1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada siswa mulai sekolah dasar sampai tingkat lanjutan berupa matematika praktis dan terapan untuk
membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, namun tidak semua peserta didik menguasainya
dengan baik Risjayanti; 2008: 1. Salah satu faktornya penyebabnya adalah perbedaan taraf berpikir siswa, ada sebagian siswa yang secara langsung
mampu memahami konsep materi yang diajarkan guru saat pembelajaran, namun ada juga yang masih memerlukan media perantara untuk dapat
membantu siswa dalam memahami konsep materi tersebut. Materi perkalian dan faktorisasi bentuk aljabar merupakan materi baru
yang belum pernah diajarkan pada tingkat SD dan merupakan salah satu materi yang menjadi prasyarat dalam memahami konsep di pokok bahasan-
pokok bahasan lain program linear, persamaan kuadrat, dsb. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika di SMPN 2 Jetis, guru belum pernah
menggunakan alat peraga dalam melakukan pembelajaran perkalian dan faktorisasi bentuk aljabar. Guru juga mengutarakan bahwa sebagian besar
kelemahan siswa terletak dari ketidakpahaman siswa atas langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan perkalian ataupun pemfaktoran. Cara
yang sering digunakan siswa adalah dengan mencoba-coba sehingga sering
terjadi kesalahan dalam mengalikan dan menjumlahkan, hasilnya bisa berbeda. Dengan demikian, dalam pembelajaran di kelas guru harus berulang
kali menjelaskan, itu sebabnya waktu yang diperlukan guru untuk menjelaskan menjadi lebih lama dan setiap tahunnya setidaknya 50 - 60
siswa di kelas VIII tidak tuntas dalam ulangan harian tentang materi perkalian dan faktorisasi bentuk aljabar.
Metode ceramah yang digunakan guru dalam pembelajaran dan kelemahan-kelemahan siswa dalam perkalian dan faktorisasi suku aljabar
serta berdasarkan tinggi rendahnya tingkat kemampuan yang dimiliki siswa itu semua akan berdampak pada ketuntasan siswa dalam belajar. Siswa-siswa
yang tidak tuntas belajar tidak tuntas KKM, merupakan siswa-siswa yang memiliki kesulitan atau hambatan dalam proses pembelajaran yang terlihat
dalam kesalahan siswa saat mengerjakan soal ulangan. Dengan demikian, dalam rangka mengatasi kesalahan-kesalahan siswa saat mengerjakan soal
ulangan, perlulah diadakan pembelajaran remedial guna membantu siswa mencapai ketuntasan belajar.
Pembelajaran remedial sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dari pembelajaran sebelumnya. Oleh karena itu,
“sebagai guru, kita semua berusaha keras untuk menyempurnakan keterampilan kita dalam seni mengajar untuk
membekali murid – murid kita dengan matematika yang sesuai dan
kontemporer. Kebanyakan guru mempunyai kemampuan trik sendiri dalam mengajar. Akan tetapi guru yang cermat selalu mencari ide dan
teknik baru untuk diterapkan didalam kelas ” A.Sobel dan M.Maletsky:
2001: 1.
Muncul pertanyaan, jika siswa-siswa yang tidak tuntas KKM, diadakan suatu pembelajaran remedial dengan menggunakan suatu metode yang berbeda,
apakah hasil belajar siswa dapat meningkat? Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran remedial adalah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. Media alat peraga merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang
sangat baik, karena dengan alat peraga siswa dapat menjadi lebih aktif selama pembelajaran berlangsung. Jika anak aktif dan terlibat dalam kegiatan
mempelajari konsep yang dilakukan dengan jalan memperlihatkan representasi konsep tersebut, maka anak akan lebih memahaminya Tim
MKPBM, 2001. Selain itu, menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 1990 : 2 media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam
pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.
Berdasarkan latar
belakang tersebut
peneliti tertarik
untuk mengembangkan penggunaan alat peraga
“Kotak Geser” dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa-siswa yang tidak tuntas KKM dalam materi
perkalian dan faktorisasi bentuk aljabar di SMPN 2 Jetis. Gagasan ini muncul berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bapak Amirullah, S.Pd di Kelas
VIII.6 SMP Negeri 1 Binamu Kabupaten Jeneponto tahun 2006, tentang
penggunaan teknik “Kotak Geser” yang berhasil meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi faktorisasi bentuk aljabar. Teknik atau media
“Kotak Geser” merupakan solusi yang tepat dalam mengatasi kesulitan atau
hambatan siswa, karena teknik atau media “Kotak Geser” dapat berada dalam
taraf berpikir siswa sehingga siswa dapat mudah mengerti materi yang diberikan
.
Dengan demikian, diharapkan penggunaan alat peraga “Kotak Geser”
dapat mengatasi dan membantu siswa di SMPN 2 Jetis dalam meningkatkan hasil belajarnya sehingga pembelajaran remedial dengan menggunakan alat
peraga “Kotak Geser” dapat dikatakan efektif. Selain itu, penelitian ini juga
akan menganalisis jawaban ulangan remedial siswa, guna mengetahui kesalahan-kesalahan apa sajakah yang masih tersisa yang dilakukan siswa
pada saat mengerjakan ulangan remedial materi perkalian dan faktorisasi bentuk aljabar.
B. Rumusan Masalah