E. Kelemahan dalam Pelaksanaan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menemui beberapa kelemahan, diantaranya:
1. Kurangnya penguasaan peneliti dalam menghadapi siswa-siswa selama
pembelajaran remedial. Selama observasi peneliti hanya duduk dibelakang dan tidak berinteraksi dengan siswa, sehingga saat
pembelajaran remedial berlangsung peneliti terkesan agak kaku, terutama dalam menegur siswa-siswa yang ramai.
2. Keterbatasan jumlah alat peraga yang disediakan oleh peneliti. Peneliti
menyediakan 1 alat peraga utama dan 6 alat peraga bantu. Dalam diskusi kelompok, 1 kelompok terdiri dari 4-5 orang. Di waktu pembelajaran
remedial yang singkat, tidak semua anggota kelompok dapat menggunakan alat peraga secara maksimal.
3. Proses pembelajaran remedial yang berlangsung hanya dapat dianalisis
dan diuraikan berdasarkan hasil lembar observasi, sehingga setiap tahap, setiap kegiatan, dan setiap respon siswa tidak dapat dijelaskan dengan
lebih mendalam. 4.
Alat peraga “Kotak Geser” lebih tepat jika digunakan dalam perkalian dan faktorisasi aljabar bentuk
2
+ +
�� � = 1 sedangkan untuk
perkalian dan
faktorisasi aljabar
bentuk
2
+ +
�� � ≠ 1 tampak penggunaannya masih kurang praktis.
5.
Alat peraga “Kotak Geser” tidak dapat membantu keseluruhan kesulitan siswa dalam mempelajari materi perkalian dan faktorisasi aljabar. Selain
hanya digunakan untuk submateri-materi tertentu alat peraga ini hanya dapat menuntun siswa pada langkah-langkah perkalian dan pemfaktoran,
sedangkan kesulitan pada operasi pecahan, operasi bilangan bulat, dan operasi aljabar tidak dapat teratasi.
129
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah peneliti
mengadakan pembelajaran
remedial dengan
menggunakan alat peraga di SMPN 2 Jetis Bantul, peneliti akan mencoba mengungkapkan beberapa kesimpulan dari skripsi ini.
1. Berdasarkan analisis dari data yang dikumpulkan dalam penelitian ini,
peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yakni pada ulangan harian mencapai 6,1 ketuntasan sedangkan
pada ulangan remedial mencapai 56,25 ketuntasan. Namun demikian hasil yang dicapai setelah pembelajaran remedial dengan menggunakan
alat peraga “Kotak Geser” belum melebihi target dari peneliti yaitu
56,25 siswa mendapatkan nilai lebih besar atau sama dengan 70. Hasil yang diperoleh dikatakan cukup efektif berdasarkan kriteria efektivitas
hasil belajar secara kuantitatif dan kualitatif. Sehingga pembelajaran remedial dengan menggunakan alat peraga
“Kotak Geser” pada materi perkalian dan faktorisasi bentuk aljabar di SMPN 2 Jetis Bantul masuk
dalam kriteria cukup efektif. 2.
Kesalahan-kesalahan yang masih tersisa setelah pembelajaran remedial diantaranya adalah 1 kesalahan siswa dalam mengoperasikan bilangan
bulat, seperti ketika menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif atau menjumlahkan bilangan bulat negatif dengan bilangan