Hasil Penelitian yang Relevan Hipotesis Penelitian

42 Gambar 2.1. Prosedur Experiential Learning

E. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian Stranas tahun ke-2 Barus, 2015 menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter pada 9 SMP di berbagai kota di Indonesia menunjukkan hasil yang baik karena terjadi peningkatan karakter antara pre-post test pada ke 9 SMP. Implementasi model ini telah mampu mentransformasi rata-rata skor karakter dari terendah 2,28 menjadi tertinggi 3,52 pada skala 4 stanfour . Para guru maupun siswa di 9 sekolah menilai model ini jauh lebih efektif dibandingkan dengan model pendidikan karakter terintegrasi. Lebih dari 95 siswa mengaku merasa lebih mampu menghargai teman, lebih semangat untuk mengikuti kegiatan, membangun 43 kepeduliankesetiakawanan, lebih meningkatkan kesadaran untuk memperbaiki diri, lebih berani bertanggung jawab, mempererat rasa persaudaraanpersahabatan,memupuk kesediaan bekerja samakekompakan tim, menumbuhkan keinginan untuk menolong orang lain, dan mereka mengakui kegiatan bimbingan karakter model ini sangat memberi manfaat bagi perbaikan perilaku. 2. Hasil penelitian Elisabet Rubiningsih 2016 tentang “Efekvtivitas Implementasi Pendidikan Karakter Kerja Keras Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learning ” menunjukkan adanya peningkatan hasil pretest rata-rata 61,6786 dan sesudah adanya perlakuan posttest dengan nilai rata-rata naik menjadi 64,1786, sehingga dapat dikatakan terjadi peningkatan karakter kerja keras pada siswa.

F. Kerangka Berpikir

Pendidikan karakter telah menjadi keprihatinan tersendiri bagi bangsa indonesia. Sejatinya, pendidikan karakter merupakan bagian esensial yang menjadi tugas sekolah, tetapi selama ini kurang perhatian. Akibat minimnya perhatian terhadap pendidikan karakter dalam ranah persekolahan, telah menyebabkan berkembangnya berbagai penyakit sosial di tengah masyarakat. Sebenarnya, sekolah tidak hanya berkewajiban meningkatkan pencapaian akademis, tetapi bertanggung jawab dalam membentuk karakter siswa. Capaian akademis dan pembentukan karakter yang baik merupakan dua misi integral yang harus mendapat perhatian sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Pendidikan karakter terintegrasi sudah tercantum dalam kurikulum sekolah, namun selama ini dalam proses implementasi masih banyak hambatan- hambatan. Hambatan-hambatan itu seperti para guru belum sepenuhnya paham mengenai konsep pendidikan karakter terintegrasi, prosedur belum operasional, guru BK belum terlibat aktif, dan internalisasi nilai-nilai masih pada tataran kognitif belum sampai afeksi. Oleh karena itu perlu adanya model penanaman pendidikan karakter tidak hanya pada tataran kognitif namun sampai pada afeksi dan tindakan nyata. Peneliti menawarkan model bimbingan yang didesain oleh tim stranas prodi bimbingan dan konseling, universitas sanata dharma yaitu model pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential leraning. Secara khusus peneliti berfokus pada karakter daya juang siswa kelas VIII A. Karakter daya juang siswa kelas VIII A SMP N 2 Seputih Surabaya, Lampung Tengah belum tertanam dalam diri, sehingga pemahaman dan penanaman karakter tersebut perlu ditingkatkan. 45 Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir • Refleksi diri terhadap pengalaman mengikuti pendidikan karakter • Sharing pengalaman dalam kelompok besar maupun kecil • Dinamika kelompok melalui model yang diberikan • Merumuskan dan mengambil maknanilai karakter Active Experimentation Concrate Experience Reflective Observation Abstract Conceptualisation

1. Aku Bisa 2. Aku Percaya Diri

3. Aku Pantang Menyerah

Pengantar pendidikan karakter layanan bimbingan Pendidikan karakter perlu ditingkatkan Pendidikan karakter terintegrasi Implementasi pendidikan karakter daya juang berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning Peningkatan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan karakter daya juang sebagai siswa 1. Pendidikan karakter masih pada tataran kognitif 2. Pedoman yang digunakan tidak operasional 46

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ho :Pendidikan karakter melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiental learning tidak efektif untuk meningkatkan karakter daya juang pada siswa SMP N 2 Seputih Surabaya, Lampung Tengah. H1 :Pendidikan karakter melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiental learning efektif untuk meningkatkan karakter daya juang pada siswa SMP N 2 Seputih Surabaya, Lampung Tengah. 47

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan jenis atau desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan realibilitas instrumen, dan teknik analisis data.

A. Jenis atau Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan pre-experimental dan menggunakan one group pre-test post-test design . Menurut Sugiyono 2013 dikatakan bahwa pre-experimental design adalah jenis eksperimen yang belum dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, maka dapat dikatakan terdapat variabel luar yang berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Hal tersebut terjadi dikarenakan tidak ada variabel kontrol sehingga dapat mempengaruhi variabel dependen, dimana variabel dependen sendiri belum tentu dipengaruhi oleh variabel independen. Dengan desain ini akan diketahui efek sebelum dan sesudah perlakuan. Maka dalam penelitian ini, sebelum perlakuan akan diberikan pre-test tes awal dan post_test tes akhir yang diberikan setelah perlakuan. Tujuan dari penggunaan desain ini adalah mengukur peningkatan karakter daya juang siswa kelas VIII A SMP N 2 Seputih Surabaya, Lampung Tengah sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning . Teknik ini akan memberikan hasil efektivitas layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter daya juang siswa kelas VIII A SMP N 2 Seputih

Dokumen yang terkait

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan kecerdasan komunikasi interpersonal

0 2 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter penerimaan diri dan sosial

0 3 164

Efektivitas pendidikan karakter entrepreneurship berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

1 2 197

Efektivitas pendidikan karakter menghargai keragaman berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 1 138

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152

Efektivitas implementasi pendidikan karakter cinta tanah air berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 2 135