Analisis Hasil Ulangan Harian Siswa Analisis Proses Pembelajaran Remedial

B. Hasil Penelitian

1. Hasil Ulangan Harian

Dari perhitungan skor ulangan harian siswa, diperoleh nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 70 dan skor terendah adalah 10. Data selengkapnya dapat dilihat di lampiran B.5 halaman 132.

2. Pengamatan Lembar Observasi

Hasil pengamatan lembar observasi diperoleh dari observer yang mengamati peneliti pada saat peneliti melaksanakan pembelajaran remedial. Data selengkapnya dapat dilihat di lampiran C.1 halaman 135.

3. Hasil Ulangan Remedial

Dari perhitungan skor ulangan remedial siswa, diperoleh nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 95 dan skor terendah adalah 25. Data selengkapnya dapat dilihat di lampiran B.6 halaman 133.

C. Analisis

1. Analisis Hasil Ulangan Harian Siswa

Dalam menganalisis hasil ulangan harian siswa, peneliti membandingkan nilai yang diperoleh siswa dengan nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah, yaitu 70. Apabila nilai hasil ulangan lebih besar sama dengan 70 maka siswa tersebut tuntas, namun jika nilai hasil ulangan kurang dari 70 maka tidak tuntas. Dari hasil analisis data yang diperoleh, ada sebanyak 2 siswa mencapai KKM. Dengan demikian diperoleh sebanyak 6,1 siswa yang mencapai nilai 70 atau 6,1 tuntas. Hasil analisis ketuntasan siswa dan perhitungan persentase ketuntasan siswa pada pembelajaran reguler dapat dilihat pada lampiran B.5 halaman 132.

2. Analisis Proses Pembelajaran Remedial

Dalam menganalisis proses pembelajaran remedial peneliti menganalisis berdasarkan hasil lembar observasi yang diisi oleh observer pada saat peneliti melakukan pengajaran. Pada pertemuan pertama penelitian berjalan dengan baik, ini terlihat dari lembar observasi bahwa peneliti dapat menjalankan semua rancangan pembelajaran remedial dengan kelas yang kondusif belajar dan tidak ramai. Namun demikian, dibeberapa kesempatan yang diberikan oleh peneliti untuk mempersilahkan siswa bertanya materi yang belum dimengerti, tiada satupun siswa yang berani mengungkapkan. Gambar 4.6 Bagian dari lembar observasi yang menunjukkan siswa masih malu untuk bertanya pada saat pembelajaran remedial Pada pembelajaran remedial, saat peneliti menjelaskan, siswa-siswa aktif dan mau merespon apa yang disampaikan peneliti. Begitu juga pada saat mereka berkelompok, siswa-siswa berdiskusi dengan teman-temannya untuk menyelesaikan soal yang diberikan. Sangat disayangkan, siswa- siswa yang mendapat nilai-nilai rendah, yaitu sebagian besar dari anak laki-laki justru tidak datang dalam pembelajaran remedial. Maka siswa- siswa yang tidak hadir tersebut, tidak mendapat pembelajaran tentang operasi perkalian pada bentuk aljabar. Ada hambatan yang ditemukan peneliti pada saat mengajarkan perkalian + + pada proses perkalian ini materi prasyarat siswa adalah dalam operasi pada pecahan. Materi prasyarat siswa yang lemah membuat pembelajaran remedial menjadi sedikit terhambat. Peneliti harus mengajarkan kembali tentang materi operasi pada pecahan, padahal seharusnya siswa sudah menguasai dan guru hanya sekedar mengulas kembali. Gambar 4.7 Bagian dari lembar observasi yang menunjukkan pemberian apersepsi pada saat pembelajaran remedial Pada saat diskusi bersama teman-teman sekelompok, siswa semakin menjadi aktif dalam kelompok dan belajar tentang kerja sama. Ini terlihat dengan siswa secara bergantian menggunakan alat peraga tersebut dalam mengerjakan soal dalam kelompoknya. Gambar 4.8 Bagian dari lembar observasi yang menunjukkan keaktifan dan kerja sama siswa pada saat diskusi kelompok Pertemuan kedua, guru menjelaskan tentang faktorisasi aljabar bentuk 2 + + �� � = 1 dan 2 + + �� � ≠ 1. Pada pertemuan kedua ini karena diadakan pada jam pembelajaran di kelas maka seluruh siswa dapat mengikuti pembelajaran remedial. Pada saat guru menjelaskan di depan kelas, beberapa diantara siswa ada yang mengobrol sendiri dengan temannya terutama siswa laki-laki, situasi kelas menjadi sedikit ramai. Gambar 4.9 Bagian dari lembar observasi yang menunjukkan ketidakperhatian siswa pada saat guru menjelaskan dari observer pertama Gambar 4.10 Bagian dari lembar observasi yang menunjukkan ketidakperhatian siswa pada saat guru menjelaskan dari observer kedua Disela-sela menjelaskan, guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi faktorisasi bentuk aljabar yang belum dimengerti siswa, namun demikian pada sesi pertanyaan tersebut, tidak ada siswa yang berani menyatakan pendapat atau bertanya tentang kesulitan yang dialami. Gambar 4.11 Bagian dari lembar observasi yang menunjukkan siswa belum berani bertanya pada saat pembelajaran remedial Pada saat siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk dapat berdiskusi bersama, siswa terlihat sangat antusias dan aktif dalam mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan untuk dikerjakan menggunakan alat peraga. Gambar 4.12 Bagian dari lembar observasi yang menunjukkan keaktifan dan kerja sama serta antusias siswa pada saat diskusi kelompok Secara keseluruhan guru sudah melakukan pembelajaran remedial sesuai dengan rancangan pembelajaran yang dibuat, namun ada siswa yang merespon setiap kegiatan dengan baik dan ada juga yang merespon kegiatan pembelajaran remedial dengan kurang baik.

3. Analisis Hasil Ulangan Remedial Siswa

Dokumen yang terkait

Efektivitas penggunaan media alat peraga "Kotak Geser" ditinjau dari hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan pada materi operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar.

0 0 209

Diagnosis kesulitan belajar matematika siswa dan solusinya dengan pembelajaran remedial pada materi faktorisasi bentuk aljabar studi kasus seorang siswa kelas IX SMP Pantekosta Magelang.

0 2 189

Diagnosis kesulitan belajar siswa dan pembelajaran remedial dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar di kelas VIII SMPN2 Jetis Bantul.

0 4 144

Efektivitas penggunaan media alat peraga Kotak Geser ditinjau dari hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan pada materi operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar

0 14 207

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POCKET BOOK REALISTIK DENGAN MATERI OPERASI DAN FAKTORISASI BENTUK ALJABAR.

2 7 89

Latihan Materi Aljabar (1) Selesaikan persamaan

0 0 6

Pengaruh Pembelajaran Remedial Berbantua Indonesia

0 0 10

Peningkatan Hasil Belajar Pada Materi Perkalian Aljabar Dengan Menggunakan Alat Peraga Blokar (Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Satap Balocci) Lisna Nurani ABSTRAK - Peningkatan Hasil Belajar Pada Materi Perkalian Aljabar Dengan Menggunakan

1 0 8

Diagnosis kesulitan belajar siswa dan pembelajaran remedial dalam materi operasi pada pecahan bentuk aljabar di kelas VIII SMPN2 Jetis Bantul - USD Repository

0 0 142

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN REMEDIAL DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA “KOTAK GESER” PADA MATERI PERKALIAN DAN FAKTORISASI BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII SMPN 2 JETIS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pro

0 0 231