Pengertian Prestasi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

kelelahan, suasana hati, motivasi, minat dan kebiasaan belajar. 2 Faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar diri siswa, terdiri dari: faktor manusia baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat, faktor non manusia seperti: alam dan lingkungan fisik. ” Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. Menurut Carrol dalam Sudjana, 1989: 40 bahwa hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu: 1 bakat, 2 waktu yang tersedia untuk belajar, 3 waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, 4 kualitas pengajaran dan 5 kemampuan individu. Empat faktor tersebut di atas 1, 2, 3, 5 berkenaan dengan kemampuan individu dan faktor 4 adalah faktor di luar individu. Kedua faktor tersebut kemampuan siswa dan kualitas pengajaran mempunyai hubungan berbanding lurus dengan hasil belajar siswa. Artinya, makin tinggi kemampuan siswa dan kualitas pengajaran, makin tinggi pula hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor intern sebagai faktor dari dalam diri siswa dan faktor ekstern sebagai faktor dari luar diri siswa.

2.1.6 Aktivitas Kelompok

Menurut Anton M. Mulyono 2001 : 26, Aktivitas artinya “kegiatan atau keaktifan” Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas. Menurut Sriyono aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Ada beberapa ciri yang dapat dilihat dalam aktivitas atau keaktifan belajar siswa : 1. Keinginan dan keberanian menampiplkan perasaan 2. Keinginan dan keberanian serta kesempatan berprestasi baik dalam persiapan, proses, dan kelanjutan belajar 3. Penampilan berbagai usaha dan kreatifitas belajar mengajar dalam menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar sampai mencapai keberhasilannya. 4. Kebebasan atau keleluasaan melakukan hal tersebut diatas tanpa tekanan guru atau pihak lain.

2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Katarina Universitas Sanata Dharma, 2010 Yang berjudul “ Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS siswa kelas II semester 2 SD Kanisius Sorowajan Tahun Pelajaran 2009-2010. Kondisi awal siswa yang telah mencapai KKM sebesar 60. Setelah tindakan siklus 1 terjadi peningkatan hasil prestasi siswa dengan rata-rata 65,6. Siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 14 orang atau 37,3 dan yang sudah mencapai KKM sebanyak 19 orang atau 62,7 . Hasil siklus 2 diperoleh rata-rata sebesar 72,4 dengan jumlah siswa yang telah mencapai KKM Sebanyak 25 siswa atau 75 dan yang belummencapai KKM sebanyak 8 siwa atau 24,2 . Dengan demikian terjadi peningkatan dari pra penelitian sampai dengan siklus 2 sebesar 18,4 . Dari hasil tersebut metode kerja kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2.3. Kerangka Berfikir

Proses pembelajaran IPS di SD harus menggunakan teknik dan strategi yang tepat yaitu meliputi, membina konsep dan mengembangkan generalisasi pada IPS, mengajarkan ketrampilan pada pengajaran IPS, mengajarkan nilai dan sikap, mengembangkan inkuiri dan proses berfikkir. Banyak hal yang tidak berjalan secara maksimal ketika proses kegiatan belajar mengajar berjalan di SDN Pandanrejo, khususnya kelas V dan dalam mata pelajaran