2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
25
Beliau adalah partner divisi perpajakan di KPMG Jakarta 2000-2006 dan Chief Operating Officer di
konsultan bisnis dan perpajakan yang berafiliasi dengan internasional2007-2011. Usia Beliau per 31 Desember
2014 adalah 47 tahun.
Hermanto Suparman tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang
saham Pengendali Perseroan.
Lee Je-Hyung
Direktur Manajemen Risiko Lee Je-Hyung diangkat sebagai
Direktur Perseroan pada tanggal 30 Mei 2013 sebagaimana
dinyatakan dalam Akta RUPS No. 138 yang dibuat oleh Notaris
Mala Mukti, S.H. di Jakarta. Beliau mempunyai tugas dan
tanggung atas manajemen risiko di lingkungan Bayan Group.
Memperoleh gelar Master of Business Administration MBA dari Universitas Waseda, Tokyo, Jepang dan
Sarjana Hukum dari Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Korea.
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau memegang beberapa posisi di KEPCO sebagai staf
Departemen Pengadaan 1996-2000, Manajer Senior di Departemen Proyek Nuklir Luar Negeri 2005-2010,
dan Manajer Senior di Departemen Proyek Sumber Daya Luar Negeri 2012-2013. Usia beliau per tanggal
31 Desember 2014 adalah 45 tahun.
Lee Je-Hyung tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang
saham Pengendali. Beliau merupakan perwakilan KEPCO selaku pemegang saham utama Perseroan.
R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Direktur Independen R. Soedjoko Tirtosoekotjo diangkat
sebagai Direktur
Independen Perseroan pada tanggal 18 Maret
2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 87 yang dibuat oleh
Notaris Sutjipto SH, MKN Notaris di Jakarta. Beliau mempunyai tugas
dan tanggung jawab atas pelaporan kewajiban Bayan Group kepada
pemerintah daerah dan pusat serta pengurusan perizinan dan lisensi yang diperlukan. Memperoleh gelar Sarjana
Muda di bidang Teknologi Pertambangan dari Akademi Geologi dan Pertambangan di Bandung tahun 1964,
Sarjana Teknik Strata 1 dari Institut Teknologi Bandung tahun 1974, dan Pascasarjana Strata 2 di bidang
Extractive Metallurgy dari Department Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgia tahun 1976.
Sebelumnya memegang beberapa posisi penting sebagai Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan
Batubara Indonesia 2005-2008, Direktur Utama PT Coalindo Energy 2006-2008, Komisaris di
Officer in an internationally affiliated local business and taxation consulting company 2007-2011. He was 47
years of age as at 31 December 2014.
Hermanto Suparman is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and
controlling Shareholders.
Lee Je-Hyung
Director of Risk Management Lee Je-Hyung was appointed as a Director on 30 May
2013 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 138 drawn up by Notary Mala Mukti,
S.H. in Jakarta. He is responsible for risk management in Bayan Group. He graduated with a Master of Business
Administration MBA degree from Waseda University, Tokyo, Japan and Bachelor of Law degree from Hankuk
University of Foreign Studies, Seoul, Korea.
Prior to joining the Company, he occupied several positions in KEPCO as the staff of Procurement
Department 1996-2000, Senior Manager in Overseas Nuclear Project Department 2005-2010, and Senior
Manager in Overseas Resources Project Department 2012-2013. He was 45 years of age as at 31 December
2014.
Lee Je-Hyung is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and
controlling shareholders. However, he is a representative of KEPCO as the primary shareholder of the Company.
R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Independent Director R. Soedjoko Tirtosoekotjo was appointed as Independent
Director of the Company on 18 March 2008 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 87
drawn up by Notary Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. He is responsible for the reporting obligation of Bayan
Group to regional and central government as well as the processing of all required permits and licenses. He
graduated with a Bachelor degree in Mining Technology from the Academy of Geology and Mining in Bandung
in 1964, Bachelor of Engineering Degree from the Bandung Institute of Technology in 1974, and Master’s
degree in Extractive Metallurgy from the Department Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgium
in 1976.
Previously he occupied several important positions as the Executive Director of Indonesian Coal Mining
Association 2005-2008, President Director of PT Coalindo Energy 2006-2008, Commissioner of
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
26
PT Mineralindo Resources Management Consulting 2006-sekarang, Direktur Direktorat Batubara di
Departemen Pertambangan dan Energi 1993-2000, Ahli Peneliti Utama 2005 dan Komisaris PT Tambang
Batubara Bukit Asam Pesero Tbk 1995-1997. Pada bulan Januari 2005 beliau menerima penghargaan
tertinggi untuk penelitian akademis dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI di bidang Penilaian dan
Rekayasa Mineral. Usia beliau per 31 Desember 2014 adalah 74 tahun.
R. Soedjoko Tirtosoekotjo tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun
pemegang saham Pengendali Perseroan.
Selama tahun 2014, Direksi telah mengikuti berbagai pelatihan dan seminar untuk meningkatkan kompetensi
sebagai berikut:
No. Tanggal
Date Uraian
Descriptions Diselenggarakan
oleh Held by
Lokasi Location
1 12 November 2014
Seminar Pembaharuan Pajak Tax Update
Seminar Deloitte
Grand Hyatt Jakarta
2 4 Februari
February 2014
Peluncuran Roadmap dan Panduan Tata Kelola Perusahaan
Launch of the Corporate Governance Roadmap and
Manual Otoritas Jasa
Keuangan OJK Financial Service
Authority Shangri-La, Jakarta
3 20 Februari
February 2014
Implementasi Extensible Business Reporting Language XBRL
Extensible Business Reporting Language XBRL
Implementation Bursa Efek Indonesia
BEI Indonesian
Stock Exchange IDX BEIIDX, Jakarta
4 8 April 2014
Pembaharuan Pajak dan Bea Cukai Tax
and Customs updates PWC
The East, Mega Kuningan, Jakarta
5 17 Oktober
October 2014
Tax Breakfast Brieing PWC
The East, Mega Kuningan, Jakarta
6 28 November2014
Pengarahan tentang UU Pajak—Undang- undang Prosedur Pajak Umum
Tax Law Brieing – General Tax Procedures Law
Precious Nine Consulting
Ofice 8, Jakarta
Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Sepanjang tahun 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak mengalami perubahan dan
masih sama seperti yang diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tertanggal 30 Mei 2013,
yang dikukuhkan dalam Akta Notaris No. 138 tanggal 30 Mei 2013, dibuat di hadapan notaris Mala Mukti, S.H.,
notaris di Jakarta.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
No Dewan Komisaris
Board of Commissioners Jabatan
Position 1
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Komisaris Utama
President Commissioner 2
Ir. Michael Sumarijanto Komisaris
Commissioner 3
Mauro Montenero Komisaris
Commissioner 4
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Komisaris Independen
Independent Commissioner 5
Djanadi Bimo Prakoso Komisaris Independen
Independent Commissioner PT Mineralindo Resources Management Consulting
2006 -present, Director of the Directorate of Coal in the Department of Mining and Energy 1993-2000,
and Primary Researcher 2005 and Commissioner in PT Tambang Batubara Bukit Asam Pesero Tbk 1995-
1997. In January 2005, he received the highest award for academic research from the Indonesian Science
Institute LIPI in Mineral Assessment and Engineering. He was 74 years of age as at 31 December 2014.
R. Soedjoko Tirtosoekotjo is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of
Commissioners and company shareholders.
During 2014, the Directors have attended the following trainings and seminars to increase their competence:
Changes in the Composition of the Board of Commissioners and Board of Directors
During 2014, there was no change to the composition of the Board of Commissioners and Directors of the
Company as decided in the Annual General Meeting of Shareholders dated 30 May 2013 embodied in Notarial
Deed No. 138 dated 30 May 2013 drawn up before notary Mala Mukti S.H., Notary in Jakarta.
The composition of the Board of Commissioners and Directors as at 31 December 2014 was as follows:
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
27
Direksi Board of Directors
Jabatan Position
1 Chin Wai Fong
Direktur Utama President Director
2 Lim Chai Hock
Direktur Director
3 Engki Wibowo
Direktur Director
4 Jenny Quantero
Direktur Director
5 Low Yi Ngo
Direktur Director
6 Russell Neil
Direktur Director
7 Alastair McLeod
Direktur Director
8 Hermanto Suparman
Direktur Director
9 Lee Je-Hyung
Direktur Director
10 R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Direktur Independen Independent Director
Sumber Daya Manusia
Manajemen kinerja adalah suatu proses di mana manajer dan karyawan bekerja sama untuk merencanakan,
memantau dan mengkaji tujuan atau sasaran kerja karyawan serta kontribusinya pada organisasi.
Manajemen kinerja bukan sekadar kajian kinerja tahunan, namun merupakan proses berkesinambungan
dalam menentukan sasaran, menilai kemajuan dan memberikan pelatihan serta umpan balik berkelanjutan
untuk memastikan karyawan memenuhi tujuan dan sasaran karier mereka.
Tujuan dan indikator harus mengikuti prinsip SMART, dalam arti:
S
pesifik – secara jelas merinci hal-hal yang perlu dilakukan, waktu pelaksanaan, orang yang akan
melaksanakan dan target yang harus dicapai.
M
easurableTerukur - pertanyaan seperti berapa banyak, bagaimana saya tahu tujuan tersebut sudah tercapai?
Beberapa ukuran digunakan jika memungkinkan, misalnya kuantitas, kualitas, jangka waktu dan biaya.
A
ttainableDapat Dicapai – memastikan jalan yang wajar untuk mencapai prestasi dan peluang yang
memungkinkan pencapaian prestasi tersebut.
R
ealistis – kebutuhan obyektif harus menyeimbangkan tingkat kompleksitas dengan pengalaman dan
kemampuan karyawan dan kuasa tak tertandingi di luar kendali karyawan jangan sampai merintangi
pencapaiannya.
T
imeboundTenggat Waktu – jangka waktu pencapaian sasaran kinerja harus jelas. Dalam banyak hal, sasaran
harus dicapai pada akhir jangka waktu kajian.
Human Resources
Performance management is a process in which managers and employees work together to plan,
monitor and review employees’ work objectives or goals and their overall contribution to the organization. More
than just an annual performance review, performance management is the continuous process of setting
objectives, assessing progress and providing on-going coaching and feedback to ensure that employees are
meeting their career objectives and goals.
Objectives and indicators need to be SMART:
S
pecific – clearly specify what is to be done, when it is to be done, who is to accomplish it and how much is to
be accomplished.
M
easurable – ask questions such as: How much? How many? How will I know when it is accomplished?
Multiple measures should be used if possible, for example: quantity, quality, time frame and cost.
A
ttainable – assure there is a reasonable path to achievement and feasible odds that you will get there.
R
ealistic – objective needs should match the level of complexity with the employees experience and capability
and no insurmountable forces outside the control of the employee should hinder their accomplishment.
T
imebound – be clear about the time frame in which performance objectives are to be achieved. In most
cases, objectives are to be completed by the end of the performance review period.
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
28
Dukungan manajemen untuk menindaklanjuti hasil proses manajemen kinerja juga diperlukan untuk
memastikan pengakuan atas kinerja yang baik. Hasil kinerja yang kurang baik membutuhkan dukungan dan
atau pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja.
Pelatihan untuk karyawan selama tahun 2014 sebagai berikut:
Nama Pelatihan The name of training
Jumlah pelatihan Numbers Of Training
Bidang Kesehatan dan Keselamatan Health and Safety :
29 - Ahli K3 Umum
General Occupational Health and Safety OHS Professionals - Sistim Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
OHS Management System -
Emergency Response Team -
MR QHSE -
Accident Investigation Scat Analysis - Pengelolaan Limbah B3
Hazardous and Toxic Materials B3 Waste Management Bidang Teknik dan Operasi
Technical and Operations : 31
- Advance Mechanic - Sistem Listrik Arus Kuat
High Voltage Electricity System -
Drilling Blast Software -
Minex Modeling Optimation -
Belt Scale, Mechanic Sampler Stockpile Management -
Generator Electric Motor, Operation Maintenance -
Xpac Scheduling - Sertifikasi Operator Alat Angkat Angkut Jenis forklift
Lifting Equipment and Forklift Operator Certificate
Bidang Lainnya yang berkaitan dengan operasional Perusahaan Other trainings related to
operations: 30
- Leadership Development Program
- Coaching Counseling
- Cash Flow
- Pemenuhan Uji Kompetensi Pengawas Operasional Pertama, Madya, dan Utama pada pertambangan
Competence Test for First, Mid-level and Primary Operational Supervisors in Mining
- Manajemen Lingkungan Pertambangan Mining Environment Management
- Workshop Lingkungan Hidup Environmental Workshop
- Perencanaan Desain Tambang Terbuka Open Mining Planning and Design
- Introduction Internal Audit ISO - OHSAS System
- Lead Auditor ISO 14001
- Integrated Internal Audit ISO 9001, 18001-2007, 14001-2004
- Training of Trainers
- Certified Industrial Relations Professional CIRP
- Bimtek Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Labor Dispute Resolution
Technical Development - Diklat Resolusi Konflik di Kawasan Pertambangan
Mining Area Conflict Resolution Training
Pelatihan ini akan terus berlanjut ke arah pengembangan kompetensi karyawan Bayan, yang pada akhir Desember
2014 berjumlah 2.222 orang di seluruh Indonesia.
Jumlah karyawan Total Numer of Employers
Per 31 Desember As of 31 December
2014 2013
2012 Karyawan tetap
In-house employees 2,222
2,562 3,441
Management support to act upon the outcomes of the performance management process is also necessary to
ensure that good performance is recognized. Inadequate performance requires necessary support andor training
to improve performance.
Training for employees during the period of 2014 as follows:
The training will continue toward competency development of Bayan employees, who as at the end
of December 2014 has reached 2.222 personnel across Indonesia.
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
29
Informasi Pemegang Saham
Komposisi kepemilikan saham PT Bayan Resources Tbk per 31 Desember 2014.
No Nama Pemegang Saham
Shareholder Name Jumlah Pemegang
saham Number of
Shareholder Jumlah Saham
Number of Shares Persentase
Percentage Pemegang Saham di atas 5
Shareholder with more than 5 of shares : 1
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong 1
1,719,695,500 51.59
2 Korea Electric Power Corporation
1 666,667,000
20.00 3
Enel Investment Holding B.V. 1
333,333,500 10.00
4 Engki Wibowo
1 198,707,500
5.96 Pemegang Saham dibawah 5
Shareholder with less than 5 of shares : 6
Masyarakat, Manajemen dan Karyawan Public, Management and Employees
325 414,930,000
12.45 Total
329 3,333,333,500
100.00 Kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi
PT Bayan Resources Tbk.
No Nama Pemegang Saham
Shareholder Name Jabatan
Position Jumlah Saham
Number of Shares Persentase
Percentage Dewan Komisaris
Board Of Commissioners 1
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Komisaris Utama
President Commissioner 1,719,695,500
51.59 2
Ir. Michael Sumarijanto Komisaris
Commissioner 800,000
0.02 3
Mauro Montenero Komisaris
Commissioner -
- 4
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Komisaris Independen
Independent Commissioner -
- 5
Djanadi Bimo Prakoso Komisaris Independen
Independent Commissioner -
- Total Saham Yang Dimiliki Oleh Komisaris
Total Shares Held By Commissioners 1,720,495,500
51.61
Direksi Board Of Directors
1 Chin Wai Fong dan
and Empire Management
Corporation Direktur Utama
President Director 53,427,000
1.60 2
Lim Chai Hock dan and
Dynamic Resources Corporation Direktur
Director 88,868,000
2.67 3
Engki Wibowo Direktur
Director 198,707,500
5.96 4
Jenny Quantero Direktur
Director 99,497,500
2.98 5
Russell John Neil Direktur
Director 300,000
0.01 6
Alastair McLeod Direktur
Director 300,000
0.01 7
Low Yi Ngo Direktur
Director 5,694,500
0.17 8
Lee Je-Hyung Direktur
Director -
- 9
Hermanto Suparman Direktur
Director -
- 10
R. Soedjoko Tirtosoekotjo Direktur Independen
Independent Director -
- Total Saham Yang Dimiliki Oleh Direksi
Total Shares Held By Directors 446,794,500
13.40
Shareholders Information
PT Bayan Resources Tbk shareholders composition as at 31 December 2014.
Shares held by Board of Commisioners and Directors of PT Bayan Resources Tbk.
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
30
Controling and Primary Shareholders Information
The Company primary shareholders as at 31 December 2014 were Dato’ Dr. Low Tuck Kwong and KEPCO.
Both shareholders have at least 20 of total shares with voting rights issued by the Company. The
controlling shareholder was Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, who directly controlled the majority of 51.59 shares
in the Company. Below is the diagram of Companys shareholders:
Subsidiaries Information
Bayan has subsidiaries with exclusive rights to mine coal based on five 5 CCOWs and sixteen 16 IUPs
with a total concession area of 138,524 hectares located in East and South Kalimantan. Other subsidiaries are
engaged in port management, shipping, mining and investment services. The following maps and tables
represent the company names, addresses, business types, percentage of direct and indirect ownership,
concession area, business status and location of the Balikpapan Coal Terminal, KFT-1 and KFT-2 as at 31
December 2014.
Informasi Pemegang Saham Pengendali dan Utama
Pemegang saham utama Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah Dato’ Dr. Low Tuck Kwong
dan KEPCO. Kedua pemegang saham tersebut memiliki sekurang-kurangnya 20 hak suara dari seluruh saham
yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan. Sedangkan pemegang saham pengendali
Perseroan adalah Dato’ Dr. Low Tuck Kwong yang merupakan pemegang saham individu mayoritas
sebesar 51,59 langsung dalam Perseroan. Di bawah ini adalah diagram Pemegang Saham Perseroan:
Luar Negeri Offshore
Dalam Negeri Onshore
10 20
51.59 18.41
PT Bayan Resources Tbk Korea Electric Power
Corporation Pemegang Saham
Utama Primary
Shareholder Enel Investment
Holding B.V. Masyarakat,
Manajemen dan Karyawan
Public, Management and
Employees Dato Dr. Low Tuck
Kwong Pemegang Saham
Utama dan Pengendali Primary and Controlling
Shareholder
Informasi Entitas Anak
Bayan memiliki beberapa anak perusahaan yang memiliki hak eksklusif untuk menambang batubara
berdasarkan lima 5 PKP2B dan enam belas 16 IUP, dengan total area konsesi seluas 138.524 hektar yang
berlokasi di Kalimantan Timur dan Selatan, sedangkan anak perusahaan lainnya bergerak di bidang pengelolaan
pelabuhan, pengiriman, jasa penambangan dan investasi. Peta dan tabel berikut ini menjabarkan nama perusahaan,
alamat, jenis usaha dan presentase kepemilikan langsung maupun tak langsung, luas area konsesi, status usaha
dan lokasi Balikpapan Coal Terminal, KFT-1 dan KFT-2 per tanggal 31 Desember 2014.
LAPORAN TAHUNAN
2014
PT Bayan Resources Tbk
30
Pengangkatan overburden - Tabang Overburden removal - Tabang
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
31
Kangaroo Resources Limited
2014
ANNUAL REPORT PT Bayan Resources Tbk
31
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
32
No. Nama Perusahaan
Company’s Name Alamat Kantor
Office Address Jenis Usaha
Business Activities
Persentase Kepemilikan
Ownership Tipe Konsesi
Type of Concession
Area Konsesi Concession Area
Ha. Lokasi tambang
Location Status
1 PT Perkasa Inakakerta
PIK Gedung Office 8, Lantai 36 Unit B,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara
Coal Mining
100.00 PKP2B Generasi
ke 3 3rd
Generation CCOW
20.037 Kalimantan
Timur East
Kalimantan Eksploitasi
Exploitation 2
PT Wahana Baratama Mining WBM
Gedung Office 8, Lantai 29 Unit D, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman
Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
12190. Pertambangan
Batubara Coal
Mining 100.00
PKP2B Generasi ke 3
3rd Generation
CCOW 7.811
Kalimantan Selatan
South Kalimantan
Eksploitasi Exploitation
3 PT Firman Ketaun
Perkasa FKP Gedung Office 8, Lantai 30 Unit C,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara
Coal Mining
100.00 PKP2B Generasi
ke 3 3rd
Generation CCOW
12.710 Kalimantan
Timur East
Kalimantan Eksploitasi
Exploitation 4
PT Teguh Sinarabadi TSA
Gedung Office 8, Lantai 30 Unit B, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman
Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
12190. Pertambangan
Batubara Coal
Mining 100.00
PKP2B Generasi ke 3
3rd Generation
CCOW 5.838
Kalimantan Timur
East Kalimantan
Eksploitasi Exploitation
5 PT Gunungbayan
Pratamacoal GBP Gedung Office 8, Lantai 36 unit A,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara
Coal Mining
92.70 PKP2B Generasi
ke 2 2nd Generation
CCOW 24.055
Kalimantan Timur
East Kalimantan
Eksploitasi Exploitation
6 PT Fajar Sakti Prima
FSP Jl. Wolter Mongindisi No. 17 A
Rt. 07 Kelurahan Timbau, Kec. Tenggarong, Kab. Kutai Kertanegara
– Kalimantan Timur Pertambangan
Batubara Coal
Mining 90.00
IUP 3.774
Kalimantan Timur
East Kalimantan
Eksploitasi Exploitation
7 PT Bara Tabang BT
Jl. Wolter Mongindisi No. 17 A Rt. 07 Kelurahan Timbau, Kec.
Tenggarong, Kab. Kutai Kertanegara – Kalimantan Timur
Pertambangan Batubara
Coal Mining
90.00 IUP
3.015 Kalimantan
Timur East
Kalimantan Eksploitasi
Exploitation 8
PT Brian Anjat Sentosa BAS
Jl. Wolter Mongindisi No. 17 A Rt. 07 Kelurahan Timbau, Kec.
Tenggarong, Kab. Kutai Kertanegara – Kalimantan Timur
Pertambangan Batubara
Coal Mining
100.00 IUP
4.025 Kalimantan
Timur East
Kalimantan Eksplorasi
Exploration 9
PT Dermaga Perkasapratama DPP
Gedung Office 8, Lantai 29 Unit C, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman
Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
12190. Jasa Bongkar
Muat Batubara Coal Handling
Services 87.40
Aktif Active
10 PT Muji Lines Muji Gedung Office 8, Lantai 30 Unit D,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pelayaran Shipping
100.00 Aktif
Active
11 PT Indonesia Pratama IP
Gedung Office 8, Lantai 30 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman
Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
12190. Perdagangan,
Jasa Kontraktor Pertambangan
Trading, Mining Contractor
100.00 Aktif
Active
12 PT Bayan Energy BE Gedung Office 8, Lantai 37, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–
53 Jl.Senopati Raya 8B Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan, Pengangkutan
Dan Konstruksi Mining,
Transportation And Construction
99.99 Aktif
Active
13 PT Metalindo Prosestama MP
Gedung Office 8, Lantai 37, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–
53 Jl.Senopati Raya 8B Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Investasi Pada Entitas Anak
Investment In Subsidiary
95.20 Aktif
Active 14 Kangaroo Resources
Limited KRL 14 Emerald Terrace West Perth WA
6005, Australia Investasi Pada
Entitas Anak Investment In
Subsidiary 56.05
Aktif Active
15 Kangaroo Minerals Pty Ltd KM AUS
21 Teddington Road Burswood WA 6100, Australia
Investasi Pada Entitas Anak
Investment In Subsidiary
56.05 Aktif
Active 16 Kangaroo Resources
Singapore Pte Ltd 111 North Bridge Road
16-01 Peninsula Plaza Singapore 179098
Investasi Pada Entitas Anak
Investment In Subsidiary
56.05 Aktif
Active
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
33
No. Nama Perusahaan
Company’s Name Alamat Kantor
Office Address Jenis Usaha
Business Activities
Persentase Kepemilikan
Ownership Tipe Konsesi
Type of Concession
Area Konsesi Concession Area
Ha. Lokasi tambang
Location Status
17 PT Tanur Jaya TJ Gedung Office 8, Lantai 29 unit A,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara
Coal Mining
55.49 IUP
5.000 Kalimantan
Timur East
Kalimantan Eksplorasi
Exploration 18 PT Silau Kencana SK Gedung Office 8, Lantai 29 unit A,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara
Coal Mining
55.49 IUP
4.996 Kalimantan
Timur East
Kalimantan Eksplorasi
Exploration 19 PT Orkida Makmur
OM Gedung Office 8, Lantai 29 unit A,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara
Coal Mining
55.49 IUP
1061 Kalimantan
Timur East
Kalimantan Eksplorasi
Exploration 20 PT Tiwa Abadi TA
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman
Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
12190. Pertambangan
Batubara Coal
Mining 100.00
IUP 5.000
Kalimantan Timur
East Kalimantan
Eksplorasi Exploration
21 PT Sumber Api SA Gedung Office 8, Lantai 29 unit A,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara
Coal Mining
55.49 IUP
2.364 Kalimantan
Timur East
Kalimantan Eksplorasi
Exploration 22
PT Dermaga Energi DE
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman
Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
12190. Pertambangan
Batubara Coal
Mining 55.49
IUP 3.784
Kalimantan Timur
East Kalimantan
Eksplorasi Exploration
23 PT Bara Sejati BS Gedung Office 8, Lantai 29 unit A,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara
Coal Mining
100.00 IUP
4.595 Kalimantan
Timur East
Kalimantan Eksplorasi
Exploration 24 PT Apira Utama AU
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman
Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
12190. Pertambangan
Batubara Coal
Mining 100.00
IUP 4.996
Kalimantan Timur
East Kalimantan
Eksplorasi Exploration
25 PT Cahaya Alam CA Gedung Office 8, Lantai 29 unit A,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara
Coal Mining
100.00 IUP
3.467 Kalimantan
Timur East
Kalimantan Eksplorasi
Exploration 26 PT Mamahak Coal
Mining MCM Gedung Office 8, Lantai 29 unit B,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara
Coal Mining
55.49 IUP
4.996 Kalimantan
Timur East
Kalimantan Eksploitasi
Exploitation 27 PT Bara Karsa Lestari
BKL Gedung Office 8, Lantai 29 unit B,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara
Coal Mining
55.49 IUP
7.000 Kalimantan
Timur East
Kalimantan Eksplorasi
Exploration 28 PT Mahakam Energi
Lestari MEL Gedung Office 8, Lantai 29 unit B,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara
Coal Mining
55.49 IUP
5.000 Kalimantan
Timur East
Kalimantan Eksplorasi
Exploration 29 PT Mahakam Bara
Energi MBE Gedung Office 8, Lantai 29 unit B,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara
Coal Mining
55.49 IUP
5.000 Kalimantan
Timur East
Kalimantan Eksplorasi
Exploration 30 PT Karsa Optima Jaya
KOJ Gedung Office 8, Lantai 29 unit B,
SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Investasi Pada Entitas Anak
Investment in Subsidiary
56.05 Aktif
Active
31 PT Sumber Aset Utama SAU
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman
Kav. 52–53 Jl.Senopati Raya 8B Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
12190. Perdagangan ,
Jasa Kontraktor Pertambangan
Trading, Mining Contractor
56.04 Aktif
Active
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
34
Struktur Korporasi Corporate Sructure
PT Bayan Resources Tbk 99.90
99.90 56.05
100 100
100 100
100 100
99 99
99 99
99 99
99 99
90 90
75 75
25 25
0,10 PT Bayan Energy
PT Tiwa Abadi
PT Bara Sejati
PT Bara Tabang
PT Apira Utama
Kangaroo Minerals
Pty Ltd Kangaroo
Resources Singapore
Pte Ltd PT Tanur
Jaya PT Karsa
Optima Jaya
PT Mamahak
Coal Mining
PT Mahakam
Energi Lestari
PT Bara Karsa
Lestari PT
Mahakam Bara
Energi PT Silau
Kencana PT Orkida
Makmur PT Fajar
Sakti Prima
PT Cahaya Alam
PT Perkasa
Inakakerta PT Teguh
Sinarabadi PT Brian
Anjat Sentosa
Kangaroo Resources Limited
listed company
Coal Mining Company Invesment in Subsidiary
Shipping Company Coal Handling Services
Investment Holding Trade and Service
25 75
25 75
99 25
75
99 99.99
97.39 25
75 62.42
95.24 25
PT Sumber
Api PT
Dermaga Energi
PT Sumber
Aset Utama
PT Firman Ketaun
Perkasa PT Muji
Lines PT
Indonesia Pratama
PT Metalindo
Prosestama PT Gunungbayan
Pratamacoal PT Wahana
Baratama Mining
PT Dermaga Perkasapratama
Kronologis Pencatatan Saham
Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008 melalui
Penawaran Umum Perdana sebanyak 833.333.500 saham biasa, yang terdiri dari sebanyak 500.000.000
saham biasa milik Pemegang Saham Penjual Saham Divestasi dan sebanyak 333.333.500 saham biasa
atau saham baru dengan nilai nominal Rp. 100 setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan
harga penawaran Rp. 5.800saham. Total saham Perseroan menjadi 3.333.333.500. Pada tahun 2010,
pemegang saham pendiri Perseroan Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, Engki Wibowo dan Jenny Quantero dan
beberapa pemegang saham minoritas lainnya menjual sebanyak 666.667.000 saham atau 20 kepada KEPCO
melalui pasar negosiasi. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Desember 2014 adalah sebagai
berikut:
1. Dato’ Dr. Low Tuck Kwong sebesar 1.719.695.500 saham atau 51,59
2. KEPCO sebesar 666.667.000 saham atau 20 3. Enel Invesment Holding BV. sebesar 333.333.500
saham atau 10 4. Engki Wibowo sebesar 198.707.500 saham atau
5,96 5. Masyarakat, manajemen dan karyawan sebesar
414.930.000 saham atau 12,45
Profesi Penunjang Pasar Modal
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 10 Juni 2014 telah menyetujui dan memberikan
wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014, dengan ketentuan bahwa Akuntan
Publik yang ditunjuk merupakan Akuntan Publik independen yang terdaftar di OJK. Rapat tersebut juga
Share Registration Chronology
The Company registered its shares with the Indonesian Stock Exchange on 12 August 2008 through an Initial
Public Offering of 833,333,500 common shares consisting of 500,000,000 common shares of Selling
Shareholder Divestment Shares and 333,333,500 common or new shares with nominal value of IDR
100 per share, which were offered to the public at the price of IDR 5,800share. Total Company shares
become a total of 3,333,333,500. In 2010, the founding Shareholders of the Company Dato’ Dr. Low Tuck
Kwong, Engki Wibowo and Jenny Quantero and other minority shareholders sold 666,667,000 shares or 20
to KEPCO through market negotiation. The composition of share ownership as at 31 December 2014 was as
follows:
1. Dato’ Dr. Low Tuck Kwong with 1,719,695,500 shares or 51.59
2. KEPCO with 666,667,000 shares or 20 3. Enel Invesment Holding BV. with 333,333,500
shares or 10 4. Engki Wibowo with 198,707,500 shares or 5.96
5. Public, management and employees with 414,930,000 shares or 12.45
Capital Market Supporting Professionals
On 10 June 2014, the Company at its Annual General Meeting of Shareholders has approved and authorized
the Board of Directors of the Company to appoint a Public Accountant to audit the financial statements of
the Company for the financial year ending 31 December 2014, provided that the Public Accountant appointed
is an independent Public Accountant listed with OJK. It has also stipulated the honorarium and other
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
35
menetapkan honorarium serta persyaratan lain atas penunjukan akuntan publik tersebut sesuai dengan
rekomendasi Dewan Komisaris Perseroan. Berdasarkan hasil RUPS dan arahan Dewan Komisaris, Perusahaan
telah menunjuk auditor eksternal Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana Rekan a member
of PricewaterhouseCoopers global network yang beralamat di Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta
12940, Phone: 62-21 521 2901, Fax 62-21 5290 5555 5290 5050 sebagai Auditor Perseroan dan anak
perusahaan untuk melakukan audit terhadap laporan Keuangan tahun 2014. Total biaya yang dikeluarkan
untuk audit Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2014 tersebut sebesar AS 394.000. KAP Tanudiredja,
Wibisana Rekan telah menjadi auditor Perusahaan sejak tahun 2007 dan telah menyelesaikan tugasnya
secara independen sesuai standar profesi akuntan publik yang berlaku dan perjanjian kerja sama antara Perseroan
dengan KAP Tanudiredja, Wibisana Rekan. Akuntan yang menandatangani Laporan Auditor Independen
tahun buku 2014 adalah Eddy Rintis, S.E., CPA.
Perseroan juga telah menunjuk PT Raya Saham Registra untuk melakukan pengarsipan dan pelaporan kegiatan
registrasi saham Perseroan sejak tahun 2008. PT Raya Saham Registra beralamat di Gedung Plaza Sentral, lt
2 Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48, Jakarta 12930, Phone: 62-21 2525 666, fax: 62-21 2525 028. Total biaya
yang dikeluarkan untuk PT Raya Saham Registra tahun 2014 adalah sebesar IDR 25.000.000.
Sertifikasi Dan Penghargaan
No. Tanggal
Date Penghargaan dan
Sertifikasi Awards and
certifications Nama
Perusahaan yang
menerima Receiving
Companies Perusahaan atau
Institusi yang memberikan
Awarding Companies or
Institutions 1
14 Mei May
2014 Penghargaan Kecelakaan
Nihil Zero Accident Award
TSA GBP
DPP Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia The Ministry of
Manpower and Transmigration of
the Republic of Indonesia
2 5 Juni
June 2014
Program Peringkat Kinerja Perusahaan Daerah
PROPERDA HIJAU dibidang Pengelolaan Lingkungan
Hidup Green PROPERDA
award in Environmental Management
Program Peringkat Kinerja Perusahaan Daerah
PROPERDA EMAS Dibidang Pengelolaan Lingkungan
Hidup Gold PROPERDA
award in Environmental Management
TSA, FSP, GBP Blok 1, PIK
FKP
GBP Blok 2 Gubernur
Kalimantan Timur Governor of East
Kalimantan. requirements for such appointment in accordance with
the recommendations of the Board of Commissioners of the Company. Based on the General Meeting of
Shareholders resolutions and directives from the Board of Commissioners, the Company has appointed external
auditor KAP Tanudiredja, Wibisana Partners Public Accounting Firm a member of PricewaterhouseCoopers
global network with address at Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940, Phone: 62-21 521
2901, Fax 62-21 5290 5555 5290 5050, to audit the 2014 financial statement of the Company and its
subsidiaries. Total cost incurred for the audit of the 2014 Consolidated Financial Statement was US 394,000.
KAP Tanudiredja, Wibisana Partners has been the Companys auditor since 2007 and has completed its
duties independently in accordance with valid public accounting profession standards and cooperation
agreement with the Company.The Accountant signing the Independent Auditor Report for the financial year
2014 was Eddy Rintis, S.E., CPA.
The Company has also appointed PT Raya Saham Registra to perform filing and reporting of Company
share registration since 2008. PT Raya Saham Registra has its address at Gedung Plaza Sentral, lt 2 Jl. Jend
Sudirman Kav. 47-48, Jakarta 12930, Phone: 62-21 2525 666, fax: 62-21 2525 028. Total cost incurred for
PT Raya Saham Registra in 2014 was IDR 25,000,000.
Awards And Certifications
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
36
No. Tanggal
Date Penghargaan dan
Sertifikasi Awards and
certifications Nama
Perusahaan yang
menerima Receiving
Companies Perusahaan atau
Institusi yang memberikan
Awarding Companies or
Institutions 3
16 September 2014 • “PRATAMA Perunggu”
dibidang Pengelolaan Keselamatan
Pertambangan Mineral dan Batubara
PRATAMA Bronze award in Mineral
and Coal Mining Safety Management
• “PRATAMA Bronze” dibidang Pengelolaan
Lingkungan Pertambangan
PRATAMA award in Environmental
Management WBM, PIK
TSA
TSA, PIK FKP
Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral Direktorat Jenderal Mineral
dan Batubara Ministry of Energy
and Mineral Resources,
Directorate General of Mineral and Coal.
4 2 Desember
December 2014
Program Peringkat Kinerja Perusahaan Nasional
PROPERNAS peringkat BIRU dalam rangka
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Blue PROPERNAS award in Environmental
Management WBM
GBP DPP
PIK Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
The Ministry of Environment and
Forestry
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
37
Management Review and Analysis
TINJAUAN DAN ANALISIS MANAJEMEN
2014
ANNUAL REPORT PT Bayan Resources Tbk
37
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
38
Tinjauan Operasional
Perseroan merupakan induk perusahaan, dalam pengertian seluruh kegiatan usaha berada pada kinerja
masing-masing anak perusahaan yang sebagian besar bergerak di bidang pertambangan dan sisanya bergerak
di bidang non-tambang, namun mendukung usaha pertambangan secara terpadu.
Kegiatan Pertambangan
Melihat siklus harga batubara 3 tahun terakhir ini yang masih rendah, Perseroan menurunkan rasio pengupasan
tanah dengan tujuan mengurangi biaya produksi serendah-rendahnya.
Tahun 2014, Perseroan melalui anak perusahaan memproduksi batubara sebesar 9,6 juta MT atau, 29.9
lebih rendah dibanding tahun sebelumnya sebesar 13,7 juta MT. Penurunan jumlah produksi ini sejalan
dengan kebijakan Perseroan untuk menurunkan volume produksi, namun diperparah dengan keterlambatan
pengoperasian proyek Tabang. Berikut table produksi batubara per proyek dari tahun
2010 hingga 2014: dalam juta MT
in million MT Nama Proyek
Project Name 2010
2011 2012
2013 2014
GBP 3.8
3.8 4.1
3.5 2.6
WBM 2.6
4.3 3.8
3.2 2.1
PIK 2.7
3.2 2.5
2.1 0.8
TSAFKP 1.6
2.6 3.7
2.7 2.2
FTB 1.2
1.7 2.0
2.2 1.9
Mamahak -
- 0.2
- -
Total 11.9
15.6 16.3
13.7 9.6
PT Gunungbayan Pratamacoal GBP
GBP merupakan pemegang PKP2B generasi kedua yang terdiri dari 2 blok yaitu GBP Blok 1 dan GBP
Blok 2 yang berlokasi di Kalimantan Timur. GBP Blok 2 memproduksi batubara dengan kalori tinggi hingga
mencapai sekitar 7000 KcalKg GAR. GBP memiliki dua dermaga yaitu Manau dan Tepian Ulak. GBP Blok 1 juga
memiliki dermaga di Rimba Ayu.
GBP Blok 2 memproduksi 2,6 juta MT batubara atau lebih rendah 25,7 dari produksi tahun 2013 sebesar
3,5 juta MT.
Sementara GBP Blok 1 pada tahun 2014 tidak dilakukan penambangan sehubungan dengan permasalahan izin
dengan pemegang konsesi kehutanan yang belum selesai.
Operation Review
As a parent company, the Company concentrates all business activities on the performances of subsidiaries
which mostly engage in the mining sector, with some subsidiaries engaging in non-mining sector that offers
integrated support to mining business.
Mining Operations
Considering the persistently low coal price in the last 3 years, the Company decided to reduce strip ratios in
order to reduce production costs to the extent possible. In 2014, the Company through its subsidiaries produced
9.6 million MT of coal or 29.9 lower than the previous years production of 13.7 million MT. This production
decline was in line with the Company policy of reducing production volumes however was exacerbated by the
delay in bringing Tabang into operation. The table below shows coal production per project from
2010 to 2014:
PT Gunungbayan Pratamacoal GBP
GBP is the holder of a second generation CCOW consisting of 2 blocks, namely Block 1 and Block 2
which are both located in East Kalimantan. GBP Block 2 produces coal with high calories of up to 7000 KcalKg
GAR. It has two jetties, namely Manau and Tepian Ulak. GBP Block 1 also has jetty at Rimba Ayu.
GBP Block 2 produced 2.6 million MT in 2014 or 25.7 lower compared to previous year production of 3.5
million MT. GBP Block 1 was not mined in 2014 due to unresolved
permit issues with the holder of an overlapping forestry concession.
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
39
PT Wahana Baratama Mining WBM
WBM merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Satui, Kalimantan Selatan. WBM
memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 6.300 – 6500 KcalKg GAR.
Untuk mendukung operasional pengiriman batubara, WBM menggunakan Dermaga WBM yang terletak di
pantai Sungai Cuka – Satui. Kemudian batubara tersebut diangkut dengan tongkang ke KFT-1 yang berada di
perairan Kalimantan Selatan dan dapat melayani kapal HandyPanamax
danatau Capesize. WBM memproduksi 2,1 juta MT batubara atau lebih
rendah sebesar 34,4 dari tahun 2013 sebesar 3,2 juta MT. WBM juga belum dapat melaksanakan
penambangan batubara di area perbatasan tambang dengan PT Arutmin Indonesia akibat penangguhan
operasional berkelanjutan di PT Arutmin Indonesia.
PT Perkasa Inakakerta PIK
PIK merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Timur, Kalimantan Timur. PIK
memproduksi batubara kualitas sub-bituminous dengan kandungan kalori sekitar 4.600 – 4.700 KcalKg GAR.
Untuk mendukung operasional pengiriman batubara, PIK menggunakan Dermaga yang terletak di pantai
Sekeret. Dermaga ini dapat memuat langsung ke kapal Handy
atau Panamax. PIK memproduksi 0,8 juta MT batubara atau lebih rendah
sebesar 61,9 dari tahun 2013 sebesar 2,1 juta MT.
PT Teguh Sinarabadi TSA
TSA merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Barat, Kalimantan Timur. TSA
memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 5.900 – 6.000 KcalKg GAR.
Untuk mendukung operasional pengiriman batubara, TSA menggunakan Dermaga yang terletak di Sungai
Mahakam.
TSA memproduksi 0,5 juta MT batubara atau lebih rendah sebesar 28,6 dari tahun 2013 sebesar 0,7 juta
MT.
PT Firman Ketaun Perkasa FKP
FKP merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Barat, Kalimantan Timur. FKP
memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 5.900 – 6.000 KcalKg GAR.
Lokasi tambang FKP dan TSA saling berdekatan sehingga FKP dapat menggunakan Dermaga TSA untuk
penggiriman batubaranya.
FKP memproduksi 1,7 juta MT batubara atau lebih rendah sebesar 15,0 dari tahun 2013 sebesar 2,0 juta
MT.
PT Wahana Baratama Mining WBM
WBM is a third generation CCOW holder located in Satui, South Kalimantan. WBM produces bituminous
quality coal with calorific content of 6,300 – 6,500 KcalKg GAR. In order to support coal deliveries, WBM
utilized a jetty located in Sungai Cuka – Satui. After which the coal is transported with barge to KFT-1 in
South Kalimantan waters which serves handyPanamax and or capesize vessels.
WBM produced 2.1 million MT in 2014 or 34.4 lower compared to 3.2 million MT of coal produced in 2013.
In addition, WBM has not been able to mine coal in the border area shared with PT Arutmin Indonesia due to
the continued suspension of operations at PT Arutmin Indonesia
PT Perkasa Inakakerta PIK
PIK is a third generation CCOW holder located in Kutai Timur, East Kalimantan. PIK produces sub-bituminous
quality coal with calorific value of about 4,600 - 4,700 KcalKg GAR. In order to support coal deliveries, PIK
utilizes the jetty located at Sekeret beach, which is able to load directly to Handy or Panamax vessels.
PIK produced 0.8 million MT in 2014 or 61.9 lower compared to 2.1 million MT of coal produced in 2013.
PT Teguh Sinarabadi TSA
TSA is a third generation CCOW holder located at Kutai Barat, East Kalimantan. TSA produces bituminous quality
coal with calorific content of around 5,900 – 6,000 Kcal Kg GAR. To support coal deliveries, TSA utilizes a jetty
located on the Mahakam River.
TSA produced 0.5 million MT of coal or 28.6 lower than 2013 production of 0.7 million MT.
PT Firman Ketaun Perkasa FKP
FKP is a third generation CCOW located in Kutai Barat, East Kalimantan. FKP produces bituminous quality
coal with calorific value of around 5,900 – 6,000 Kcal Kg GAR. FKP and TSA mine locations are in close
proximity, therefore FKP is able to use the TSA jetty for coal delivery.
FKP produced 1.7 million MT of coal or 15.0 lower than 2013 production of 2.0 million MT.
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
40
PT Fajar Sakti Prima FSP, PT Bara Tabang BT dan PT Brian Anjat Sentosa BAS atau FTB atau Konsesi
Tabang Konsesi Tabang merupakan gabungan dari 3
perusahaan tambang yang terdiri dari FSP, BT dan BAS dan memiliki IUP Operation Produksi yang berlokasi di
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Konsesi Tabang memproduksi batubara ramah lingkungan kualitas
sub-bituminous
dengan kandungan rendah belerang. Spesifikasi batubaranya sekitar 4.000 – 4.200 KcalKg
GAR. Konsesi Tabang menggunakan Dermaga Gunung Sari yang terletak di Sungai Belayan dan Dermaga
Senyiur yang terletak di Sungai Kedang Kepala.
FTB memproduksi 1,9 juta MT batubara atau lebih rendah sebesar 13,6 dari tahun 2013 sebesar 2,2 juta
MT.
Proyek Pakar Pakar
Proyek Pakar merupakan gabungan dari 9 perusahaan tambang yang saling berdekatan lokasinya yaitu TJ, SK,
OM, TA, SA, DE, BS, AU dan CA di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Proyek Pakar ini juga bersebelahan
dengan Konsesi Tabang dan memiliki batubara ramah lingkungan
kualitas sub-bituminous
. Spesifikasi
batubaranya sekitar 4.000 – 4.200 KcalKg GAR. Proyek Pakar akan menggunakan Dermaga Senyiur yang
terletak di Sungai Kedang Kepala.
Konsesi yang berada di Proyek Pakar masih dalam tahap pengurusan perizinan sesuai dengan kebijakan
Pemerintah untuk melakukan operasional tambang. Ke depannya, pengembangan proyek Pakar ini akan
di dukung oleh infrastruktur proyek Tabang karena lokasinya berdekatan.
Proyek Mamahak
Proyek Mamahak merupakan gabungan dari 4 perusahaan tambang yang saling berdekatan lokasinya
yaitu MCM, MBE, MEL, dan BKL serta memiliki IUP Operasi Produksi dan Eksplorasi yang berlokasi di
Kalimantan Timur. Proyek Mamahak memproduksi batubara semi-soft coking.
Pada tahun 2014, MCM tidak memproduksi batubara sehubungan dengan tingginya biaya operasional
dibandingkan dengan harga batubara saat ini, sehingga Perseroan memfokuskan diri pada kegiatan eksplorasi
dengan tujuan mengembangkan wilayah cadangan batubara dan desain tambang. Sementara konsesi
lainnya yang termasuk dalam Proyek Mamahak sedang dalam proses permintaan peningkatan IUP eksplorasi
menjadi IUP Produksi.
PT Fajar Sakti Prima FSP, PT Bara Tabang BT, and PT Brian Anjat Sentosa BAS or FTP or Tabang
Concession Tabang Concession is the combination of 3 mining
companies comprising FSP, BT and BAS. It has Production Operation IUP located in Kutai Kartanegara,
East Kalimantan. The Tabang Concession produces sub- bituminous, environmentally-friendly, low-sulfur coals.
The coal specification is around 4,000 – 4,200 KcalKg GAR. Tabang Concession utilizes two jetties, namely
Gunung Sari Jetty located on the Belayan river and Senyiur Jetty located on the Kedang Kepala River.
FTB produced 1.9 million MT in or 13.6 lower than 2013 production of 2.2 million MT.
Pakar Project Pakar
Pakar Project is the integration of 9 adjoining mining companies, namely TJ, SK, OM, TA, SA, DE, BS, AU
and CA located in Kutai Kartanegara, East Kalimantan. The Pakar project is also adjacent to Tabang concession
and has environmentally friendly sub-bituminous coal. The coal specification is around 4,000 – 4,200 KcalKg
GAR. Pakar project will use the Senyiur Jetty located on the Kedang Kepala River.
Concessions in Pakar Project are still in process to obtain permits in accordance with Government policies in
order to operate mines. In the future, the development of this Pakar project will be supported by the Tabang
project infrastructures due to their proximities.
Mamahak Project MCM
The Mamahak Project is an integration of 4 mining companies with neighboring locations, namely MCM,
MBE, MEL and BKL. It has Production Operation and Exploration IUP located in East Kalimantan. The
Mamahak Project produces semi-soft coking coal. MCM had no coal production activities in 2014 due to
operational costs being higher than current coal price. It therefore focused on exploration activities in order to
expand coal reserve areas and develop mine design. Other concessions in the Mamahak Project are in the
process of being upgraded from exploration mining business permit IUP into Production IUP.
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
41
Operasi Non-Tambang Balikpapan Coal Terminal BCT
BCT adalah pelabuhan khusus batubara yang dikelola oleh anak perusahaan Perseroan yaitu PT Dermaga
Perkasapratama yang terletak di Kalimantan Timur. Sebagian batubara Perseroan diekspor melalui BCT.
Pada tahun 2014, BCT memuat 12,6 juta MT batubara untuk berbagai pelanggan atau naik sebesar 14,5 dari
tahun 2013 sebesar 11,0 juta MT.
Kalimantan Floating Transfer Barge KFT
Selain BCT, Perseroan juga memiliki dan mengelola dua KFT melalui PT Muji Lines yang berada di Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Timur serta tugboat dan tongkang. KFT-1 telah memuat sekitar 2,0 juta MT
batubara selama tahun 2014, atau menurun sebesar 35,5 dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 3,1 juta
MT. Sedangkan KFT-2 belum beroperasi dan tengah menunggu produksi proyek TabangPakar yang akan
dimulai tahun 2015.
PT Indonesia Pratama IP
IP merupakan kontraktor untuk Proyek Tabang. Pada akhir semester pertama tahun 2014, IP
telah menandatangani beberapa kontrak dengan subkontraktor untuk memberikan berbagai layanan bagi
Proyek Tabang. IP juga memiliki dermaga Gunung Sari di Sungai Belayan dan jalan ke Dermaga Senyiur.
Non-Mining Operations Balikpapan Coal Terminal BCT
BCT is a special coal terminal managed by the Companys subsidiary, PT Dermaga Perkasapratama,
which is located in East Kalimantan. A portion of the Companys coal is mainly exported through the BCT. In
2014, the BCT loaded 12.6 million MT of coal for various customers or 14.5 more than the 11.0 million MT
loaded in 2013.
Kalimantan Floating Transfer Barges KFT
Other than BCT, the Company also owns and manages two KFTs through PT Muji Lines which are located in
South and East Kalimantan, as well as tugboats and barges. KFT-1 has loaded approximately 2.0 million
MT of coal during 2014, or 35.5 less than the 3.1 million MT loaded in previous year, while KFT-2 has not
started operations and is waiting for the TabangPakar production which will commence in 2015.
PT Indonesia Pratama IP
IP is a contractor for the Tabang project. At the end of first semester of 2014, IP has signed a number
of contracts with subcontractors to provide various services to the Tabang project. IP also owns the Gunung
Sari Jetty on the Belayan River and owns the road to the Senyiur Jetty.
2014
ANNUAL REPORT PT Bayan Resources Tbk
41
Truck gandeng bermesin ganda - Tabang Dual powered road trains - Tabang.
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
42
Tinjauan Keuangan
Uraian terkait Tinjauan keuangan mengacu kepada Laporan Keuangan Kosolidasian Perseroan untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana
Rekan a member of PricewaterhouseCoopers global network
dengan opini wajar tanpa pengecualian dengan penekanan atas suatu hal sebagaimana pada laporannya
tertanggal 31 Maret 2015.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Dalam AS In US
Uraian Details
2014 2013
∆ Aset Lancar
Current Assets 323,240,003
474,147,531 31.83
Aset Tetap Fixed Assets
257,925,669 282,905,550
8.83 Aset Tidak Lancar
Non-Current Assets 838,416,311
1,092,641,322 23.27
Total Aset Total Assets
1,161,656,314 1,566,788,853
25.86 Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities 518,794,409
431,456,547 20.24
Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities
387,329,860 685,491,088
43.50 Total Liabilitas
Total Liabilities 906,124,269
1,116,947,635 18.87
Ekuitas Equity
255,532,045 449,841,218
43.20
Aset
Jumlah aset Perseroan berkurang sebesar 25,9 menjadi
AS1.161.656.314 pada
tahun 2014
dibandingkan dengan AS1.566.788.853 pada tahun 2013 karena penurunan signifikan aset lancar sebesar
31,8 atau AS150.907.528 dan aset tidak lancar sebesar 23,3 atau AS254.225.011.
Penurunan pada aset lancar sebesar AS150.907.528 terutama disebabkan penurunan kas dan setara kas
sebesar AS101.302.528 karena sebagian besar kas digunakan untuk pembayaran kembali atas pinjaman
yang sebagian diimbangi dengan kenaikan kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya sebesar
AS12.914.642, penurunan nilai persediaan sebesar AS64.876.886 karena kebijakan Perseroan untuk
menurunkan volume persediaan, yang diimbangi dengan kenaikan pajak dibayar dimuka AS25.324.986.
Penurunan pada
aset tidak
lancar sebesar
AS254.225.011 terutama disebabkan penurunan pajak dibayar dimuka sebesar AS76.833.502 karena
adanya pengembalian pajak dan penurunan properti pertambangan sebesar AS156.178.946 karena provisi
properti pertambangan serta amortisasi.
Penurunan aset tetap dikarenakan depresiasi berkelanjutan aset-aset yang ada dan penjualan aset
tetap.
Financial Review
Analysis on financial review will refer to the Companys Consolidated Financial Statement for the year ending
31 December 2014 and 2013 which has been audited by Public Accountant Tanudiredja, Wibisana Partners
a member of PricewaterhouseCoopers global network with unqualified opinion with emphasis of matter stated
in its report dated 31 March 2015.
Statement of Financial Position
Assets
Total Company assets reduced by 25.9 to US1,161,656,314 compared to US1,566,788,853
in 2013 due to significant decrease of 31.8 or US150,907,528 in current assets and 23.3 or
US254,225,011 in non current assets.
The decrease of current assets of US150,907,528 was primarily due to decrease of cash and cash equivalents
of US101,302,528 due to the repayment of loan and partially offset by an increase of US12,914,642 in
restricted cash and cash equivalents, a decrease in inventories of US64,876,886 due to Company policy of
reducing inventory volumes in 2014 and the reduction of stripping ratio and was offset by an increase of prepaid
taxes of US25,324,986.
The decrease in non-current assets of US254,225,011 was primarily due to a decrease in prepaid taxes of
US76,833,502 due to refund of taxes and decrease of US156,178,946 in mining properties due to the
provision for impairment of mining properties and amortization.
The decrease in fixed assets was due to the continued depreciation of existing assets and sale of fixed assets.
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
43
Liabilitas
Jumlah liabilitas Perseroan menurun sebesar 18,9 dari AS1.116.947.635 pada tahun 2013 menjadi
AS906.124.269 oleh karena penurunan liabilitas jangka panjang sebesar 43,5 atau sebesar AS298.161.228
dan peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar 20,2 atau setara AS 87.337.862.
Penurunan liabilitas
jangka panjang
sebesar AS298.161.228 disebabkan penurunan pinjaman jangka
panjang sebesar AS255.074.351, yang disebabkan pembayaran kembali prinsipal secara berkelanjutan serta
klasifikasi ulang Fasilitas Modal Kerja dari utang jangka panjang ke jangka pendek yang harus dibayar kembali
pada bulan April 2015.
Peningkatan liabilitas
jangka pendek
sebesar AS87.337.862 terutama disebabkan oleh reklasifikasi
fasilitas Modal Kerja Club Deal baru yang akan jatuh tempo dalam satu tahun sebesar AS103.623.088.
Namun hal ini sebagian diimbangi dengan penurunan utang usaha sebesar AS26.072.473, beban akrual
sebesar AS28.815.413 dan uang muka dari pelanggan pihak ketiga sebesar AS6.294.502.
Ekuitas
Jumlah Ekuitas
Perseroan menurun
43,2 dari AS449.841.218 pada tahun 2013 menjadi
sebesarAS255.532.045 pada tahun 2014 karena rugi bersih keseluruhan yang diakui pada tahun 2014.
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Kinerja Keuangan Perseroan berdasarkan Laba Rugi Komprehensif adalah sebagai berikut:
Uraian Details
2014 2013
∆ Pendapatan
Revenue 828,259,942
1,147,467,928 27.8
Laba Bruto Gross Proit
97,025,107 163,419,730
40.6 Rugi Bersih
Net Loss 189,017,198
55,216,028 242.3
Pendapatan
Pendapatan Perseroan mengalami penurunan sebesar 27.8 menjadi AS828.259.942 pada tahun 2014 dari
AS1.147.467.928 karena penurunan harga jual rata-rata batubara dari AS77.0MT menjadi AS66,4MT tahun
2014 serta volume penjualan batubara lebih rendah sebesar 12,1 juta MT dibandingkan 14.7 juta MT tahun
sebelumnya.
Laba Bruto
Laba bruto Perseroan mengalami penurunan 40,6 menjadi AS97.025.107 pada tahun 2014 dari
AS163.419.730 tahun 2013. Penurunan laba bruto ini terutama disebabkan oleh penurunan harga jual rata-
rata batubara dan penurunan volume penjualan, namun sebagian diimbangi oleh pengurangan beban pokok
penjualan karena penurunan rasio pengupasan tanah rata-rata tertimbang dan biaya lainnya.
Liabilities
Total Company liabilities decreased by 18.9 from US1,116,947,635 in 2013 to US906,124,269
due to decrease of long-term liabilities 43.5 or US298,161,228 and an increase of short-term liabilities
of 20.2 or equivalent of US87,337,862.
The decrease of long-term liabilities of US 298,161,228 was caused by a reduction in long term loans of
US255,074,351 caused by the continued repayment of principal coupled with the reclassification from long
term debt to short term debt of the Working Capital Facility which is due to be repaid in April 2015.
The increase of short-term liabilities of US87,337,862 was mainly caused by the reclassification of the Working
Capital element of the New Club Deal which will mature within one year in the amount of US103,623,088.
However this was partially off set by the decrease of trade accounts payable of US26,072,473, accrual
expenses of US28,815,413 and advance payment from third party customers of US6,294,502.
Equity
The Company’s equity decreased by 43.2 to US255,532,045 from US449,841,218 in 2013 due to
the overall net loss recognized in 2014.
Report Statements of Comprehensive Income Company
Financial Performance
based on
Comprehensive Income Statement can be seen below:
Revenue
The Company’s revenue decreased by 27.8 to US828,259,942 in 2014 from US1,147,467,928 in
2013 due to the decrease in the average selling price of coal to US66.4 MT in 2014 from US77.0 MT, as
well as lower sales volume at 12.1 million MT compared to 14.7 million MT in the previous year.
Gross Profit
The Company’s gross profit decreased by 40.6 to US97,025,107 in 2014 from USD 163,419,730 in 2013.
This decrease in gross profit was principally due to the decrease in the average selling price and the drop in
sale volumes, but partially offset by the overall reduction in cost of goods sold due to the drop in the weighted
average stripping ratio and other cost reductions.
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
44
Hal tersebut di atas juga menyebabkan marjin laba kotor pada tahun 2014 menurun menjadi 11,7, yang lebih
rendah daripada tahun 2013 yaitu 14,2.
Rugi Bersih
Rugi bersih Perseroan mengalami peningkatan sebesar 242.3 menjadi AS189.017.198 pada tahun 2014
dari AS55.216.028 pada tahun 2013. Peningkatan kerugian bersih tersebut terutama disebabkan laba bruto
yang lebih rendah serta provisi untuk penurunan nilai properti pertambangan dan aset eksplorasi dan evaluasi
sebesar AS156.453.028 yang diimbangi dengan penurunan rugi selisih kurs sebesar AS42.657.619.
Arus Kas
Ringkasan laporan arus kas 2014 dan 2013 Perusahaan dapat dilihat sebagai berikut:
Uraian Details
2014 2013
∆ Arus Kas dan Setara Kas Awal Tahun
Cash and Cash Equivalents at the Beginning of the Year 181,380,887
152,769,325 18.7
Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi Net Cash Generated from Operating Activities
65,879,793 45,428,656
45.0 Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Net Cash Used in Investing Activities 45,928,395
61,050,030 24.8
Kas Bersih yang digunakan untukd iperoleh dari Aktivitas Pendanaan Net cash used inprovided by Financing Activities
121,110,150 45,739,368 364.8
Penurunan Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas Net Increase Decrease in Cash and Cash Equivalents
101,158,752 30,117,994 435.9
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Cash and Cash Equivalents at the End of the Year
80,078,359 181,380,887
55.9 As a result of the decrease in gross profit, the gross
profit margin in 2014 also decreased to 11.7 which was lower than the 2013 margin of 14.2.
Net Loss
The Company’s net loss increased by 242.3 to US189,017,198 in 2014 from US55,216,028 in
2013. The increase in the net loss was principally due to the lower gross profit coupled with the provision for
impairment of mining properties and exploration and evaluation assets of US156,453,028, but was partially
offset by a decrease in loss on foreign exchange of US42,657,619.
Cash Flow
Below is the summary of the Companys cash flow statement:
LAPORAN TAHUNAN 2014 PT Bayan Resources Tbk
44
Fasilitas pemecah batubara - ICF - Tabang Coal crushing facilities - ICF - Tabang
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
45
Arus Kas Bersih yang dihasilkan dari Aktivitas Operasi
Kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi sebesar AS65.879.793 atau mengalami peningkatan sebesar
AS20.451.137 dari AS45.428.656 pada tahun 2013 karena hal-hal berikut :
a peningkatan
pengembalian pajak
sebesar AS67.498.442;
b penurunan signifikan pembayaran kepada pemasok sebesar AS241.502.854 yang sejalan dengan
penurunan produksi dan rata-rata strip rasio; c penurunan atas royalti yang dibayar sebesar
AS27.826.961 sejalan dengan penurunan harga jual rata-rata yang dicapai;
d penurunan pembayaran lain sebesar AS13.312.254. Hal ini diimbangi dengan :
a penurunan signifikan atas penerimaan dari pelanggan sebesar AS315.701.906 karena penurunan harga
jual rata-rata dan volume penjualan. b penurunan penerimaan bersih dalam transaksi
lindung nilai sebesar AS 25.498.442.
Arus Kas Bersih yang diperoleh dari Kegiatan Investasi
Kas bersih yang digunakan dalam kegiatan investasi sebesar AS45.928.395 atau menurun sebesar
24,8 dari AS61.050.030 pada tahun 2013 terutama disebabkan oleh penurunan tambahan penempatan kas
dalam kas yang dibatasi penggunaannya dan setara kas.
Arus Kas Bersih yang diperoleh dari Kegiatan Pendanaan
Arus kas yang digunakan untukdiperoleh dari kegiatan pendanaan mengalami peningkatan sebesar
364.8 menjadi AS121.110.150 pada tahun 2014 dari AS45.739.368 pada tahun 2013 terutama karena
pembayaran kembali atas pinjaman jangka panjang secara berkelanjutan, penurunan perolehan pinjaman
karena fasilitas telah digunakan seluruhnya dan pembayaran dividen kepada nonpengendali.
Analisa Rasio Keuangan Modal Kerja Bersih
Modal kerja bersih Perseroan menurun dari AS42.690.984
pada tahun
2013 menjadi
AS195,554,406 pada tahun 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh menurunnya kas dan setara kas dan
kas yang dibatasi penggunaannya dikarenakan adanya pembayaran kembali atas pinjaman jangka panjang,
penurunan persediaan dan reklasifikasi dari pinjaman jangka panjang yang lebih dari satu tahun ke pinjaman
jangka pendek yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Net Cash Generated From Operating Activities
Net cash generated from operations amounted to US65,879,793 or an increase of US20,451,137 from
US45,428,656 in 2013 due to the following factors:
a increase in tax refunds of US67,498,442; b significant decrease in payment to suppliers of
US241,502,854 in line with the drop in production and average strip ratio;
c decrease in royalties paid of US27,826,961 in line with the drop in average sales price achieved;
d decrease in other payments of US13,312,254. This was partially offset by :
a significant decrease in receipts from customer of US315,701,906 due to the drop in average selling
price as well as lower sale volumes; b decrease in net receipts under hedging transactions
of US25,498,442.
Net Cash Used in Investing Activities
Net cash used in investing activities amounted to US45,928,395 or a decrease of 24.8 from US
61,050,030 in 2013 due to decrease in additional placements into restricted cash and cash equivalents.
Net Cash Provided from Financing Activities
Net cash used ingenerated from financing decreased by 364.8 to US 121,110,150 in 2014 from
US45,739,368 in 2013 principally because of continuing repayments under the long term loan, decrease in
drawdowns of loan as the facilities were fully used and the payment of non controlling interests dividend.
Financial Ratio Analysis Net Working Capital
The Company’s net working capital decreased to US195,554.406 in 2014 from US42,690,984 in 2013
primarily due to a decrease in cash and cash equivalents and restricted cash because of repayments of long term
loans, the decrease in inventories and reclassification of long term loans to current maturities.
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
46
Likuiditas
Tingkat likuiditas Perusahaan pada tahun 2014 menurun menjadi 62,3 dari 109,9 pada tahun 2013. Hal ini
disebabkan menurunnya kas dan setara kas serta meningkatnya hutang jangka pendek akibat reklasifikasi
dari hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun menjadi kewajiban jangka pendek, karena
bagian Modal Kerja dari Club Deal baru akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari setahun.
Solvabilitas
Rasio Solvabilitas merupakan tingkat kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitasnya,
yang diukur dengan membandingkan total liabilitas terhadap total aset dan total liabilitas terhadap ekuitas.
Perbandingan rasio total liabilitas terhadap total aset dan total ekuitas Perseroan pada tahun 2014 masing-masing
adalah 0,78:1 dan 3,55:1 yang meningkat dari 0,71:1 dan 2.48:1 pada tahun 2013.
Kemampuan Membayar Utang Kolektabilitas Piutang
Tingkat kolektabilitas rata-rata piutang menurun menjadi 23,1 hari pada tahun 2014 dari 20,1 hari pada tahun
2013.
Struktur Modal
Sesuai dengan Laporan keuangan konsolidasian yang berakhir 31 Desember 2014, strukur permodalan
Perseroan adalah modal saham dengan modal dasar sebesar 12.000.000.000 lembar, saham ditempatkan
dan disetor penuh sebesar 3.333.333.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham.
Dalam operasionalnya, Perseroan menggunakan dana yang berasal dari kas internal dan New Club Deal yang
berjumlah AS750 juta. Fasilitas tersebut terdiri dari Fasilitas Pinjaman Berjangka TLF sebesar AS400 juta,
fasilitas belanja modal CPXF sebesar AS200 juta, dan fasilitas Modal Kerja WCF sebesar AS150 juta.
Per tanggal 31 Desember 2014, Perseroan telah mencairkan semua fasilitas TLF dan CPXF dan
mencairkan AS148,3 juta dari total fasilitas WCF.
Per tanggal 31 Desember 2014, Perseroan telah menerima keringanan tak bersyarat dari kewajiban
berdasarkan perjanjian pinjaman. Manajemen kini tengah membahas restrukturisasi utang dan sejak
bulan April 2015 telah menyetujui persyaratan yang telah direvisi melalui term sheet yang tidak mengikat
secara hukum. Kedua belah pihak kini dalam proses menyusun perjanjian fasilitas yang mengikat secara
hukum dan Manajemen yakin hal ini dapat diselesaikan dalam beberapa bulan ke depan. Perjanjian ini akan
memungkinkan keberlangsungan Perseroan.
Liquidity
The Company’s liquidity level in 2014 decreased to 62.3 from 109.9 in 2013 due to the decrease in
cash and cash equivalents and increase in current liabilities due to reclassification of long term loan to
current maturities as the Working Capital element of the New Club Deal is due to mature within one year.
Solvability
Solvency is the ability of the Company to meet all liabilities, which is measured by comparing the total
liabilities to total assets and total liabilities to equity. The comparison of the ratio of total liabilities to total assets
and total equity of the Company in 2014 respectively was 0.78:1 and 3.55:1 which was an increase from
0.71:1 and 2.48:1 in 2013.
Ability to Repay Debt Collectability of Receivables
Average collectability of receivables decreased to 23.1 days in 2014 from 20.1 days in 2013.
Capital Structure
In accordance with the consolidated financial statement ending 31 December 2014, the Company capital
structure constituted share capitals with authorized capital of 12,000,000,000 shares and issued and paid
up shares totalling 3,333,333,500 with nominal value of IDR 100 per share.
The Company has utilized funds from internal cash flow and the New Club Deal with a total loan amount
of US750 million. The facility consisted of a term loan TLF of US400 million, capex facility CPXF of US200
million, and a Working Capital facility WCF of US 150 million.
As at 31 December 2014, the Company had fully drawn the TLF and CPXF facilities and has withdrawn
US148.3 million of the WCF facility.
As of 31 December 2014 the Company had received an unconditional waiver from financial covenants
required under the loan agreement. Management are in discussion to restructure the debt and as of April
2015 had agreed revised terms, by way of a non legally binding term sheet. Both parties are now working
towards the full legally binding facilities agreement and the Management are confident that this will occur
within the next few months. This agreement will allow the Company to continue as a going concern.
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
47
Komitmen Material
Selama tahun 2014, Perseroan mengadakan berbagai kontrak dengan para kontraktor atau mitra kerja di Proyek
Tabang dalam rangka fasilitasi berkelanjutan untuk pembangunan berbagai infrastruktur tambang yang
mencakup pembuatan jalan angkut batubara sepanjang 69 km, perluasan fasilitas penghancur batubara yang
telah ada, perluasan dermaga Senyiur dan pemuatan tongkang, serta berbagai fasilitas pendukung lainnya.
Beberapa proyek sedang berlangsung dan baru akan selesai dalam tahun-tahun mendatang, sebagian besar
dalam mata uang Dollar AS. Pendanaan yang digunakan Perseroan untuk membayar proyek-proyek tersebut
berasal dari pinjaman bank dan kas internal. Sementara dampak resiko fluktuasi mata uang asing dalam hal ini
Dollar AS terhadap Perseroan tidak berbeda signifikan karena mata uang yang digunakan Bayan Group adalah
Dolar AS.
Informasi dan Fakta Material Setelah Laporan Akuntan
Setelah periode pelaporan, terdapat informasi dan fakta material sebagai berikut:
a Pada bulan Januari 2015, Mandiri telah menerbitkan jaminan reklamasi atas nama GBP II untuk tahun
2009-2014 sebesar Rp 48,7 milyar AS3,9 juta; b Pada bulan Januari 2015, ANZ telah menerbitkan bid
bond untuk Perusahaan dan FKP dalam perjanjian
jual beli batubara dengan TNBF masing-masing sebesar AS0,33 juta;
c Pada bulan Februari 2015 ANZ juga telah menerbitkan bid bond untuk Perusahaan dan FKP
dalam perjanjian jual beli batubara dengan TNBF masing-masing sebesar AS1,05 juta dan AS2,33
juta;
d Pada bulan Februari 2015, Mandiri telah menerbitkan jaminan reklamasi untuk FKP, GBP I, TSA, WBM dan
PIK untuk tahun 2010-2014 total sebesar Rp58,4 milyar AS4,7 juta;
e Pada bulan Februari 2015, WBM menerima restitusi PPN untuk masatahun pajak 2009 sebesar Rp 188,9
milyar AS15,2 juta; f Pada bulan Februari 2015, FSP menerima
pengembalian Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2013 sebesar Rp30,1 milyar AS2,4 juta;
g Pada bulan Februari 2015, TSA menerima restitusi PPN untuk tahun pajak 2012 sebesar Rp66,6 milyar
AS5.4 juta. Pada tanggal yang sama FKP juga menerima restitusi PPN untuk tahun pajak 2012
dan 2013 yang berjumlah Rp322.9 milyar AS25.96 juta.
h Pada bulan April 2015, Perseroan menyetujui syarat- syarat komersial untuk restrukturisasi utangnya.
Material Commitment
During 2014, the Company entered into various mining contracts with contractors or business partners at the
Tabang project to facilitate the ongoing construction of various mining infrastructure including the construction
of a 69 km coal haul road, expansion of the existing intermediate crushing facility, expansion of the Senyiur
Jetty and barge loading facilities as well as various other support facilities. A number of these commitment are
ongoing and will only be completed in future years, most of which were in US dollars. The funding used by
the Company to pay for this was from the bank loan and internal cash. The impact of the US dollar exchange
rate fluctuations was not significant as the functional currency of the Bayan Group is US Dollars.
Subsequent Events Information
The following are the significant effects that occurred after the reporting period:
a In January 2015, Mandiri has issued a reclamation guarantee for GBP II for the period 2009-2014
amounting to IDR 48.7 billion US3.9 milion; b In January 2015, ANZ has issued bid bonds for the
Company and FKP for a coal sales contract with TNBF amounting to US0.33 million each;
c In January 2015, ANZ has issued bid bonds for the Company and FKP for a coal sales contract with
TNBF amounting to US1.05 million and US2.33 million respectively;
d In February 2015, Mandiri has issued reclamation guarantees for GBP I, FKP, TSA, and PIK for the
period 2009-2014 amounting to IDR58.4 billion US4.7 million in total;
e In February 2015, WBM received VAT refunds for the 2009 tax year amounting to IDR188.9 billion
US15.2 million; f In February 2015, FSP received corporate Income
Tax refunds for the 2013 tax year amounting to IDR30.1 billion US2.4 million.
g In February 2015, TSA received VAT refunds for the 2012 tax year amounting to IDR 66.6 billion US 5.4
million. On the same date, FKP also received VAT refunds for the 2012 and 2013 tax year amounting
to IDR 322.9 billion US25.96 million.
h In April 2015,the Company agreed on the commercial terms to restructure its debt.
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
48
Strategi dan Prospek Usaha
Kondisi perekonomian global yang lesu dan harga batubara dunia yang terus-menerus turun membuat
Manajemen menyadari pentingnya merancang suatu strategi dalam rangka mempertahankan kelangsungan
hidup Perseroan sebagai produsen batubara.
Startegi utama yang dilakukan adalah mencari peluang baru pasar batubara, melakukan efisiensi biaya di semua
aspek, mengoptimalkan profitabilitas Perseroan dengan meningkatkan kemampuan dan keahlian sumber daya
manusia serta memanfaatkan fasilitas pertambangan yang sudah ada seefisien mungkin.
Melihat rencana Pemerintah tentang pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW dan permintaan
negara-negara konsumen
batubara, tampaknya
industri pertambangan batubara di Indonesia memiliki prospek jangka panjang untuk bertumbuh lebih baik
lagi. Hal ini sejalan dengan harapan Perseroan bahwa kinerja Perseroan akan meningkat ke depannya
dengan mengelola dan memaksimalkan tambang dan infrastruktur yang sudah ada, baik yang sudah
berproduksi maupun yang belum, khususnya proyek Tabang yang akan menjadi produsen batubara berbiaya
murah. Kami berkeyakinan, hal ini akan meningkatkan kinerja Perseroan di masa yang akan datang, karena
Perseroan memiliki keunggulan antara lain:
1. Infrastruktur yang mutakhir Setiap tambang Perseroan dilengkapi dengan
fasilitas pertambangan yang memadai dan berteknologi tinggi mulai dari transportasi, coal
crushing dan pemuatan batubara ke kapal. Selain
itu, Bayan memiliki dan mengoperasikan Balikpapan Coal Terminal BCT yang memiliki kapasitas sebesar
15,0 juta ton per tahun dengan 16 stockpile dan kapasitas keseluruhan sekitar 1,0 juta ton serta dapat
melayani kapal berukuran Handy dan Panamax. BCT juga mempunyai kapasitas bongkar muat batubara
sebesar 4.000 Ton per jam sehingga dapat mengisi penuh kapal berukuran Panamax dalam satu hari.
Perseroan juga memiliki dan mengoperasikan dua Kalimantan Floating Transfer Barge KFT-1 dan KFT-
2, yang dapat melayani semua jenis kapal angkut barang curah di wilayah Kalimantan seperti kapal
ukuran capesize, panamax, dan kapal-kapal lebih kecil. KFT-1 mempunyai kapasitas bongkar muat
sebesar 4.000 ton per jam dan KFT-2 sebesar 6.000 ton per jam. Kedua KFT tersebut dapat diposisikan
dengan mudah di mana saja sesuai dengan kebutuhan Perseroan.
Business Strategies and Prospect
Declining global economic conditions and coal prices has made the Management realize the importance of
designing strategies to maintain the sustainability of the Company as a coal producer.
The main strategies employed were to find new coal market opportunities, implement cost efficiency in all
aspects, optimize Company profitability by increasing human resource capacities and skills, and utilize existing
mining facilities in the most efficient way possible and to focus on and expand its most profitable operations.
Considering the governments plan to build 35,000 MW new power plants and the demands from coal
consuming countries, it seems that there are improved long term prospects for the coal mining industry in
Indonesia. This is in line with the Company expectations for better future performance through the management
and maximization of existing active and non-active mines and infrastructure, particularly the Tabang project
which will be a low cost producer. We believe that this will improve the Companys performance in the future,
especially considering the Companys competitive edges as follows:
1. Advanced Infrastructure Each mine is equipped with adequate and high-tech
mining facilities, from coal transportation, crushing and loading facilities. In addition, Bayan owns and
operates the Balikpapan Coal Terminal BCT, one of the largest coal terminals in Indonesia. It has a
handling throughput capacity of 15.0 million tonnes per annum and 16 stockpiles with an aggregate
capacity of approximately 1.0 million tonnes. BCT is able to serve both Handy and Panamax-size
vessels and has a 4,000 tons per hour coal loading and unloading capacity, enabling it to fully load a
Panamax size vessel in one day.
The Company also owns and operates two Kalimantan Floating Transfer Barges KFT-1 and
KFT-2, which can serve all types of bulk carriers in the Kalimantan region such as capesize, panamax
and smaller vessels. KFT-1 and KFT-2 have loading and unloading capacities of 4,000 tons and 6,000
tons per hour respectively. Both KFTs can be easily positioned anywhere according to the Companys
requirements.
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
49
Untuk mendukung pengiriman atau pengangkutan batubara dalam rangka ekspor, Perseroan juga
memiliki 11 unit tug boats dan 15 unit tongkang melalui PT Muji Lines serta beberapa dermaga di
lokasi tambang:
o Dermaga PIK yang mempunyai kapasitas
bongkar muat sebesar 4.000 ton per jam dan dapat melayani kapal berukuran Panamax serta
dikelola oleh PIK.
o Dermaga WBM yang mempunyai kapasitas
bongkar muat 3.000 ton per jam dan dapat melayani kapal kecil atau tongkang serta dikelola
oleh WBM. o
Dermaga Manau dan Dermaga Tepian Ulak, masing-masing terletak di sungai Kedang Pahu
dan Sungai Mahakam Kalimantan Timur dan berkapasitas bongkar muat sebesar 1.000 dan
1.200 ton per jam serta di kelola oleh GBP.
o Dermaga TSA yang terletak di Sungai Mahakam
dengan kapasitas bongkar muat sebesar 2.000 ton per jam. Dermaga ini dikelola oleh TSA.
o Dermaga Gunung Sari yang terletak di sungai
Belayan dengan kapasitar bongkar muat sebesar 1.000 ton per jam.
o Saat ini perseroan juga sedang mengembangkan
Dermaga Senyiur untuk membantu proyek Tabang dan dermaga yang ada saat ini memiliki
kapasitas bongkar muat sebesar 2.000 ton per jam.
2. Portofolio produk yang beragam Perseroan memproduksi berbagai kualitas batubara
dan memasarkannya sesuai dengan mutu dan spesifikasi batubara yang diminta oleh pelanggan.
Portofolio produk Perseroan terdiri dari semi-soft coking coal
hingga batubara sub-bituminus dengan nilai kalori, kandungan abu dan kandungan sulfur
rendah. Produksi batubara Perseroan terdiri dari sekitar 65
batubara bituminus kualitas tinggi. 3. Cadangan batubara
Bayan memiliki
cadangan yang
signifikan untuk
mendukung pertumbuhan
produksi berkesinambungan di masa yang akan datang, yaitu
sekitar 0,8 miliar MT dengan sumber daya sekitar 4.0 miliar MT.
Per 31 Desember 2014, total cadangan batubara berkalori tinggi sekitar 66,0 juta MT dan batubara
berkalori rendah sekitar 779,8 juta MT yang bersumber dari konsesi PIK, Tabang dan Pakar.
In order to support coal delivery or transportation for export, the Company also owns 11 tugboats and 15
barges through PT Muji Lines and operates several jetties at the following mining locations:
o PIK jetty with 4,000 tons per hour throughput capacity and ability to serve Panamax-size
vessels, managed by PIK. o WBM jetty with throughput capacity of 3,000
tons per hour and ability to serve smaller size vessels or barges, managed by WBM.
o Manau and Tepian Ulaq jetties, located respectively on the Kedang Pahu and Mahakam
River in East Kalimantan, with throughput capacity of 1,000 and 1,200 tons per hour
respectively, managed by GBP.
o TSA jetty located on the Mahakam river with throughput capacity of 2,000 tons per hour,
managed by TSA. o Gunung Sari Jetty in Belayan river with
throughput capacity of 1,000 tons per hour. o Currently the Company is also expanding the
Senyiur Jetty to assist the Tabang project development and the current jetty has a
throughput capacity of 2,000 tons per hour.
2. Diversified product portfolio The Company produces and markets various grades
of coal to meet the qualities and specifications requested by its customers. The Company product
portfolio ranges from semi-soft coking coal to sub- bituminous coal with low calorific value and low ash
and sulfur content.
The Company’s coal production consists of approximately 65 high quality bituminous coal.
3. Coal reserves Bayan has significant reserves to support future
continuous production growth. Overall, the Company has 0.8 billion MT of reserves and approximately 4.0
billion MT of resources.
As at 31 December 2014, there was a total of approximately 66.0 million MT of high calorific and
779.8 million MT of low CV coal reserves from the PIK, Tabang and Pakar concessions.
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
50
Rasio pengupasan tanah di Tabang dan Pakar sangat rendah, sehingga menyebabkan biaya produksi yang
rendah setelah operasi material dimulai.
4. Pelanggan dengan kontrak jangka panjang Perseroan memiliki pelanggan yang tersebar di
berbagai wilayah geografis. Para pelanggan ini terdiri dari pembangkit listrik dan perusahaan perdagangan
besar. Pelanggan terbesar Perseroan pada tahun 2014 berdasarkan volume penjualan adalah Vitol, J
Aron, ENEL dan TNBF, dengan penjualan sebesar 56,3 dari total penjualan tahun ini. Karena proyek
Tabang memiliki izin operasional jangka panjang, Perseroan dapat mengadakan kontrak penjualan
jangka panjang.
Perbandingan Antara Target Dan Realisasi 2014
Pada akhir tahun 2013, Manajemen Perseroan menyusun Rencana Kerja atau target yang harus dicapai
pada tahun 2014 antara lain:
Pendapatan
Perseroan menargetkan pendapatan untuk tahun 2014 berkisar antara AS0,9 sampai dengan AS1,0 miliar,
dengan perkiraan harga jual rata-rata sebesar AS66 sampai dengan AS69MT, dan menargetkan volume
penjualan antara 13,8 sampai dengan 14,8 juta ton batubara. Sementara realisasi pendapatan Perseroan
tahun 2014 adalah sebesar AS828,3 juta atau lebih rendah dari target yang telah ditetapkan. Penurunan
ini diakibatkan harga jual rata-rata yang rendah sebesar AS66,4 MT dan penurunan volume penjualan karena
berlanjutnya penurunan harga batubara.
Profitabilitas
Perseroan mengantisipasi pendapatan bersih sebesar AS36,6 juta, namun pada kenyataannya mengalami
rugi bersih sebesar AS189,0 juta. Hal ini disebabkan harga jual yang rendah dan volume penjualan yang
di bawah target akibat kondisi pasar serta biaya yang melampaui anggaran, karena keterlambatan operasional
tambang Tabang yang berbiaya rendah. Kerugian bersih meningkat signifikan dengan penurunan nilai properti
tambang yang tidak diperkirakan.
Pada tahun 2014, terdapat pengeluaran tak dianggarkan, penurunan nilai properti pertambangan dan aset
eksplorasi sebesar AS156.453.028 yang disebabkan penurunan harga batubara secara berkepanjangan.
Belanja Modal
Pada tahun 2014, anggaran belanja modal Perseroan ditetapkan berkisar antara AS68 sampai AS72 juta,
khususnya untuk mendanai infrastruktur Tabang. Sementara realisasi belanja modal Perseroan untuk tahun
The Tabang and Pakar operations are at very low stripping ratios which will result in a low cost
of production once material operations have commenced.
4. Diversified customer base with long-term contracts The Company maintains a diversified customer base
across geographical regions. This customer base consists of major power plants and top commodity
trading companies. The top 4 customers in 2014 by sales volume were: Vitol, J Aron, ENEL and TNBF
which collectively accounted for 56.3 of coal sales. As the Tabang project has a long operation
license, the Company is able to enter into long term sales contracts.
Comparison Between Target And Results of 2014
At the end of 2013, the Companys Management formulated the Work Plan or targets to be achieved in
2014, which consisted of:
Revenue
The 2014 Company budgeted revenue range was US0.9 to US1.0 billion with anticipated average selling
price of US66 to 69MT. It also targeted sales volume to be between 13.8 to 14.8 million tonnes of coal. In
reality, the Companys revenue in 2014 was US828.3 or slightly lower than the target. This decrease was
caused by lower average selling price of US 66.4 MT and decrease of sales volume due to the unexpected
continuation in the decline in coal prices.
Profitability
The Company anticipated a net income of US36.6 million whilst in reality it generated a net loss in 2014
was US189.0 million. This was caused by lower coal selling price as well as lower than targeted sales
volume as a result of market conditions, coupled with higher than budgeted costs as a result of the delay in
commencement of the low cost Tabang mine. The net loss was significantly increased by the impairment of
mining properties which had not been anticipated.
In 2014, there were unbudgeted costs, principally the impairment of the value of mining properties and
exploration assets in the amount of US156,453,028, which was caused by the continued decline in coal
price.
Capital Expenditure CAPEX
In 2014, the Companys capital expenditure was budgeted to be between US68 to US72 million
principally to fund Tabang infrastructure. In reality, the Company only spent US36.3 million in 2014, which
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
51
2014 hanya sebesar AS36.3 juta yang dipergunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur proyek
Tabang serta pembelian peralatan. Hal ini sebagian besar adalah soal perbedaan waktu karena alokasi
belanja modal ini diperkirakan mundur hingga tahun 2015.
Struktur modal
Pada tahun 2014, Perseroan telah menggunakan modal kerja sebesar AS148,33 juta yang bersumber dari kas
internal dan pinjaman Bank atau lebih dikenal sebagai fasilitas New Club Deal sebesar AS750 juta. Jumlah
tersebut sedikit dibawah target sebesar AS150 juta. Dana tersebut digunakan untuk investasi dalam proyek
Tabang. Sementara untuk pembayaran pinjaman yang dijadwalkan jatuh tempo pada tahun 2014 ini juga
menggunakan kas sebesar AS138,08 juta.
Proyeksi 2015
Pada akhir tahun 2014, manajemen Perseroan telah menetapkan Rencana Kerjatarget untuk tahun 2015
antara lain :
Pendapatan
Melihat harga batubara yang diperkirakan akan tetap rendah selama tahun 2015, Perseroan menargetkan
Pendapatan sebesar AS440 juta hingga AS530 juta pada tahun 2015 dengan harga jual rata-rata AS40
MT hingga AS44MT. Target pendapatan ini menurun dari pendapatan tahun 2014 sebesar 25 dikarenakan
rencana Perseroan untuk fokus pada produksi di Tabang yang merupakan tambang batubara kalori rendah
berbiaya rendah, serta pada saat bersamaan mengurangi produksi di tambang lainnya. Hal ini mengakibatkan
penurunan penjualan rata-rata tertimbang dan penurunan harga. Volume penjualan batubara Perseroan
diproyeksikan sekitar 10,0 hingga 12,0 juta ton.
Produksi
Jumlah Produksi ditargetkan sebesar 10,0 hingga 12,0 juta MT atau menurun sebesar 9,8-24,8 dari target
2014 sebesar 13,3 juta MT sehubungan dengan harga batubara yang masih rendah.
Profitabilitas
Perseroan menargetkan penurunan kerugian bersih tahun 2014 secara signifikan menjadi kerugian bersih
dalam jumlah kecil di luar pajak antara AS15 juta hingga AS30 juta, yang tidak termasuk biaya penurunan nilai
lebih lanjut dan berdasarkan perkiraan syarat-syarat restrukturisasi. Kami memperkirakan Biaya Tunai akan
menurun hingga kisaran AS38 hingga AS41MT, yang diakibatkan rata-rata tertimbang rasio pengupasan
tanah yang lebih rendah antara 3 dan 4, terutama karena kenaikan produksi di Tabang. Bersamaan dengan hal
tersebut, Bayan akan melanjutkan penerapan inisiatif pengurangan biaya lainnya seperti pengurangan biaya
overhead
untuk operasi, penggunaan jetty oleh pihak ketiga, mengoptimalkan kegiatan pertambangan dan
dozer push .
was used to fund Tabang infrastructure construction and equipment purchases. This is largely a timing
difference issue with these capex items expected to be delayed into 2015.
Capital structure
In 2014, Bayan has utilized working capital of US148.33 million originating from internal cash flow and Bank
loans also known as the New Club Deal facility in the amount of US750 million. The amount was slightly
lower than budgeted working capital of US150 million. The funds were principally used for investment at the
Tabang project. Whereas the scheduled repayment of loans in 2014 also used cash of US138.08 million.
2015 Projections
At the end of 2014, the Companys management has determined the work plantargets for 2015, namely:
Revenue
Considering the anticipation of coal prices remaining low during 2015, the Company budgeted revenues of
between US440 million to US530 million in 2015 with an average coal selling price of between US40MT to
US 44MT. This target is lower than the 2014 revenue by 25 due to Company’s plan to focus production at
Tabang which is a low cost and low CV mine whilst at the same time reduce production at its other mines. This
has the result of dropping the weighted average sales CV and also price. The Companys coal sales volume are
projected to be between 11.0 to 12.0 million tonnes.
Production
Total production is targeted to be between 10.0 to 12.0 million MT or a decrease of 9.8-24.8 from 2014 target
of 13.3 million MT due to continuously low coal prices.
Profitability
The Company targets to significantly reduce the net loss position of 2014 to a small net loss before tax of
between US 15 million to US 30 million excluding any further impairment charges and based on estimated
restructuring terms. We estimate Cash Costs will decline to be within the range of US38MT to US41
MT as a result of the lower weighted average strip ratio of between 3 to 4, which is primarily due to the increase
in production at Tabang. Combined with this, Bayan will continue to implement cost reduction initiatives such
as reduction in operation overheads, 3rd party use of jetties, optimized mine planning and dozer push.
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
52
Belanja modal
Perseroan menganggarkan belanja modal tahun 2015 sekitar 50 juta hingga 80 juta. Sebagian besar dana
tersebut akan digunakan untuk membiayai infrastruktur proyek Tabang. Tahun 2015, Perseroan akan
menyelesaikan pembangunan hauling road atau jalan sepanjang 69 km, memperluas fasilitas penghancur
batubara, dan memperluas fasilitas pemuatan tongkang dermaga Senyiur.
Struktur modal
Dalam pengelolaan operasional perusahaan, Perseroan akan menggunakan dana internal untuk memenuhi
semua investasi maupun operasional.
Perseroan memperkirakan bahwa harga batubara akan tetap rendah pada tahun 2015. Namun dengan antisipasi
peningkatan volume produksi dari Tabang, terutama pada semester kedua tahun 2015, margin laba kotor
akan meningkat, namun secara keseluruhan Bayan akan tetap menghasilkan kerugian bersih pada tahun 2015
sebelum kembali menghasilkan keuntungan pada tahun 2016.
Tinjauan Pemasaran dan Penjualan
Jatuhnya harga pasar batubara masih berlanjut pada tahun 2014 karena kelebihan pasokan dan langkah-
langkah pengaturan yang diambil pemerintah China untuk mengurangi impor batubara. Indeks Newcastle
Globalcoal basis
6.000 NAR diperdagangkan pada harga US70,82MT pada tahun 2014, menurun 17
dibandingkan dengan tahun 2013. Kelebihan kapasitas di China turut menurunkan batas maksimum harga
batubara internasional. Sejak tahun 2000, model pertumbuhan China dengan pemanfaatan energi
intensif menyebabkan 79 dari pertumbuhan konsumsi batubara thermal di seluruh dunia, yang menghasilkan
investasi senilai AS300 miliar dalam bentuk modal saham di sektor pertambangan batubara.
Sebagai perusahaan pertambangan yang cermat dengan sumber daya terdiversifikasi, Bayan menerapkan strategi
mempertahankan cadangan batubara bernilai kalori tinggi dengan mengurangi produksi agar dapat memenuhi
permintaan di masa mendatang saat harga batubara pulih dan meningkatkan produksi batubara bernilai kalori dan
berbiaya rendah untuk mempertahankan eksistensinya di pasar batubara. Kami yakin pengurangan produksi
saja tidak cukup untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran pasar dan kami menyadari pentingnya
menghadapi situasi pasar dengan produk yang sesuai demi keberlangsungan jangka panjang. Bayan cepat
menyadari bahwa model produksi kami saat ini tidak dapat bertahan untuk jangka panjang, karena batubara
berharga murah dari China telah menekan harga batubara internasional menjadi 20 di bawah biaya marjinal. Kami
memperkirakan dengan adanya kerugian berulang ini, beberapa produksi marjinal telah digantikan, namun saat
ini penurunan pasokan internasional belum cukup untuk mengimbangi impor batubara China yang lebih murah,
yang telah berpengaruh besar pada harga.
Capital expenditure CAPEX
The Companys budgeted CAPEX for 2015 is expected to be within the range of US50 million to US81 million.
Most of the funds will be used for the Tabang project infrastructure. In 2015, the Company will complete the
construction of the 69 km hauling road, expand crushing facilities and expand the of Senyiur jetty barge loading
facilities.
Capital structure
In managing operations, the Company will use internal cash to fund all investments and operations.
The Company anticipates that coal prices will remain low in 2015, however with the increasing production
volumes anticipated from Tabang, especially in the second half of 2015, that gross profit margin will
increase, however overall Bayan will continue to generate a net loss in 2015 before returning to profit
in 2016.
Marketing and Sales Review
The bear run for coal continued in 2014 as oversupply is evident coupled with various regulatory measures
from China to reduce imports of coal. The Globalcoal Newcastle Index basis 6,000 NAR traded at US70.82
MT for calendar year 2014, a 17 reduction compared to 2013. Chinese overcapacity also lowered the ceiling on
seaborne prices. Since 2000, China’s energy intensive growth model has accounted for 79 of global increase
in thermal coal consumption that resulted in over US300 billion of investment in capital stock of the coal
mining sector.
As a prudent mining company with diversified resources, Bayan adopted the strategy of retaining high calorific
value reserves by cutting production to meet future demand when coal prices recovers and increase the
low cost low calorific value production to sustain itself in the market. We continue to believe that production
cuts alone will not balance the market and it is important to face the market with suitable product with long-term
sustainability in view. Bayan is quick to realize that our current production model is not sustainable as cheap
Chinese coal has pushed seaborne prices 20 below current marginal costs. We expect with recurrent
losses, some marginal production has been displaced, but currently such reduction in seaborne supply was
not enough to offset lower Chinese imports that have impacted prices in a material way.
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
53
Bayan berpandangan bahwa melemahnya harga batubara saat ini merupakan bagian dari tren siklus komoditas yang
wajar. Teori permintaan dan penawaran menekankan adanya pemulihan harga dalam jangka menengah hingga
panjang, saat permintaan yang stabil diharapkan dapat menggantikan pertumbuhan pasokan dalam beberapa
tahun terakhir. Perseroan akan tetap berfokus pada perluasan operasional Tabang, yang merupakan tambang
dengan rasio pengupasan tanah dan biaya rendah yang berpotensi menghasilkan keuntungan bahkan selama
melemahnya harga batubara yang berkepanjangan.
Volume penjualan Perseroan pada tahun 2014 menurun menjadi 12,05 juta MT dibandingkan dengan penjualan
tahun sebelumnya, yaitu 14,73 juta MT. India tetap menjadi pasar terbesar, sedangkan Italia dan Taiwan
merupakan tiga negara tujuan utama dengan penjualan melebihi 50 dari total volume yang dijual. Andalan
penjualan kami untuk menyesuaikan produk dengan fasilitas logistik dan pelabuhan yang unggul. Respon
aktif Perseroan terhadap perubahan pasar dan penerapan strategi yang fleksibel dengan fokus pada target pasar
lama membantu optimisasi laba dalam situasi yang kurang menguntungkan. Perseroan terus mengikuti
tren pasar dan menyesuaikan struktur produk serta harga penjualan dengan fleksibilitas, yang membantu
kami mengelola optimisasi harga dan memastikan pengoptimalan efisiensi ekonomi Perseroan.
Kami menjual sekitar 65 produksi batubara bernilai kalori tinggi dengan rata-rata nilai GAR 6.214 Kcalkg ke
target pasar lama kami seperti Jepang, Taiwan, Malaysia, Filipina dan Italia. Batubara bituminus diproduksi dari
tambang GBP, TSA, FKP dan WBM.
BR Millions
- 0,5
0,10 1,5
2,0 2,5
3,0 3,5
4,0
GBP WBM
TSA FKP
Penjualan batubara bituminus dari berbagai perusahaan tambang dalam Group Bituminous Coal Sales of various mining companies under the Group
Bayan adopts a view that current coal prices weakness is part of the natural commodities cyclic trend. The
supply-demand theory underlines the price recovery on a medium to long term as stable demand is expected
to displace the supply growth in a couple of years. The Company will continue to focus on expanding its Tabang
operations which is a low stripping ratio and low cost mine which can be profitable even during prolonged
periods of coal price weakness.
The Company’s sales volume in 2014 fell to 12.05 million MT compared to the previous year sales of 14.73
million MT. India continues to be the largest market with Italy and Taiwan accounting for top three destination
contributing more than 50 of the total sales volume. Our selling point remains our ability to customize
product with our superior logistics and port facilities. The Company’s active response to the market changes
and flexible implementation of the strategy by focusing on traditional markets helped to optimize profit in spite
of the adverse situation. The Company closely followed the market trend and adjusted its product structure and
sales price with flexibility, through which we managed the price optimization ensuring the maximization of the
economic efficiency of the Company.
We sold about 65 of our produce as high calorific value coal with an average GAR value of 6,214 Kcal
kg to our traditional markets such as Japan, Taiwan, Malaysia, Philippines and Italy. The bituminous coal
originates from our GBP, TSA, FKP and WBM mines.
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
54
Pada tahun 2014, impor batubara thermal China turun sebesar 25 juta ton per tahun. Selain itu, China
telah mengeluarkan banyak kebijakan yang terutama bertujuan menurunkan impor batubara thermal. Fokus
Perseroan pada pasar India berhasil mengimbangi penurunan permintaan dari China. Untuk tahun kelima
berturut-turut, India tetap menjadi pasar terbesar kami dengan penjualan yang mencapai 22,8 dari
keseluruhan volume penjualan Perseroan. Angka ini sesuai dengan rencana ekspansi Perseroan ke produksi
batubara bernilai kalori rendah yang dihasilkan dari konsesi Tabang dan Pakar. Dengan adanya perjanjian
pasokan batubara jangka panjang dengan TPCIL dan banyak kontrak lain yang sedang dinegosiasikan, kami
berharap dapat meningkatkan pangsa pasar di India secara substansial sesuai dengan pertumbuhan pasar.
Japan 8
India 23
Singapore 2 Pakistan 1
Korea 2
Indonesia 2
Italy 11 Philippines 11
Malaysia 8
Vietnam 1 China 11
Taiwan 21
Strategi penjualan kami yang konsisten yang difokuskan pada kontrak jangka panjang telah membantu kami
bertahan dalam kondisi pasar yang berubah-ubah dengan situasi kelebihan permintaan, sehingga kami dapat
mengungguli para kompetitor dan mengembangkan reputasi sebagai salah satu produsen batubara yang
berkomitmen dan diakui di Indonesia. Sekitar 60 dari penjualan tahun 2014 berdasarkan kontrak jangka
panjang dengan pelanggan bereputasi internasional yang tersebar di seluruh Asia dan Eropa.
Tinjauan Pasar
Pasar batubara luar negeri nyaris tidak mengalami pertumbuhan pada tahun 2014 dan tampaknya tidak
akan menunjukkan perubahan pada tahun 2015. Terjadi deflasi biaya dengan melemahnya mata uang
komoditas dan peningkatan produktivitas tambang. Kami memperkirakan biaya produksi marjinal akan
menurun sebesar 10 pada tahun 2016, namun pemulihan harga ke tingkat ini akan tetap tergantung
pada dinamika pasar dalam negeri. Dengan pulihnya keseimbangan ekonomi China, kapasitas pertambangan
baru akan terus menghasilkan produksi yang melebihi kebutuhan di pasar dalam negeri hingga tahun 2016.
In 2014, China’s thermal imports have dropped by 25 million tonnes on a year-on-year basis. Furthermore,
China has introduced numerous policies aimed predominantly at further reducing thermal coal imports.
The Company’s emphasis in the Indian market has certainly paid off to counter the demand drop from
China. For a fifth consecutive year India continues to be our biggest market commanding 22,8 of our total sales
volume. This matches well with the expansion plans of the Company into lower calorific value coal production
from Tabang and Pakar concessions. With our long- term coal supply agreement with TPCIL and many other
contracts under various stage of negotiation, we expect to grow our market share in India substantially in line
with market growth.
Our consistent sales strategy to focus on long term contracts has helped us endure the volatile market
conditions of over supply situation and allowed us to stay ahead of the competition and develop the reputation
as one of the committed and established producers in the country. Approximately 60 of our sales in 2014
were under term contracts to internationally reputed customers spread across Asia and Europe.
Market review
The seaborne market barely grew in 2014 and continues to look flat in 2015. Meanwhile, cost deflation is in full
swing as commodity currencies weaken and mining productivity improves; we expect marginal production
costs to decline 10 by 2016, but the timing of a price recovery back to this level will remain dependent on
Chinese domestic market dynamics. As the Chinese economy rebalances, new mining capacity continues to
be delivered well in excess of what the domestic market now requires, and will continue to do so until 2016.
Prices appear to have bottomed, but we see limited upside from current prices in 2015. In the meantime,
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
55
Harga batubara tampaknya telah mencapai titik terendah, namun kami melihat kenaikan terbatas dari
harga tahun 2015 ini. Sementara itu China tetap menjadi konsumen terbesar yang peka harga, yang menentukan
batas harga batubara di pasar internasional meskipun volume impor tengah menurun. Pada tahun 2016, harga
batubara diperkirakan mengalami koreksi naik secara perlahan-lahan. Permintaan batubara kemungkinan
akan meningkat karena permintaan yang kuat dan terus bertambah dari India, terutama atas batubara Indonesia.
Produsen batubara Indonesia siap menghadapi persaingan ketat dari Australia dan Rusia, dimana tarif
pengiriman dan mata uang yang melemah juga dapat mempengaruhi keuntungan harga batubara Indonesia
dibandingkan pasokan batubara dari negara-negara tersebut.
Faktor-faktor ini menekan operasional Perseroan. Sebagai respon terhadap situasi ekonomi yang
kompleks dan sulit serta perubahan pasar yang drastis, Perseroan bertindak proaktif untuk mempertahankan
penjualan yang stabil melalui penyesuaian strategi penjualan secara dinamis, penguatan manajemen
dan pengendalian operasional, serta secara ketat mengurangi risiko pasar dengan diversifikasi pasar.
Perseroan akan mengoptimalkan rencana penjualannya secara keseluruhan untuk mentransformasi dan
meningkatkan model pengembangannya dengan peningkatan produksi Tabang berbiaya rendah pada
tahun 2015. Dengan adanya sejumlah besar cadangan batubara bernilai kalori dan berbiaya rendah dan
infrastruktur pelabuhan pendukung, Perseroan siap menghadapi situasi pasar yang sulit dengan penjualan
strategis. Sesuai dengan situasi yang terus berubah dan kebijakan nasional, Perseroan akan melakukan
penyesuaian adaptif terhadap model pengembangan dan target pengembangan pasarnya.
Dividen
Pada tahun 2014, Perseroan tidak membagikan dividen untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013
sehubungan dengan kondisi keuangan perusahaan yang masih mengalami kerugian.
Apabila ada pembagian dividen, Perseroan akan menerapkan sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku, dimana pembayaran dividen harus disetujui oleh Pemegang saham dalam RUPS tahunan. Perseroan
juga memiliki kebijakan untuk membayar dividen hingga angka maksimum 60,0 dari laba bersih konsolidasian
Perseroan setelah dikurangi cadangan wajib serta mempertimbangkan arus kas, rencana investasi dan
rekomendasi dari Direksi Perseroan. China remains a large, price sensitive buyer that
continues to set a price ceiling on the seaborne market even as import volumes decline. By 2016, coal prices
are forecast to correct upwards slowly. Coal demand is likely to grow given the strong and increasing demand
from India especially for Indonesia coal. Indonesian coal producers are set to face fierce competition from
Australia and Russia as a weaker freight rate and and, weaker currencies has threatened to affect Indonesian
coal delivered price advantage compared with these countries.
These factors brought pressure to the operations of the Company. In response to such complicated and severe
economic situations and drastic market changes, the Company reacted proactively to maintain stable
sales through dynamically adjusting sales strategies, strengthening operation management and control and
strictly diluting market risk by market diversification. The Company will optimize its overall sales plan to
transform and upgrade its development model with our low cost Tabang production increasing in 2015.
With large reserves of low cost low calorific value coal and supportive port infrastructure, the Company
is set to face this tough market with strategic sales. In accordance with the changing situation and the
national policies, the Company will carry out adaptive adjustments to the Company’s development model and
market development target.
Dividends
In 2014, the Company did not declare dividends for the accounting year ending 31 December 2013 in relation to
continued financial losses.
Any dividend declaration will be performed in accordance with prevailing laws and regulations in
which dividend declaration must be approved by the shareholders in AGMS. Bayan also has a policy to pay
dividends at a maximum rate of up to 60.0 of the Company’s consolidated net income after provisions
for all statutory reserves and taking into account cash flow, investment plans, and the recommendation of the
Board of Directors of the Company.
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
56
Below is the history of cash dividend payments by the Company since being registered as the member of the
Stock Exchange:
Realization of the Use of Proceeds from IPO
The utilization of the proceeds of Initial Public Offering performed by the Company in 2008 has been fully
realized in accordance with the objectives of fund utilization approved by the Extraordinary General
Meeting of Shareholders held on 25 June 2009 and has been reported to the shareholders in Annual General
Meeting of Shareholders AGMS on 7 June 2011.
Information On Material Transactions Involving Conflict Of Interests
During 2014, the Company did not perform any material transactions with a conflict of interest or transactions
with affiliates other than these reported in financial statements.
Changes In Laws and Regulations
Coal mining operations are regulated by the government of the Republic of Indonesia, particularly the Ministry of
Energy and Mineral Resources ESDM and the Ministry of Environment and Forestry, Ministry of Trade, Ministry
of Transportation and the Capital Investment Coordinating Board. Other than mining operations, the Company as a
public company is also subjected to provisions of laws and regulations pertaining to capital market sector,
including the regulations issued by the Financial Service Authority and Indonesian Stock Exchange.
Issuance of new regulations or changes to any existing laws and regulations may impact the Companys
performance.
In 2014 the Company faced several challenges with the issuance of several regulations by the Ministry of ESDM
as well as other relevant ministries, such as:
1. Government Regulation No. 77 Year 2014 on the Third Amendment to Government Regulation No. 23
Year 2010 on the Performance of Mining Business Activities dated 14 October 2014.
This Government Regulation No. 77, other than adding new rules not previously regulated in
Government Regulation No. 23 Year 2010, also reinforces rules on foreign share ownership
limitations and share divestment as previously regulated in Minister of ESDM Regulation No. 27
Year 2013, namely in the event of company status change from domestic to foreign capital investment,
the foreign share ownership shall be a maximum of Berikut sejarah pembayaran dividen tunai yang dilakukan
Perseroan sejak tercatat sebagai anggota Bursa:
Tahun Year
Laba Bersih Net Income RpIDR
Jumlah Dividen Rp Total Dividend IDR
Dividen per Lembar Saham Rp
Dividend per Share IDR
Tanggal Pembayaran
Payment Date 2010
780,719 juta million
266.7 miliar billion
80 13 Juli July
2011 2011
1,873,210 juta million
666.6 miliar billion
200 12 Juli July
2012
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum yang dilakukan Perseroan pada tahun 2008 telah direalisasikan
penuh sesuai dengan tujuan penggunaan dana yang disetujui oleh RUPS Luar Biasa yang diselenggarakan
pada tanggal 25 Juni 2009 dan telah dilaporkan kepada pemegang saham pada RUPS Tahunan tanggal 7 Juni
2011.
Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan
Selama tahun 2014, Perseroan tidak melakukan transaksi material yang mengandung benturan kepentingan
maupun transaksi afiliasi, selain dari yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan
Operasi pertambangan batubara diatur oleh pemerintah Republik Indonesia, terutama melalui Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal. Selain operasi
pertambangan, Perseroan selaku perusahaan terbuka juga tunduk pada ketentuan perundang-undangan di
bidang pasar modal termasuk peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia.
Penerbitan undang-undang baru atau perubahan terhadap setiap undang-undang atau peraturan yang ada
dapat berdampak pada kinerja Perseroan.
Pada tahun 2014 Perseroan menghadapi berbagai tantangan dengan dikeluarkannya beberapa peraturan
yang tidak saja dikeluarkan oleh Kementerian ESDM, namun juga oleh Kementerian terkait lainnya, antara lain:
1. PP No. 77 Tahun 2014 mengenai Perubahan Ketiga atas PP No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Pertambangan tanggal 14 Oktober 2014.
PP No. 77 ini, di samping menambah aturan baru yang belum diatur sebelumnya dalam PP No.23
Tahun 2010, juga menegaskan aturan mengenai batasan kepemilikan saham asing dan divestasi
saham yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No. 27 Tahun 2013,
yakni dalam hal perubahan status perusahaan dari penanaman modal dalam negeri menjadi penanaman
modal asing, maka kepemilikan saham asingnya
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
57
paling banyak 75 bagi pemegang IUP Eksplorasi, 49 bagi pemegang IUP Operasi Produksi yang
tidak melakukan sendiri kegiatan pengolahan dan atau pemurnian, 60 bagi pemegang IUP OP
yang melakukan sendiri kegiatan pengolahan dan pemurnian dan 70 bagi pemegang IUP OP yang
melakukan kegiatan penambangan dengan metode bawah tanah.
Selain itu, PP No. 77 Tahun 2014 juga mengatur kewajiban divestasi saham secara bertahap bagi
pemegang IUP OP berstatus PMA setelah akhir tahun ke-5 sejak berproduksi. Persentase divestasi
untuk: i pemegang IUP OP yang tidak melakukan sendiri kegiatan pengolahan danatau pemurnian
mencapai 51 di tahun ke-10 produksi, ii pemegang IUP OP yang melakukan sendiri kegiatan pengolahan
danatau pemurnian mencapai 40 di tahun ke-15 produksi, iii pemegang IUP OP yang melakukan
kegiatan penambangan dengan menggunakan metode penambangan bawah tanah, yakni mencapai
30 di tahun ke-15 produksi dan iv pemegang IUP OP yang melakukan kegiatan penambangan dengan
menggunakan metode penambangan bawah tanah dan terbuka mencapai 30 di tahun ke-10 produksi
dari jumlah seluruh saham.
Hal ini akan berdampak pada anak perusahaan Bayan yang secara tak langsung dimiliki melalui
Kangaroo Resources Limited anak perusahaan Bayan di Australia, yang berstatus PMA dan sudah
memasuki tahap operasi produksi.
2. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No.07 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
tanggal 28 Pebruari 2014 “Permen ESDM No. 7”. Permen ESDM No. 7 ini merupakan pengganti dari
peraturan sebelumnya yakni Permen ESDM No. 18 Tahun 2008, yang menambah beberapa ketentuan
baru mengenai kewajiban melakukan reklamasi bagi pemegang IUP Eksplorasi dan penempatan jaminan
reklamasi bagi pemegang IUP Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi. Pemegang IUP Eksplorasi wajib
menempatkan jaminan reklamasi seluruhnya di awal sesuai dengan penetapan besaran biaya reklamasi
tahap eksplorasi dalam bentuk deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah di Indonesia,
sedangkan bagi Pemegang IUP Operasi Produksi wajib menyediakan jaminan reklamasi untuk periode
5 tahun pertama seluruhnya di awal dan untuk periode 5 tahun berikutnya dapat ditempatkan seluruhnya
untuk jangka waktu 5 tahun atau setiap tahun dalam bentuk deposito berjangka yang ditempatkan pada
bank pemerintah di Indonesia, rekening bersama yang ditempatkan pada bank pemerintah di
Indonesia, bank garansi yang diterbitkan oleh bank pemerintah di Indonesia atau bank swasta nasional
di Indonesia atau dalam bentuk cadangan akuntansi dengan pemenuhan persyaratan tertentu. Dalam
peraturan sebelumnya Permen ESDM No. 18 Tahun 2008 jaminan reklamasi hanya dikenakan terhadap
pemegang KP EksploitasiOperasi Produksi yang wajib ditempatkan setiap tahunnya.
75 for Exploration IUP holders, 49 for Production Operation IUP holders not performing their own
processing andor refinery activities, 60 for IUP OP holders performing their own processing and
or refinery activities, and 70 for IUP OP holders performing underground mining.
In addition, Govt. Regulation No. 77 Year 2014 regulates gradual share divestment obligation for
IUP OP holders with foreign share investment PMA status after the end of the 5th year of production.
The divestment percentages for: i IUP OP holders that do not perform their own processing andor
refinery activities is up to 51 in the 10th year of production, ii IUP OP holders that perform their
own processing andor refinery activities is up to 40 in the 15th year of production, iii IUP OP
holders performing underground mining is up to 30 in the 15th year of production and iv IUP OP
holders performing underground and open mining is up to 30 in the 10th year of production of total
number of shares.
This will impact indirectly-owned Bayan subsidiaries under Kangaroo Resources Limited Bayan
subsidiary in Australia with PMA status which have entered Production Operation stage.
2. Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia No. 07 Year
2014 on Reclamation and Post-Mining Activities in Mineral and Coal Mining Business dated 28
February 2014 “Minister of ESDM Regulation No. 7”. This Regulation No. 7 replaces the previous
regulation, namely Minister of ESDM Regulation No. 18 Year 2008, adding several new provisions
regarding reclamation obligation for holders of Exploration IUP and placement of reclamation bond
for Exploration IUP and Production Operation IUP holders. Exploration IUP holders must deposit full
reclamation security in advance in accordance with determined reclamation cost amount for exploration
stage in the form of time deposit placed with a government bank in Indonesia, whereas Production
Operation IUP holders must place full reclamation bond for the first 5 years period in advance and
subsequently deposit reclamation bond for the next 5 years in full or on annual basis in the form of time
deposit placed with a government bank in Indonesia, mutual account opened at a government bank in
Indonesia, bank guarantee issued by government bank or national private bank in Indonesia or in the
form of accounting reserves with certain conditions. In the previous regulation, Minister of ESDM
Regulation No. 18 Year 2008, reclamation bond was only applicable to ExploitationProduction Operation
KP holders and must be placed annually.
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
58
Perubahan peraturan ini memberikan dampak penambahan beban finansial bagi anak perusahaan
Bayan yang berada pada tahap eksplorasi dan kenaikan beban finansial yang cukup signifikan
terhadap anak perusahaan Bayan yang berada pada tahap operasi produksi.
3. Instruksi Direktur Jenderal Mineral dan Batubara No.02 I30DJB2014 tanggal 16 Mei 2014 tentang
Penundaan Pemberian Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Untuk Pengangkutan
dan Penjualan Batubara Untuk Kegiatan Lintas Provinsi danatau Lintas Negara atau Dalam
Rangka Penamanan Modal Asing, yang berisi penundaan permohonan baru pemberian izin
usaha pertambangan operasi produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan baturbara serta
penambahan kerjasama dari IUP lainnya selama 12 bulan sejak tanggal 16 Mei 2014. Hal ini memberikan
dampak kepada Perseroan selaku pemegang IUP OP Pengangkutan dan Penjualan sehingga tidak dapat
menambah kerjasama pembelian batubara dari IUP lainnya selain dari pihak yang sudah terdaftar dalam
izinnya.
4. PP No. 33 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berasal dari
Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Kepentingan Pembangunan Di Luar Kegiatan Kehutanan yang
Berlaku pada Kementerian Kehutanan tanggal 16 Mei 2014. PP ini merupakan pengganti PP 2 tahun
2008, yang mengatur mengenai perubahan filosofi yaitu pengenaan PNBP pada area pengembangan
danatau area penyangga, perubahan formula PNBP, perubahan besaran tariff, perubahan penambahan
jenis objek PNBP yang secara keseluruhan berdampak pada kenaikan jumlah total pungutan
PNBP yang signifikan yang dialami oleh beberapa anak perusahaan Bayan sebagai pemegang IPPKH.
5. Surat Edaran Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara No. 04 E84DJB2013 tanggal 4 Juli
2013 “SE DJMB No. 04”. SE ini mengatur bahwa Pemegang IUP Operasi Produksi wajib
segera menyetorkan pembayaran iuran produksi royalty ke kas Negara di muka, sebelum komoditi
tambang tersebut dikapalkan atau diangkut sesuai moda pengangkutan dengan dilampiri perhitungan
dan data pendukung. Apabila pembayaran royalty bersifat proporsional maka kekurangankelebihan
royalty dilunasi sebelum pengapalanpengangkutan berikutnya.
Dengan adanya SE ini anak perusahaan Bayan yang memiliki IUP Operasi Produksi wajib melakukan
pembayaran royalty dimuka sebelum pengapalan, dimana sebelumnya pembayaran royalty dilakukan
setelah pengapalan dan pembayaran diterima oleh perusahaan.
This regulatory change results in additional financial burden to Bayan subsidiaries in exploration stage and
presents significant financial burden to subsidiaries in production operation stage.
3. Instruction of the Director General of Mineral and Coal No. 02 I30DJB2014 dated 16 May 2014 on
Suspension of the Granting of Special Production Operation Mining Business Permit for Coal
Transportation and Sales for Inter-Province andor International Trade or Foreign Capital Investment
Purposes, which sets out the suspension of new applications for special production operation mining
business permit for coal transportation and sales as well as additional cooperation with other IUPs for 12
months as of 16 May 2014. This regulation affects the Company as Transportation and Sales IUP OP
holder, rendering it unable to obtain additional coal purchase cooperation from IUPs other than the
parties already listed in its permit.
4. Government Regulation No. 33 on Types and Tariff of Non-Tax State Revenues from Exploitation of
Forest Areas for the Purpose of Constructions Other Than Forestry Activities Sanctioned by
the Ministry of Forestry dated 16 May 2014. This Regulation replaces Government Regulation 2 Year
2008 and contains changes of philosophy, namely the imposition of Non-Tax State Revenues PNBP
on development andor support area, PNBP formula changes, tariff amount changes, and additional
PNBP object types, which overall result in significant increase of total PNBP amount for several Bayan
subsidiaries with forest borrowing and use IPPKH permits.
5. Circular of the Directorate General of Mineral and Coal No. 04 E84DJB2013 dated 4 July 2013
“DJMB Circular No. 04”. This Circular requires Production Operation IUP holders to immediately
pay royalty to State Treasury in advance before the mining commodities are shipped or transported by
suitable mode of transportation, accompanied with calculations and supporting data. In the event of
proportional royalty payment, royalty underpayment overpayment shall be settled before the next
shipmenttransportation.
With this circular, Bayan subsidiaries holding Production Operation IUPs must pay royalties in
advance before shipment, whereas previously royalty is paid after shipment and after payment is
received by the Company.
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
59
6. a. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 39M-DAGPER72014 tanggal
15 Juli 2014 tentang Ketentuan Ekspor Batubara dan Produk Batubara jo. Peraturan
Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 49M-DAGPER82014 tanggal 21 Agustus
2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan
No. 39M-DAGPER72014
“Permendag No. 39 49”. Permendag ini mengatur pelaksanaan ekspor batubara dan
produk batubara yang hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan pengakuan sebagai ET-
Batubara dari Menteri Perdagangan. Salah satu persyaratan untuk mendapatkan pengakuan
sebagai ET-Batubara adalah Rekomendasi dari Direktur Jenderal Mineral dan Batubara. Di
samping itu, Permendag ini mengatur bahwa sebelum pemuatan batubara ke atas kapal
selesai dilaksanakan wajib dilakukan verifikasi atau penelusuran teknis oleh surveyor yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan atas
nama Menteri Perdagangan. Verifikasi tersebut meliputi antara lain asal batubara, nilai kalori,
pelabuhan muat, negara dan pelabuhan tujuan ekspor dan bukti pelunasan pembayaran royalty.
ET-Batubara wajib menyampaikan laporan tertulis pelaksanaan ekspor batubara baik yang terelisasi
maupun tidak setiap bulannya kepada Direktur Jenderal Perdagangan dengan tembusan
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara.
b. Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Republik Indonesia No. 714.K30
DJB2014 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pemberian Rekomendasi Eksportir Terdaftar
Batubara tanggal 12 Agustus 2014 “Perdirjen Minerba 714”. Perdirjen Minerba 714 ini
mengatur tata cara bagi perusahaan pemegang IUP Operasi Produksi, IUP Operasi Produksi
Khusus Pengolahan danatau Pemurnian, IUP Operasi Khusus Pengangkutan dan Penjualan
serta PKP2B yang hendak melakukan penjualan batubara ke luar negeri harus mendapatkan
pengakuan sebagai Ekportir Terdaftar Batubara ET-Batubara sebagaimana disyaratkan oleh
Permendag No. 39 49. Sebelum mendapatkan pengakuan sebagai ET-Batubara perusahaan
tersebut wajib mendapatkan Rekomendasi dari Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, yang
salah satu persyaratannya adalah menyerahkan salinan sertifikat Clear and Clear CnC dan surat
pernyataan kesediaan membayar iuran royalti sebelum batubara diangkut lintas kabupaten
kotapropinsiNegara.
Permendag No. 39 49 dan Perdirjen Minerba 714 ini, selain memiliki dampak langsung
terhadap anak perusahaan Bayan yang sudah berproduksi dan melakukan penjualan batubara
untuk segera mendapatkan Rekomendasi 6. a. Regulation of the Minister of Trade of the
Republic of Indonesia No. 39M-DAG PER72014 dated 15 July 2014 on Provisions
of Coal Export and Product jo. Regulation of the Minister of Trade of the Republic of Indonesia
No. 49M-DAGPER82014 dated 21 August 2014 on Changes to Minister of Trade Regulation
No. 39M-DAGPER72014 “Permendag No. 39 49”. This Permendag regulates that coal
exports and production may only be performed by those already certified as Coal Registered
Exporter ET-Batubara by the Minister of Trade. One of the criteria to obtain ET-Batubara
certification is to obtain recommendation from the Director General of Mineral and Coal. In
addition, this Regulation also regulates that prior to coal loading to vessel, verification or
technical investigation by surveyors stipulated by the Director General of International Trade,
Ministry of Trade on behalf of the Minister of Trade must be conducted. Among the aspects
verified will be coal origin, calorific value, loading port, export destination country and port as well
as proof of payment royalty. ET-Batubara must submit monthly written reports on realized and
unrealized coal exports to Director General of Trade with copies to Director General of Mineral
and Coal.
b. Regulation of the Director General of Mineral and Coal of the Republic of Indonesia No. 714.K30
DJB2014 on Procedure and Conditions for the Issuance of Coal Registered Exporter
Recommendation on 12 August 2014 “Perdirjen Minerba 714”. This Perdirjen Minerba regulates
procedure for holders of Production Operation IUP, Special Production Operation IUP for
Processing andor Refinery, Special Operation IUP for Transportation and Sales and CCOW
intending to sell coals overseas to obtain certification as ET-Batubara as required by
Permendag No. 39 49. Prior to being certified as ET-Batubara, the Company must first obtain
recommendations from the Director General of Mineral and Coal, one of the preconditions for
which is to submit a copy of Clear and Clean CnC certificate and statement of readiness to
pay royalty prior to inter-regenciesmunicipalities provinces or international coal transportation.
These Permendag No. 39 49 and Perdirjen Minerba 714, aside from requiring Bayan
subsidiaries with active production and coal sales to immediately obtain Recommendation
and ET-Batubara certification, also requires
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
60
dan ET-Batubara, juga menyebabkan anak perusahaan Bayan yang melakukan ekspor
batubara untuk melakukan pembayaran royalty sebelum pengakutan batubara dilaksanakan.
7. UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah “UU No. 23”. UU No. 23 ini mengatur mengenai
pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Daerah Propinsi dan Daerah KabupatenKota. UU No.
23 ini antara lain mengatur bahwa penyelenggaraan sub urusan pemerintahan di bidang mineral dan
batubara kehutanan dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah Propinsi. Dengan demikian setelah
diberlakukannya UU No. 23 ini terhitung sejak tanggal 2 Oktober 2014, maka perizinan di bidang mineral
dan batubara yang wilayah usaha pertambangannya berada di kabupatenkota dan lintas kabupatenkota
menjadi kewenangan Pemerintah Propinsi.
Dengan adanya UU No. 23 ini semua proses perizinan di bidang mineral dan batubara yang dilakukan oleh
anak perusahaan Bayan yang memiliki IUP terhitung sejak tanggal 2 Oktober 2014 tidak lagi dilakukan di
pemerintah kabupatenkota melainkan dilakukan di pemerintah propinsi.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Dalam hal menyajikan Laporan Keuangan untuk tahun 2014, Perseroan menggunakan Standar Akuntansi
Keuangan atau Statement of Financial Accounting Standards
“SFAS” dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan atau Interpretations of Statement of
Financial Accounting Standards “ISFAS” yang wajib
diberlakukan sejak tahun 2013 dan sejauh ini belum mengalami perubahan kebijakan Akuntansi.
coal-exporting Bayan subsidiaries to pay royalty before coals are transported.
7. Law No. 23 Year 2014 on Regional Government “Law No. 23”. This Law regulates the delegation
of authorities among Central, Provincial and RegencyMunicipality Government. The law
regulates, among others, that the administration of government sub-affairs in forest mineral and
coal sector must be divided between Central and Provincial Government. Therefore, after the coming
into effect of this Law No. 23 as of 2 October 2014, mineral and coal permits with mining business areas
in regenciesmunicipalities and inter-regencies municipalities areas shall fall under the authority of
Provincial Government.
With the existence of this Law No. 23, all mineral and coal permits of Bayan subsidiaries with IUPs
will no longer be processed at regencymunicipality government level as of 2 October 2014, but will be
processed at provincial government level instead.
Changes in Accounting Policy
In presenting the 2014 Financial Statement, the Company adopted Statement of Financial Accounting
Standards “SFAS” and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards “ISFAS” applicable as
of 2013 and to which there has not been any changes to this date.
LAPORAN TAHUNAN
2014
PT Bayan Resources Tbk
60
Dermaga PIK dan fasilitas pemuat kapal PIK Jetty and ship loader facilities.
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
61
Good Corporate Governance
TATA KELOLA PERUSAHAAN
2014
ANNUAL REPORT PT Bayan Resources Tbk
61
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
62
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Perseroan menunjukkan komitmennya untuk terus melaksanakan serta meningkatkan kualitas Tata
Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance
GCG secara konsisten. Pada tahun 2014, Perseroan melanjutkan pemutakhiran road map tata
kelola Perusahaan di lingkungan Bayan Group dengan merevisi pedoman tata kelola Perusahaan yang baik bagi
Manajemen dan Kode etik Karyawan yang sudah ada sesuai dengan perkembangan peraturan dari instansi
terkait maupun pengalaman Perseroan.
Penerapan GCG bertujuan untuk lebih meningkatkan transparansi,
akuntabilitas, kesetaraan
dan pertanggungjawaban Perseroan serta melindungi
kepentingan para pemegang saham. Menurut ASEAN Corporate Scorecard Country Reports
and Assessments 2012-2013 yang dilakukan oleh Joint Initiative of the ASEAN Capital Markets Forum and the
Asean Development Bank, Perseroan termasuk dalam 50 besar perusahaan publik yang menerapkan praktek
Tata Kelola Perusahaan yang baik. Hal ini semakin mendorong Perseroan untuk meningkatkan kualitas
Tata Kelola Perusahaan secara terus-menerus. Divisi GCG bekerja sama dengan Divisi terkait dan Komite RM
GCG selalu memonitor, mengevaluasi dan melakukan tindakan perbaikan terhadap kepatuhan pada ketentuan
peraturan yang berlaku, pengembangan organisasi dan tata kelola perusahaan yang baik.
Dewan Komisaris
Tugas, tanggung jawab dan wewenang Dewan Komisaris diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan
buku pedoman Dewan Komisaris, antara lain:
Good Corporate Governance
The Company has shown its commitment to continue the implementation and improvement of Good
Corporate Governance GCG in a consistent manner. In 2014, the Company continued updating its good
corporate governance road map based on Bayans Group environment by revising existing good corporate
governance guidelines for management, as well as Employee Code of Ethics, in accordance with the
development of regulations from relevant institutions and based on the Companys experience.
GCG implementation is aimed to increase transparency, accountability, fairness and responsibility of the
Company as well as to protect the interest of the shareholders.
According to ASEAN Corporate Scorecard Country Reports and Assessments 2012-2013 by Joint Initiative
of the ASEAN Capital Markets Forum and the Asean Development Bank, the Company is listed in the
50 public companies implementing Good Corporate Governance. This encourages the Company to
continuously improve the quality of GCG. The GCG Division in cooperation with relevant divisions and RM
GCG Committee continuously monitors, evaluates and improves compliance with valid provisions and
regulations, organizational development and good corporate governance.
Board of Commissioners
The duties, responsibilities and authority of the Board of Commissioners are set forth in the Company Articles
of Association as well as the guidelines of the Board of Commissioners. They are:
LAPORAN TAHUNAN
2014
PT Bayan Resources Tbk
62
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
63
1. Melakukan pengawasan dan memberikan arahan atau saran secara menyeluruh kepada Direksi terkait
dengan bisnis Perseroan. 2. Dalam keadaan tertentu Dewan Komisaris wajib
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan lainnya
3. Wajib melaksanakan tugas dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian
4. Wajib membentuk komite audit dan komite lainnya 5. Wajib mengevaluasi kinerja komite yang berada
dibawahnya. Sesuai dengan tugas Dewan Komisaris untuk secara
aktif mengawasi pengelolaan dan kegiatan operasional Perseroan, pada tahun 2014 Dewan Komisaris telah
melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Mengkaji dan menyetujui peningkatan sistem
Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang baik yang berkelanjutan.
2. Memastikan terselenggaranya prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dan kepatuhan terhadap
semua peraturan perundang-undangan terkait. 3. Menganalisa, mengarahkan, mengevaluasi dan
menyetujui pelaksanaan
kebijakan strategis
Perusahaan yang diusulkan oleh Direksi, salah satunya adalah menyetujui Anggaran Perseroan
untuk tahun 2015 pada akhir tahun 2014. 4. Mengawasi kinerja Komite Audit, Komite
Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan serta Komite Remunerasi dan Nominasi.
5. Melakukan evaluasi terhadap kinerja komite-komite yang ada.
Saat ini jumlah Dewan Komisaris terdiri dari 5 anggota, yang diketuai oleh Komisaris Utama Dato’ Dr. Low
Tuck Kwong dan 30 dari Anggota Dewan merupakan Komisaris Independen. Seluruh Anggota Dewan
Komisaris bekerja secara professional dan independen dan tidak mempunyai hubungan keluarga maupun
keuangan antar sesama Dewan Komisaris, namun Dato’ Dr. Low Tuck Kwong merupakan Pemegang saham
Utama dan Pengendali yang memiliki sekitar 51,59 saham dan Michael Sumarijanto juga meliliki sekitar
800.000 saham Perseroan.
Remunerasi Dewan Komisaris yang diberikan berada dalam batasan yang ditetapkan oleh RUPS sesuai
hasil kajian dan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi serta disetujui oleh Dewan Komisaris
atas dasar kinerja Perusahaan. Penentuan besaran remunerasi masing-masing anggota ditentukan oleh
Dewan Komisaris berdasarkan kinerja, jasa, kontribusi, tanggung jawab dan pengalaman serta reputasi
masing-masing Anggota Dewan Komisaris di dalam Perseroan. Besaran remunerasi yang diterima oleh
Dewan Komisaris selama tahun 2014 adalah sebesar AS1.587.005. Kebijakan Perseroan tentang frekuensi
rapat Dewan Komisaris menyatakan bahwa rapat Dewan Komisaris dilaksanakan maksimum 4 kali dalam
setahun, namun tidak menutup kemungkinan rapat tambahan apabila dianggap penting oleh Manajemen.
1. Supervise and provide comprehensive directives or advice to the Board of Directors in relation to the
Company business. 2. Convene Annual General Meeting of Shareholders
and other meetings in certain situations. 3. Perform their duties in good faith and in a responsible
and prudent manner. 4. Form audit committee and other committees.
5. Evaluate the performance of its committees.
In line with the duties of the Board of Commissioners to actively supervise the Companys management
and operational activities, in 2014, the Board of Commissioners have performed the following:
1. Review and approve the improvement of sustainable
Risk Management and Good Corporate Governance systems.
2. Ensured the implementation of Good Corporate Governance principles and compliance with all
relevant laws and regulations. 3. Analysed, directed, evaluated, and approved the
implementation of the Companys strategic policies as proposed by the Board of Directors, one of which
is the approval of the Companys Budget for 2015 at the end of 2014.
4. Supervise Audit, Risk Management, Good Corporate Governance and Remuneration and Nomination
Committees. 5. Evaluate the performances of existing committees.
Currently the Board of Commissioners consists of 5 members chaired by the President Commissioner Dato’
Dr. Low Tuck Kwong, with 30 of Board members constituting Independent Commissioners. All members
of the Board of Commissioners work professionally and independently and are not personally related or affiliated
with other members of the Board of Commissioners. Dato’ Dr. Low Tuck Kwong is the controlling shareholder
with 51.59 shares whereas Michael Sumarijanto has 800,000 Company shares.
Remuneration for the Board of Commissioners is set within the limit agreed in the General Meeting
of Shareholders in accordance with the review and recommendations of the Remuneration and
Nomination Committee and is approved by the Board of Commissioners based on Company Performance. The
remuneration for each Board member is determined based on their respective performance, service,
contribution, responsibility and experience as well as reputation in the Company. Total remuneration
received by the Board of Commissioners during 2014 totalled US1,587,005. Company policies state that the
meetings of the Board of Commissioners shall be held for a maximum of 4 times a year, however this does not
rule out the possibility of additional meetings if deemed necessary by the management.
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
64
Dewan Komisaris mengadakan rapat sebanyak dua 2 kali selama tahun 2014 dengan kehadiran setiap anggota
Komisaris seperti ditunjukkan berikut ini:
Nama Name
Jabatan Title
Rapat yang Dihadiri Attended Meeting
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Komisaris Utama
President Commissioner 1
Ir. Michael Sumarijanto Komisaris
Commissioner 2
Mauro Montenero Komisaris
Commissioner 2
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Komisaris Independen
Independent Commissioner 2
Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA, MSc Komisaris Independen Independent Commissioner
1
Direksi
Perseroan dikelola oleh Direksi sejalan dengan arahan Dewan Komisaris untuk mencapai visi dan
misi Perseroan, yang meliputi tujuan jangka pendek sesuai dengan Anggaran tahun 2014 dan rencana
jangka panjang yang tercantum dalam rencana bisnis 2015–2017. Ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan
wewenang Anggota Direksi juga diatur dalam anggaran dasar dan Buku Pedoman Direksi, antara lain:
1. Menjalankan kepengurusan sesuai dengan anggaran dasar Perseroan.
2. Wajib melaksanakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan dan anggaran dasar Perseroan. 3. Wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian.
4. Direksi berwenang mewakili Perseroan didalam dan diluar pengadilan.
The Board of Commissioners held two 2 meetings during 2014 with the attendance of respective
Commissioners as shown below:
Board of Directors
The Company is managed by the Board of Directors following the directions of the Board of Commissioners
to achieve the Companys vision and mission, including short-term objectives in accordance with the 2014
Budget and long-term plans as included in the 2014-2017 business plans. The scope of duties, responsibilities and
authorities of the members of the Board of Directors are also set forth in the Articles of Association and Board
Guidelines. They are: 1. Managing the Company in accordance with the
Articles of Association 2. Convene AGMS and other GMS as set forth in
the laws and regulations and Company Articles of association.
3. perform its duties and responsibilities in good faith and in a responsible and prudent manner.
4. Represent the Company inside and outside the court.
LAPORAN TAHUNAN
2014
PT Bayan Resources Tbk
64
2014 AnnUAl REpoRt
PT Bayan Resources Tbk
65
Saat ini jumlah anggota Direksi Perseroan terdiri dari 10 anggota, yang diketuai Direktur Utama Chin Wai Fong.
Salah satu dari nggota tersebut merupakan Direksi Independen. Berikut kilasan tugas dan tanggung jawab
masing-masing anggota Direksi:
Chin Wai Fong Direktur Utama
Direktur Utama bertugas untuk memimpin dan mengendalikan jalannya Perusahaan dan bertanggung
jawab penuh untuk meningkatkan kinerja Bayan Group.
Lim Chai Hock Direktur Operasi
Direktur Operasi bertugas dan bertanggung jawab memastikan jalannya operasional tambang dan
pelabuhan Bayan Group yang meliputi GBP 1, GBP 2, TSAFKP, PIK, FTB, WBM, Pakar, Mamahak dan
Pelabuhan BCT, serta operasional Kantor Balikpapan.
Engki Wibowo Direktur Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Direktur Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan bertugas dan bertanggung jawab atas penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan HSE, pengelolaan lingkungan, pengguliran proses sertifikasi, perizinan dan pelaksanaan
serta pengawasan program pengembangan masyarakat di lingkungan Bayan Group.
Jenny Quantero Direktur Urusan Korporasi dan Sekretaris Perusahaan
Direktur Urusan Korporasi bertugas dan bertanggung jawab di bidang keuangan, akuntansi, sumber daya
manusia dan urusan umum dan administrasi lainnya di Bayan Group. Selain itu, beliau juga merangkap sebagai
Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan
perundang-undangan
terkait serta
membangun hubungan baik dengan pemangku kepentingan dan
pemegang saham.
Russell Neil Direktur Pengembangan Bisnis
Direktur Pengembangan Bisnis bertugas dan bertanggung jawab mengkaji peluang usaha baru,
mengawasi sistem teknologi informasi seluruh perusahaan dan memperkirakan prospek jangka panjang
Bayan Group.
Alastair McLeod Direktur Keuangan
Direktur Keuangan bertugas dan bertanggung jawab atas pelaporan keuangan eksternal, semua kegiatan
pembiayaan untuk Bayan Group, dan analisis biaya manajemen dan departemen hubungan investor.
Low Yi Ngo Direktur Penjualan dan Pemasaran
Direktur Penjualan dan Pemasaran bertugas dan bertanggung jawab atas penjualan dan pemasaran
batubara ke berbagai pasar di Asia dan Eropa. Currently the Companys Board of Directors has a total
of 10 members, presided by the President Director Chin Wai Fong. One of the members is an Independent
Director. Below are the duties and responsibilities of each member of the BoD:
Chin Wai Fong President Director
President Director has the duty to direct and control the operations of the Company and is fully responsible for
improving Bayan Group performance.
Lim Chai Hock Director of Operations
Operational Director is responsible for ensuring the execution of Bayan Group mining and port operations,
including GBP 1, GBP 2, TSAFKP, PIK, FTB, WBM, Pakar, Mamahak and BCT, as well as the operations of
the Balikpapan Office.
Engki Wibowo Director of Occupational Health, Safety and Environment
Director of Occupational Health, Safety and Environment is responsible for the preparation and implementation of
HSE policies, environmental management, rolling out of certification process, permits and implementation and
supervision of community development programs in the Bayan Group.
Jenny Quantero Director of Corporate Affairs and Corporate Secretary
Director of Corporate Affairs is responsible for treasury, accounting, human resources as well as general and
other administrational affairs in Bayan Group. The Director also serves concurrently as Corporate Secretary
responsible for ensuring Company compliance with relevant laws and regulations and building good
relationships with stakeholders and shareholders.
Russell Neil Director of Business Development
Director of Business Development is responsible for reviewing new business opportunities, overseeing
information technology system in the entire Company and forecasting long-term prospects of the Bayan Group.
Alastair McLeod Director of Finance
Director of Finance is responsible for external financial reporting, all financing activities for the Bayan Group,
management cost analysis and the investor relations department.
Low Yi Ngo Director of Sales and Marketing
Director of Sales and Marketing is responsible for the sales and marketing of coal to various markets in Asia
and Europe.
lApoRAn tAhUnAn 2014
PT Bayan Resources Tbk
66
Lee Je-Hyung Direktur Manajemen Risiko
Direktur Manajemen Risiko bertugas dan bertanggung jawab atas pengkajian dan pengembangan sistem
manajemen risiko dalam Perseroan.
Hermanto Suparman Direktur Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan
Direktur Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab atas pelaporan dan kepatuhan
terhadap peraturan perpajakan serta pengkajian dan pengembangan sistem Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
R. Soedjoko Tirtosoekotjo Direktur Independen