24
d. Daya Tahan
Endurance
Kecepatan dan ketepatan dalam memecahkan masalah. Sehingga dapat dilihat berapa lama kesulitan akan berlangsung dan berapa lama
penyebab itu akan berlangsung. Seseorang yang mempunyai daya tahan tinggi akan memiliki harapan, energi dan sikap optimis dalam
mengatasi kesulitan atau tantangan yang sedang dihadapi.
3. Komponen Pembangun Karakter Daya Juang
Stoltz 2005 mengemukakan ada tiga pembangun karakter daya juang seseorang yaitu:
a. Psikologi kognitif
Kemampuan seseorang untuk mengendalikan peristiwa- peristiwa yang sulit dan merupakan hambatan bagi pemberdayaan
yang mempunyai akibat terhadap pencapaian kesuksesan. Namun dalam menghadapi kesulitan tidak semua orang menjadi tidak
berdaya. Sebagian orang yang mampu mengatasi dengan baik persoalan dan hambatan yang dihadapi, orang ini mempunyai
kekebalan dari hambatan. Orang yang seperti ini adalah orang yang menganggap kesulitan sebagai faktor dari luar dirinya. Orang yang
menganggap kesulitan sebagai faktor internal adalah orang yang optimis yang mampu mengembangkan diri dan mengatasi tantangan
sehingga mampu bangkit dari segala tembok hambatan. Orang yang seperti ini adalah orang yang meganggap bahwa hambatan adalah
tantangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Ilmu kesehatan yang baru
Pikiran dan perasaan seseorang mempunyai kaitan, jadi semua hal yang terjadi dalam tubuh dipengaruhi oleh bahan kimiawi otak,
yang bahan ini juga mengatur sistem kekebalan fisik. Apabila seseorang mampu merespon kesulitan dengan positif dan memiliki
rasa percaya akan berpengaruh terhadap pikiran dan perasaannya. Seseorang yang memiliki pikiran dan perasaan positif memiliki
harapan dan sikap optimis untuk keluar dari kesulitan atau tantangan yang sedang dialami.
c. Ilmu pengetahuan tentang otak
Peran otak terutama
cerebral cortex
dan
basal ganglia
dapat menerangkan tinggkahlaku yang disadari dan tingkah laku yang tidak
disadari. Otak merupakan pusat sebagai kontrol tingkah laku yang dilakukan. Apabila tingkah laku dilakukan berulang-ulang maka
tingkah laku tersebut akan pindah ke
basal ganglia
dan pada tahap selanjutnya tingkah laku tersebut akan menjadi kebiasaan. Peranan
adversity quotient
dalam kehidupan ditentukan oleh kemampuan pengendalian serta cara mersepon kesulitan dalam bentuk daya saing,
produktivitas, kreativitas, motivasi, pengambilan resiko, dan ketekunan.
26
4. Faktor-faktor yang Memengaruhi Peningkatan Karakter Daya