Prosedur Pengembangan

4. Prosedur Pengembangan

Menurut Imron (2011: 121), prosedur pengembangan silabus diantaranya.

a. Ilmiah. Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

b. Relevan. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.

c. Sistematis. Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.

d. Konsisten. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.

e. Memadai. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

f. Aktual dan Kontekstual. Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

g. Fleksibel. Keseluruhan

silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat (Imron, 2011 : 121).

komponen

Pengembangan Silabus KTSP dalam garis besarnya mencangkup langkah langkah sebagai berikut:

1) Mengisi kolom identitas

2) Mengkaji dan menganalisis standar kompetensi

3) Mengkaji dan menentukan kompetensi dasar

4) Mengidentifikasi materi standar

5) Mengembangkan pengalaman (standar proses)

6) Merumuskan indicator pencapaian kompetensi

7) Menetukan jenis penilaian

8) Alokasi waktu

9) Menentukan sumber belajar

a. Mengisi Kolom Identitas

Contoh : Cara mengisi kolom identitas

SILABUS

Nama Sekolah : SDN Karang sari Mata pelajaran : B. Indonesia Kelas Smester : IV/2 Alokasi Waktu : 12 x 35 menit

b. Mengkaji dan Menganalisis Standar Kompetensi

Mengkaji dan menganalisis standar kompetensi mata pelajaran dengan memperhatikan hal hal berikut :

1) Urutan tidak harus sesuai dengan urutan yang ada dalam standar isi, melainkan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan tingkat kesulitan bahan.

2) Keterkaitan antara standar kompetensi dan kempetensi dasar dalam mata pelajaran.

3) Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antara mata pelajaran.

c. Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Dasar

Mengkaji dan menentukan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan tingkat kesuliatan materi, tidak harus selalu sesuai dengan uturan yang ada dalam standar isi.

2) Keterkaitan antar kompetensi dasar dalam mata pelajaran.

3) Keterkaitan kompetensi dasar dengan standar kompetensi.

d. Mengidentifikasi Materi Standar

Mengidentifikasi materi standar yang menunjang standar kompetensi dan kompetensi dasar, dengan mempertimbangkan hal hal sebagai berikut

1) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, social, dan spiritual peserta didik

2) Kebermanfaatan bagi peserta didik

3) Struktur keilmuan

4) Kedalaman dan keluasan materi

5) Relevansi dan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan

6) Alokasi waktu

e. Mengembangkan Pengalaman Belajar (Standar Proses)

Pengalaman belajar merupakan kegiatan mental dan fisik yang dilakukan peserta didik dalam proses pembentukan kompetensi, dengan berinteraksi aktif dengan sumber belajar melalui pendekatan, metode, dan media pembelajaran yang bervariasi.

Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai oleh peserta didik.Rumusan pengalaman belajar mencerminkan manajemen pengalaman belajar peserta didik.

f. Merumuskan Indikator Keberhasilan

1) Indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukan tanda tanda, perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik.

2) Indicator dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah, dan peseta didik.

3) indikator durumuskan dalam kata kerja operasional yang dapat diukur dan dapat di observasi, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun alat penilaian.

g. Menentukan Penilaian (Standar Penilaian)

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakuakn berdasarkan indikator, dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portfolio, dan penilaian diri.

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penilaian, yaitu :

1) Penilaian

mengukur pencapaian kompetensi

dilakuakan

untuk

2) Menggunakan acuan kriteria

3) Menggunakan system pernilaian berkelanjutan

4) Hasil penilaian di analisis untuk menentukan tindak lanjut

5) Sesuai dengan pengalaman belajar yang di tempuh dalam kegiatan pembelajaran.

h. Alokasi Waktu

Alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar dilakukan dengan memperhatikan jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran perminggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan dan tingkat kepentingan nya.

Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktun yang dibutuhkan oleh rata rata peserta didik untuk menguasai kompetensi dasar.

i. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, social, dan budaya.Penentuan sumber belajar dilakukan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, indikator kompetensi, serta materi pokok, dan kegiatan pembelajaran (Mulyasa, 2006 : 203).