konkret sangat sesuai dengan tujuan dari quantum teaching. Dalam quantum teaching kegiatan pembelajaran bertujuan untuk memadukan unsur fisik, psikis dan emosi siswa. Anak
kelas V SD yang berada dalam tahap belajar membuat keputusan, memperoleh ketrampilan, serta perkembangan potensi anak, dapat termaksimaklkan proses belajarnya dengan quantum
teaching dikarenakan dalam metode pembelajaran ini sangat berkaitan erat dengan pengembangan potensi-potensi yang ada dalam kegiatan pembelajaran dan unsur-unsur
didalamnya, termasuk diri siswa itu sendiri yang secara langsung terkait dalam proses kegiatan pembelajaran.
2.1.3. Hakikat IPS
2.1.3.1. Pengertian IPS
Somantri berpendapat dalam Sapriya, 2009: 11 pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ada dua jenis, yaitu pendidikan IPS untuk persekolahan dan pendidikan IPS untuk
perguruan tinggi. P engertian pendidikan IPS untuk persekolahan adalah “penyederhanaan
dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis atau psikologis untuk tujuan
pendidikan” dalam Sapriya, 2009: 11. Sedangkan pengertian pendidikan IPS untuk perguruan tinggi adalah “seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan
dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan
” dalam Sapriya, 2009: 11. Dari dua pengertian tersebut terlihat ada perbedaan istilah yaitu penyerderhanaan
pada pengertiaan pendidikan IPS untuk persekolahan, dan pengertian pendidikan IPS untuk perguruan tinggi. Menurut Somantri “istilah perbedaan istilah penyerderhanaan dan seleksi
mempunyai maksud untuk menunjukkan tingkat kesukaran bahan yang diberikan” dalam Sapriya, 2009: 12. Adanya pembedaan bahan ajar tersebut merupakan penyesuaian tingkat
perkembangan anak, sehingga pada taraf persekolahan pendidikan IPS tidak diberikan terlalu luas yang dapat memberatkan siswa dalam memahami materi yang diberikan.
2.1.3.2. Pembelajaran IPS di SD
Menurut Nursid 1980: 80 dalam memberikan pembelajaran IPS perlu menggunakan teknik dan strategi yang tepat. Teknik dan
strategi itu meliputi: “1 membina konsep dan mengembangkan generalisasi pada IPS, 2 mengajarkan keterampilan pada
pengajaran IPS, 3 mengajarkan nilai dan sikap pada pengajaran IPS, 4 mengembangkan inkuiri dan berpikir, dan 5 prosedur bertanya efektif
pada pengajaran IPS”.
2.1.3.3. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS SD
Kompetensi Dasar KD yang akan diteliti adalah KD 1.2 : menceritakan tokoh- tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. Materi yang akan di bahas
dalam KD ini adalah : tokoh-tokoh sejarah pada masa hindu-budha dan islam.
2.1.4. Kerja Kelompok
Jusuf Djajadisastra 1982:45 mengemukakan bahwa kerja kelompok atau sering disebut sebagai metode gotong royong, merupakan metode mengajar di mana murid-murid
disusun dalam kelompok-kelompok pada waktu menerima pelajaran atau mengerjakan tugas- tugasnya. Tujuan dari metode kerja kelompok adalah partisipasi dari semua kelompok, yang
pada akhirnya semua kelompok bertanggung jawab atas hasil yang di capai. Materi atau tugas yang diberikan kepada setiap kelompok bisa sama atau pun berbeda, namun tetap satu
kesatuan. Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian
bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan kelompok tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil subsub kelompok. Dalam membentuk kelompok,
seorang guru harus mempertimbangkan berbagai faktor. Faktor yang harus di perhatikan