. Hakim dan penuntut umum harus perhatian terhadap setiap indikasi paksaan yang tidak sah terkait dengan pengakuan dan tidak diperbolehkan menggunakan pengakuan tersebut terhadap terdakwa. Penggunaan bukti dan pengakuan yang diperoleh melalui penyiksaan adalah melanggar hukum dan harus dilarang oleh hukum secara jelas.

g. Hak untuk Meminta, Memeriksa dan Diperiksanya, para Saksi

Hak ini juga merupakan implementasi dari hak atas pemeriksaan yang adil, dimana terdakwa harus diberikan hak untuk memeriksa saksi-saksi dalam proses persidangan. Dalam tahap penyidikan dan penuntutan, berdasarkan Pasal 65 KUHAP menyatakan bahwa “tersangka atau terdakwa berhak untuk mengusahakan dan mengajukan saksi dan ahli atau sesorang yang memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan yang menguntungkan baginya” . Terdakwa dapat memberikan pandangan atas keterangan saksi yang disampaikan dimuka pengadilan Pasal 164 ayat 2, penasehat hukum dapat mengajukan pertanyaan kepada saksi Pasal 164, terdakwa atau penasehat hukumnya juga berhak saling menghadapkan saksi untuk menguji kebenaran keterangan masing-masing Pasal 165 ayat 4. Dalam hukum internasional, berdasarkan Pasal 14 ayat 3 huruf e Kovenan Internasional Hak Sipil dan Politik menyatakan “terkait dengan penentuan dakwaan pidana terhadapnya setiap orang berhak untuk memeriksa atau meminta diperiksanya saksi-saksi yang memberatkannya dan meminta dihadirkan dan diperiksanya saksi-saksi yang meringankannya, dengan syarat-syarat yang sama dengan saksi-saksi yang memberatkannya” . Pasal 6 ayat 3 huruf d Konvensi Hak Asasi Manusia Eropa hampir serupa menyatakan hak itu dan Pasal 8 ayat 2 huruf f Konvensi Hak Asasi Manusia Amerika menyatakan “hak pembela untuk menguji saksi-saksi yang dihadirkan di pengadilan dan untuk menghadirkan sebagai saksi atau ahli atau orang lain yang bisa menjelaskan fakta-fakta menjadi terang” . Pasal 20 ayat 4 huruf e dan Pasal 21 ayat 4 e Statuta untuk ICTR dan ICTY juga mengatur hal yang sama. Berdasarkan Komite Hak Asasi Manusia, Pasal 14 ayat 3 huruf e tidak memberikan batasan hak untuk menghadirkan saksi-saksi yang diajukan oleh terdakwa atau penasehat hukumnya dan tidak ada bukti dimana penolakan pengadilan untuk menghadirkan saksi tertentu melanggar prinsip persamaan perlakuan. 86

h. Hak atas Penghukuman yang Masuk Akal