2. Keinginan dan keberanian serta kesempatan berprestasi baik dalam
persiapan, proses, dan kelanjutan belajar 3.
Penampilan berbagai usaha dan kreatifitas belajar mengajar dalam menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar sampai mencapai keberhasilannya.
4. Kebebasan atau keleluasaan melakukan hal tersebut diatas tanpa tekanan
guru atau pihak lain.
2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Katarina Universitas Sanata Dharma, 2010 Yang berjudul “ Peningkatan Prestasi
Belajar Mata Pelajaran IPS siswa kelas II semester 2 SD Kanisius Sorowajan Tahun Pelajaran 2009-2010. Kondisi awal siswa yang telah mencapai KKM sebesar 60. Setelah
tindakan siklus 1 terjadi peningkatan hasil prestasi siswa dengan rata-rata 65,6. Siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 14 orang atau 37,3 dan yang sudah mencapai KKM
sebanyak 19 orang atau 62,7 . Hasil siklus 2 diperoleh rata-rata sebesar 72,4 dengan jumlah siswa yang telah mencapai KKM Sebanyak 25 siswa atau 75 dan yang belummencapai
KKM sebanyak 8 siwa atau 24,2 . Dengan demikian terjadi peningkatan dari pra penelitian sampai dengan siklus 2 sebesar 18,4 . Dari hasil tersebut metode kerja kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.3. Kerangka Berfikir
Proses pembelajaran IPS di SD harus menggunakan teknik dan strategi yang tepat yaitu meliputi, membina konsep dan mengembangkan generalisasi pada IPS, mengajarkan
ketrampilan pada pengajaran IPS, mengajarkan nilai dan sikap, mengembangkan inkuiri dan proses berfikkir. Banyak hal yang tidak berjalan secara maksimal ketika proses kegiatan
belajar mengajar berjalan di SDN Pandanrejo, khususnya kelas V dan dalam mata pelajaran
IPS. Oleh karena itu, diperlukan model belajar yang Inovatif yang mampu memaksimalkan semua aspek dan memaksimalkan pencapaian hasil kegiatan belajar mengajar.
Quantum teaching adalah salah satu jenis model pembelajaran Inovatif, yang mampu mengorkestrasikan semua aspek dalam kelas guna mencapai tujuan akhir kegiatan belajar
mengajar. Disampaing itu, konsep-konsep yang diajarkan sesuai dengan tahap perkembangan siswa kelas V SD. Tahap operasional konkret pada anak kelas V SD dimana anak telah
mampu membentuk operasi mental, dan berfikir secara konkret sangat sesuai dengan model quantum teaching. Proses dalam kegiatan belajar menggunakan model quantum teaching
yang menganut prinsip-prinsip segalanaya berbicara, segalanya bertujuan, pengalaman sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, jika layak dipelajari maka layak pula Dirayakan,
akan memberikan ruang-ruang belajar yang kreatif pada diri siswa, baik secara kognitif, afektif, ataupun psikomotorik. Siswa akan terangsang untuk berkembang secara aspek sosial
dan individu. Dengan demikian, jika model pembelajaran ini diterpkan dalam kegiatan pembelajaran IPS di SD, besar kemungkinan akan terjadi peningkatan kerja kelompok dan
pencapaihan prestasi belajar sesuai yang ditargetkan.
2.4. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian ini adalah: 1.
Penerapan model Quantum Teaching dapat meningkatkan aktifitas kelompok pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN Pandanrejo Tahun pelajaran
20122013. 2.
Penerapan model Quantum Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN Pandanrejo Tahun pelajaran
20122013.