Undang-Undang Pertambangan No. 42009 Mining Law No. 42009

2014 AnnUAl REpoRt PT Bayan Resources Tbk 195 PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 582 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated 29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI lanjutan 29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES continued p. Iuran kehutanan

p. Forestry fee WBM, GBP, BT, BS dan MCM

WBM, GBP, BT, BS and MCM Berdasarkan Peraturan Pemerintah, seluruh perusahaan yang memiliki aktivitas di dalam area hutan produksi dan hutan lindung namun kegiatannya tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan memiliki kewajiban untuk membayar iuran kehutanan sebesar Rp 1.750.000 sampai Rp 4.000.000 per hektar per tahun. WBM, GBP, BT, BS dan MCM mengakui iuran ini dengan dasar akrual. Based on Government Regulations, all companies which have activities in production and protected forest areas which are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp 1,750,000 to Rp 4,000,000 per hectare annually. WBM, GBP, BT, BS and MCM has recognised this fee on an accrual basis. q. Kewajiban atas IUP Eksplorasi q. Exploration IUP Obligation Berdasarkan IUP eksplorasi, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, CA, MBE, MEL dan BKL diwajibkan untuk membayar iuran tetap sesuai ketentuan yang berlaku. Pursuant to the Exploration IUP, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, CA, MBE, MEL and BKL shall pay dead rent based on the prevailing regulation. r. Penundaaan kegiatan eksploitasi r. Suspension of exploitation activity Pada tanggal 21 April 2014, FKP menerima Surat Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan suspensi dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi “DJMBP” terhitung mulai tanggal 27 Oktober 2013 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2014 untuk area KW.05PB0108. Pada tanggal 11 November 2014, FKP telah menerima Surat Perpanjangan dari tanggal 27 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 26 Oktober 2015. On 21 April 2014, FKP received an approval letter for the extension of suspension from the Director General of Mineral, Coal and Geothermal Resources ”DGMCG” which is valid from 27 October 2013 until 26 October 2014 for area KW.05PB0108. On 11 November 2014, FKP already received the extension from 27 October 2014 until 26 October 2015. Pada tanggal 25 Agustus 2014, PIK menerima Surat Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan suspensi dari DJMBP terhitung sampai dengan tanggal 2 Maret 2015 untuk area KW.05PB0065. On 25 August 2014, PIK received an approval letter for the extension of suspension from the DGMCG which is valid until 2 March 2015 for area KW.05PB0065. s. Undang-Undang Pertambangan No. 42009 s. Mining Law No. 42009 Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru “Undang-Undang”, yang telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari 2009, menjadi UU No. 42009. Sistem PKP2B dimana beberapa entitas anak Grup beroperasi sudah tidak tersedia bagi para investor. Meskipun Undang-Undang mengindikasikan PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki Grup, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak, ketentuan peralihan tidaklah jelas dan mengharuskan klarifikasi lebih lanjut dalam peraturan pemerintah yang akan diterbitkan. Terdapat sejumlah permasalahan yang sedang dianalisis pemegang PKP2B, termasuk Grup. Beberapa diantaranya termasuk: On 16 December 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining the “Law”, which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 42009. The CCoW system under which several of the Group’s subsidiaries operate will no longer be available to investors. While the Law indicates that existing CCoWs, such as those held by the Group, will be honoured, the transition provisions are unclear, and will require clarification in yet to be issued government regulations. There are a number of issues which existing CCoW holders, including the Group, are currently analysing. Among others these include: lApoRAn tAhUnAn 2014 PT Bayan Resources Tbk 196 PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 583 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013 Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated 29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI lanjutan 29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES continued s. Undang-Undang Pertambangan No. 42009 lanjutan

s. Mining Law No. 42009 continued