perkembangan anak,  sehingga pada taraf persekolahan pendidikan IPS tidak diberikan terlalu luas yang dapat memberatkan siswa dalam memahami materi yang diberikan.
2.1.3.2. Pembelajaran IPS di SD
Menurut  Nursid  1980:  80  dalam  memberikan  pembelajaran  IPS  perlu menggunakan teknik dan strategi  yang tepat.  Teknik  dan
strategi itu meliputi: “1 membina konsep  dan  mengembangkan  generalisasi  pada  IPS,    2  mengajarkan  keterampilan  pada
pengajaran  IPS,  3  mengajarkan  nilai  dan  sikap  pada  pengajaran  IPS,  4  mengembangkan inkuiri dan berpikir, dan 5 prosedur bertanya efektif
pada pengajaran IPS”.
2.1.3.3. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS SD
Kompetensi  Dasar  KD  yang  akan  diteliti  adalah  KD  1.2  :  menceritakan  tokoh- tokoh  sejarah  pada  masa  Hindu-Budha  dan  Islam  di  Indonesia.  Materi  yang  akan  di  bahas
dalam KD ini adalah : tokoh-tokoh sejarah pada masa hindu-budha dan islam.
2.1.4. Kerja Kelompok
Jusuf    Djajadisastra  1982:45  mengemukakan  bahwa  kerja  kelompok  atau  sering disebut  sebagai  metode  gotong  royong,  merupakan  metode  mengajar  di  mana  murid-murid
disusun dalam kelompok-kelompok pada waktu menerima pelajaran atau mengerjakan tugas- tugasnya. Tujuan dari metode kerja kelompok adalah partisipasi dari semua kelompok, yang
pada akhirnya semua kelompok bertanggung jawab atas hasil yang di capai. Materi atau tugas yang  diberikan  kepada  setiap  kelompok  bisa  sama  atau  pun  berbeda,  namun  tetap  satu
kesatuan. Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian
bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan kelompok tersendiri ataupun dibagi  atas  kelompok-kelompok  kecil  subsub  kelompok.  Dalam  membentuk  kelompok,
seorang  guru  harus  mempertimbangkan  berbagai  faktor.  Faktor  yang  harus  di  perhatikan
antara  lain  fasilitas  yang  ada  dikelas,  tingkat  kecerdasan  siswa  yang  ada  di  kelas  tersebut, letak  tempat  duduk,  jenis  mata  pelajaran  apa  yang  akan  diberikan  dan  masih  banyak  lagi
faktor- faktor yang lain.
2.1.4.1 Kekuatan dan kelemahan kerja kelompok
Kekuatan  dan  kelemahan  kerja  kelompok  menurut  Jusuf  Djajadisastra  1982:47 adalah sebagai berikut:
1. Kekuatan Kerja Kelompok.
a. Peserta didik dapat belajar berdiskusi dan bertukar pengalaman dengan anggota
kelompok lain dalam kelompok masing-masing. b.
Belajar  mengungkapkan  pendapat  dan  gagasan  ataupun  usulan  dalam  diskusi dalam kelompok.
c. Peserta didik dapat menemukan pengalaman baru dalam diskusi bersama anggota
kelompok lain. d.
Membina semangat kooperasi, bekerjasama yang sehat dan gotong royong. e.
Membangkitkan semangat bersaing yang sehat diantara kelompok- kelompok. f.
Mempercepat penyelesaian pemecahan suatu masalah karena difikirkan bersama- sama oleh beberapa orang dalam kelompok.
2. Kelemahan Kerja Kelompok
a. Sulit membentuk kelompok yang kemudian dapat bekerja sama secara harmonis.
b. Dapat timbul rasa fanatik terhadap kelompoknya.
c. Timbulnya  ketergantungan  yang  tidak  positif  terhadap  anggota  kelompok  yang
aktif. d.
Memerlukan fasilitas dan sumber belajar yang beragamyang harus tersedia.