38
mengolah pemahaman baru. Belajar melalui pengalaman
experiential learning
menjadikan belajar siswa lebih terbuka dan dapat mengalami proses belajar secara langsung.
D. Hakikat
Experiential Learning
1. Pengertian
Experiential Learning
Nasution 2005 menjelaskan
experiential learning
adalah suatu proses belajar mengajar yang mengaktifkan pembelajaran untuk
membangun pengetahuan dan keterampilan serta nilai-nilai juga sikap melalui pengalamannya secara langsung.
Experiential learning
lebih bermakna ketika pembelajar berperan serta dalam melakukan kegiatan.
Kolb 1984 menjelaskan e
xperiential learning
merupakan sebuah model holistik dari proses pembelajaran di mana manusia belajar, tumbuh
dan berkembang. Penyebutan istilah
experiential learning
dilakukan untuk menekankan bahwa
experience
pengalaman berperan penting dalam proses pembelajaran dan membedakannya dari teori pembelajaran lainnya
seperti teori pembelajaran kognitif ataupun behaviorisme. Jadi
experiential learning
adalah suatu pendekatan belajar yang dipusatkan pada pengalaman belajar. Pengalaman belajar akan
memampukan siswa menemukan makna atau pemahaman baru melalui pengalaman yang sedang dialami. Memaknai pengalaman membawa siswa
mampu membimbing dirinya sendiri dalam menentukan sikap dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari.
39
2. Tujuan Pendekatan
Experiential Learning
Baharuddin dan Wahyuni 2010 mengutarakan tujuan model pembelajaran
experiential learning
adalah untuk mempengaruhi siswa dengan tiga cara, yaitu mengubah struktur kognitif siswa, mengubah sikap
siswa dan memperluas keterampilan yang telah ada pada siswa. Ketiga hal ini kemudian menjadi fokus pendekatan
experiential learning
.
3. Kelebihan Pendekatan
Experiential Learning
Sinaga 2013 memaparkan metode
experiential learning
memiliki kelebihan yakni dapat meningkatkan semangat siswa dan gairah belajar,
membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif, memunculkan kegembiraan dalam proses belajar, mendorong dan mengembangkan
proses berfikir kreatif, dan mendorong siswa untuk melihat sesuatu dari perpektif yang berbeda. Perpektif yang berbeda membantu siswa lebih jauh
melihat bahwa pengalaman yang sedang terjadi memberi dampak bagi pendewasaan diri.
Depdiknas 2004 menjelaskan bahwa belajar berdasarkan pengalaman, proses belajar siswa lebih bersifat terbuka dan siswa dapat
mengalami proses belajar secara langsung, dimana dalam proses belajar siswa dapat memaknai setiap peristiwa yang sedang dialami. Memaknai
peristiwa membawa siswa mampu membimbing dirinya sendiri untuk mengolah pemahaman baru. Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami
bahwa penerapan model
experiential learning
dapat membantu siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri.
40
Dapat disimpulkan bahwa metode
experiential learning
sangat efektif apabila diberikan kepada siswa dengan memperhatikan materi yang
akan diberikan, persiapan, strategi yang akan digunakan dan alokasi waktu yang disediakan. Dengan demikian pembelajaran dengan metode
experiential learning
sangat efektif membantu siswa dalam membangun
pengetahuan baru mengenai dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.
4. Prosedur Penerapan