28
5. Upaya-upaya Peningkatan Karakter Daya Juang
Stoltz 2005 menyebutkan upaya-upaya meningkatkan daya juang seseorang adalah melalui LEAD akronim
Listen, Explore, Analyse
dan
Do .
LEAD dapat mengubah keberhasilan seseorang dengan mengubah kebiasaan-kebiasaan berpikirnya. Perubahan diciptakan dengan pola-pola
lama dan membentuk pola baru. Memlalui
Listen
, seseorang mendengarkan respon-respon terhadap kesulitan. Melalui
Explore
, mampu memahami kesulitan serta konsekuensinya dari kesulitan yang
dihadapinya. Melalui
Analyse
, mampu menelusuri bagaimana kendalinya terhadap kesulitan yang dihadapinya. Melalui
Do
, seseorang tidak tinggal diam dalam menghadapi kesulitan karena ia akan mengambil tindakan.
C. Hakikat Bimbingan Klasikal
1. Pengertian Bimbingan Klasikal
Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional 2007 mengemukakan
bahwa bimbingan klasikal adalah salah satu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung
dengan para siswa di kelas. Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan ini kepada siswa. Kegiatan bimbingan kelas bisa
berupa diskusi kelas atau curah pendapat. Winkel Hastuti 2013 menjelaskan bahwa bimbingan klasikal
mencakup beberapa bidang seperti bidang akademik, sosial, pribadi, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
karir. Bidang-bidang tersebut diberikan kepada siswa dalam upaya membantu memenuhi tugas perkembangannya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan klasikal adalah layanan bantuan yang diberikan kepada siswa
sejumlah satuan kelas antara 30-40 orang melalui kegiatan klasikal yang disajikan secara sistematis, bersifat preventif dan memberikan pemahaman
diri dan pemahaman tentang orang lain yang berorientasi pada bidang pembelajaran, pribadi, sosial dan karir. Bidang-bidang tersebut diberikan
sebagai upaya membantu pemenuhan kebutuhan siswa sesuai dengan tahap dan tugas perkembangannya.
2. Tujuan Bimbingan Klasikal
Suciati 2005 mengungkapkan bahwa bimbingan klasikal diklasifikasi dalam beberapa tujuan sebagai berikut:
a. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek kognitif berorientasi pada
kemampuan berpikir mencakup kemampuan intelektual sederhana yakni mengingat sampai kemampuan memecahkan masalah. Secara
hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek kognitif dari tingkatan paling rendah meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi. b.
Tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif berorientasi dengan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap yang menunjukkan penerimaan
atau penolakan terhadap sesuatu. Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif dari tingkatan paling rendah meliputi:
30
penerimaan, partisipasi, penentuan sikap, pembentukan organisasi
sistem nilai dan pembentukan pola hidup.
c. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotor berorientasi kepada
ketrampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot. Secara hirarkis
tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotor dari tingkatan paling rendah meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas. 3.
Materi Bimbingan Klasikal
Winkel dan Hastuti 2013 menjelaskan bahwa ada tiga macam materi bimbingan yang dapat membantu perkembangan siswa, yang
masing-masing akan diuraikan di bawah ini: a.
Bimbingan Karir Bimbingan karir merupakan bimbingan yang mempersiapkan diri
menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan atau profesi tertentu serta membekali diri supaya siap
melaksanakan jabatannya, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.
b. Bimbingan Akademik
Bimbingan akademik merupakan bimbingan dalam hal menentukan cara belajar yang tepat, dan memilih program studi yang sesuai, dan
dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan- tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan.
31
c. Bimbingan Pribadi-Sosial
Bimbingan pribadi-sosial merupakan bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam
batinnya sendiri; dalam mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual,
serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan pergaulan sosial.
4. Manfaat Bimbingan Klasikal