2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
137
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 524 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013
Expressed in United States Dollars,
unless otherwise stated
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued
o. Properti pertambangan lanjutan o. Mining properties continued
“Pertambangan yang sedang dikembangkan” direklasifikasi ke “pertambangan
yang berproduksi” pada akun properti pertambangan
pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut mampu beroperasi sesuai dengan
maksud manajemen. “Mines under development” are reclassified as
“mines in production” within mining properties at the end of the commissioning phase, when the
mine is capable of operating in the manner intended by management.
“Pertambangan yang sedang dikembangkan” tidak disusutkan sampai direklasifikasi menjadi
“pertambangan yang berproduksi”. No depreciation is recognised for “mines under
development” until they are reclassified as “mines in production’’.
Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan setelah dimulainya
produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari “pertambangan yang
berproduksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan
sehubungan dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut
dibebankan sebagai biaya produksi. When further development expenditure is
incurred on a mining property after the commencement of production, the expenditure is
carried forward as part of “mines in production” when it is probable that additional future
economic benefits associated with the expenditure will flow to the Group. Otherwise,
such expenditure is classified as a cost of production.
“Pertambangan yang berproduksi” termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan,
serta pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan sewa diamortisasi dengan
menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap
area of interest. “Pertambangan
yang berproduksi” dideplesi mengunakan metode unit
produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga.
“Mines in production” including reclassified exploration, evaluation and development
expenditure, and payments to acquire mineral rights and leases are amortised using the units-
of-production method, with separate calculations being made for each area of interest. “Mines in
production” will be depleted using a units-of- production method on the basis of proved and
probable reserves.
Properti pertambangan teridentifikasi yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis pada
awalnya diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Pengeluaran pengembangan yang
terjadi setelah akuisisi properti pertambangan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang
dijelaskan di atas. Identifiable mining properties acquired in a
business combination are initially recognised as assets at their fair value. Development expenses
incurred subsequently to the acquisition of the mining properties is accounted for in accordance
with the policy outlined above.
“Pertambangan yang sedang dikembangkan” dan “pertambangan yang berproduksi” diuji penurunan
nilainya dengan mengacu pada kebijakan akuntansi pada Catatan 2p.
“Mines under development” and “mines in production” are tested for impairment in
accordance with the policy described in Note 2p.
lApoRAn tAhUnAn
2014
PT Bayan Resources Tbk
138
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 525 Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat,
kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014 AND 2013
Expressed in United States Dollars,
unless otherwise stated 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
lanjutan
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued