13
3. Pengertian Pendidikan Karakter
Yaumi 2014 berpendapat bahwa pendidikan karakter merupakan upaya sengaja untuk membantu orang mengerti, peduli, dan berbuat atas
dasar nilai-nilai etik. Pendidikan karakter merujuk pada tiga komponen yang harus diolah, yaitu: 1 pikiran, yang ditunjukkan dengan kata
understand
, 2 rasa, yang ditunjukkan dengan kata
care about
, 3 raga, yang ditunjukkan dengan kata
act upon care ethical values.
Pendidikan karakter perlu adanya keseimbangan pengolahan dari segi pikiran, rasa, dan
raga. Keseimbangan pikiran, rasa, dan raga membantu pribadi-pribadi lebih jauh memahami dirinya, pemahaman diri menjadikan pribadi mampu
bertingkahlaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Zubaedi 2012 menjelaskan pendidikan karakter dipahami sebagai
upaya penanaman kecerdasan dalam berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan pengamalan dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhannya, diri sendiri, antar sesama, dan lingkungannya. Nilai-nilai luhur
tersebut antara lain: kejujuran, kemandirian, sopan santun, kemuliaan sosial, kecerdasan berpikir termasuk kepenasaran intelektual, dan berpikir logis.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan strategi untuk
mengembangkan potensi kognitif, afeksi, dan psikomotorik. Pengembangan diri diupayakan agar masing-masing pribadi mampu mengetahui,
memahami, merasakan, dan mampu bertindak sesuai nilai-nilai karakter PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dalam diri, sehingga dapat berperilaku sebagai manusia seutuhnya. Manusia seutuhnya mampu bersikap dan berperilaku sesuai dengan norma-norma
yang berlaku.
4. Tujuan Pendidikan Karakter
Zubaedi 2012 menjelaskan tujuan pendidikan karakter sebagai berikut:
a. Mengembangkan potensi afektif siswa sebagai manusia dan warga
negara yang memiliki karakter nilai-nilai bangsa. b.
Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius.
c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab siswa sebagai
generasi penerus bangsa . d.
Mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan.
e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, dan dengan rasa kebangsaaan yang tinggi dan penuh kekuatan.
Raka 2011 menyebutkan beberapa tujuan pendidikan karakter di sekolah mencakup hal sebagai berikut:
a. Membantu para siswa untuk mengembangkan potensi kebajikan
mereka masing-masing secara maksimal dan mewujudkannya dalam kebiasaan baik: baik dalam pikiran, sikap, perkataan, dan perbuatan.
15
b. Membantu para siswa menyiapkan diri menjadi warga negara indonesia
yang baik. c.
Dengan modal karakter yang kuat dan baik, para siswa diharapkan dapat mengembangkan kebajikan dan potensi dirinya secara penuh dan
dapat membantu kehidupan yang baik, berguna, dan bermakna. d.
Memampukan siswa menghadapi tantangan yang muncul dari makin derasnya arus globalisasi dan mampu menjadikannya sebagai peluang
untuk berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat.
5. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter