Desain Kurikulum
B. Desain Kurikulum
1. Definisi Desain Kurikulum
Kata desain (design) secara sederhana rancangan, pola atau model. Mendesain kurikulum berarti menyusun rancangan atau model kurikulum sesuai dengan misi dan visi sekolah. Tugas dan peran seorang perancang (designer) kurikulum, sama dengan seorang arsitek. Sebelum menentukan bahan dan cara mengkonstruksi bangunan terlebih dahulu seorang arsitek harus merancang model bangunan yang akan di bangun. Lebih jelasnya desain kurikulum diadaptasi dari Fred Percival dan Henry Ellington (dalam Nurhidayati, 2013: 19) mengemukakan bahwa desain kurikulum adalah pengembangan proses perencanaan, validasi, implementasi, dan evaluasi kurikulum.
Selanjutnya Sayllor (dalam Nurhidayati, 2013: 23), mengungkapkan 8 prinsip sebagai acuan dalam mendesain kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut.
a. Desain kurikulum harus memudahkan mendorong seleksi serta pengembangan semua jenis pengalaman belajar yang esensial bagi pencapaian potensi belajar, sesuai dengan hasil yang diharapkan.
b. Desain memuat berbagai pengalaman belajar yang bermakna dalam rangka merealisasikan tujuan-tujuan pendidikan, khususnya bagi kelompok siswa yang belajar dengan bimbingan guru.
c. Desain harus memungkinkan dan menyedikaan peluang bagi guru untuk menggunakan prinsip-prinsip belajar dalam memilih, membimbing, dan mengembangkan berbagai kegiatan belajar di sekolah.
d. Desain harus memungkinkan guru untuk menyesuaikan pengalaman denngan kebutuhan, kapasitas, dan tingkat kematangan siswa.
e. Desain harus mendoromg guru memepertimbangkan berbagai pengalaman belajar anak yang diperoleh di luar sekolah dan mengaitkannya dengan kegiatan belajar di sekolah.
f. Desain harus menyediakan pengalaman belajar yang berkesinambungan, agar kegiatan belajar siswa berkembang sejalan dengan pengalaman terdahulu dan harus berlanjut pada pengalaman berikutnya.
g. Kurikulum harus didesain agar dapat membantu siswa mengembangkan watak, kepribadian, penglaman, dan nilai- nilai demokrasi yang menjiwai kultur
h. Desain kurikulum harus realistis, layak, dan dapat diterima, (Hamalik, 2007: 194).
Berdasarkan definisi ini, desain kurikulum menyangkut pola pengorganisasian unsur-unsur atau
komponen kurikulum. Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi horizontal dan vertikal. Dimensi horizontal berkenaan dengan penyusunan dari lingkup isi atau materi kurikulum. Susunan lingup ini sering diintegrasikan dengan proses belajar dan mengajarnya. Dimensi vertikal menyangkut penyususnan sekuens (ururtan) bahan berdasarkan urutan tingkat kesukaran, (Dhyrah, 2013).
2. Desain Separated Subject Curriculum
Menurut Nasution (2005: 84) kurikulum separate-subject curriculum disebut demikian karena segala bahan pelajaran disajikan dalam subject atau mata pelajaran yang terpisah-pisah, yang satu lepas dari yang lainnya. Organisasi subject curiculum dianggap berasal dari zaman Yunani Klasik.
Pada bentuk ini, bahan dikelompokkan pada mata pelajaran yang sempit, dimana antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya menjadi terpisah-pisah, terlepas tidak mempunyai kaitan sama sekali, sehingga banyak jenis yang menjadi mata pelajaran yang ruang lingkupnya menjadi sempit, (Nurdin, 2002: 67).
Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari kurikulum semacam ini, diantaranya : Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari kurikulum semacam ini, diantaranya :
b. Organisasinya sederhana, dan tidak terlalu sulit untuk direncanakan dan dilaksanakan.
c. Mudah dievaluasi dan dites
d. Dapat digunakan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
e. Guru mempergunakannya lebih mudah
f. Tidak sulit diadakan perubahan-perubahan.
g. Lebih tersusun dan sistematis. (Nurdin, 2002: 90) Namun menurut Nasution (2005: 67), manfaat dari separate- subject curiculum yaitu :
a. Bahan pelajaran dapat disajikan secara logis dan sistematis. Menurut pengertiannya subject itu ialah hasil pengalaman umat manusia pada masa yang lampau yang tersusun logis sistematis. Tiap mata pelajaran mengandung sistematik tertentu.
b. Oganisasi kurikulum ini sederhana, mudah direncanakan dan dilaksanakan. Dari segala macam kurikulum, kurikulum inilah yang paling mudah disusun, direorganisasi, ditambah atau dikurangi.
c. Kurikulum ini mudah dinilai Kurikulum ini terutama bertujuan menyampaikan sejumlah pengetahuan, pengertian, dan kecakapan-kecakapan tertentu yang mudah dinilai dengan ujian atau tes.
d. Kurikulum ini juga dipakai di peguruan tinggi.
e. Kurikulum ini telah dipakai berabad-abad lamanya dan susah menjadi tradisi.Kurikulum ini telah digunakan dan diterima baik oleh generasi-generasi yang lalu, sehingga mendapat dukungan dari orang tua dan para pengajar.
f. Kurikulum ini lebih memudahkan guru
g. Kurikulum ini mudah diubah. Segala perubahan atau perbaikan kurikulum hingga saat ini senantiasa didasarkan pada organisasi berbentuk subject.
h. Organisasi kurikulum yang sistematis seperti yang dimiliki oleh subject-curriculum esensial untuk menafsirkan pengalaman.
Walaupun kurikulum ini masih sangat umum dipakai dimana-mana karena banyak mengandung kebaikan-kebaikan, namun banyak pula kelemahan-kelemahannya ditilik dari sudut pendidikan modern. Keberatan-keberatan yang sering diajukan tentu saja bertalian erat dengan pandangan seseorang mengenai pendidikan dan pengajaran.
Kelemahan-kelemahan kurikulum menurut Nasution (2005 : 79), adalah :
a. Kurikulum ini memberikan mata pelajaran yang lepas-lepas, yang tidak berhubungan satu dengan yang lainnya.Salah satu keberatan yang paling serius ialah bahwa kurikulum ini membagi pengalaman dan pelajaran anak atas bagian-bagian yang lepas-lepas, secara fragmentaris yang sebenarnya tak ada dalam dunia kenyataan. Mata pelajaran yang terpisah-pisah yang dijadikan pengalaman anak bertentanngan dengan dunia kenyataan.Kurikulum berbentuk mata pelajaran yang terpisah- pisah tidak mendidik anak-anak menghadapi situasi-situasi dalam kehidupannya. Mata pelajaran memberikan kepada anak- anak pengetahuan yang lepas-lepas. Hal ini diperkuat lagi apabila tiap mata pelajaran diberikan oleh guru yang berlainan seperti halnya di Sekolah Menengah tanpa mengetahui apa yang diberikan pada pelajaran lain.
b. Kurikulum ini tidak memperhatikan masalah-masalah sosial yang dihadapi anak-anak dalam kehidupannya sehari-hari. Dalam praktik, kurikulum ini bertujuan menyampaikan sejumlah pengetahuan yang terdapat dalam buku-buku pelajaran yang ditentukan. Sering kali bahan pelajaran itu tidak ada hubungannya dengan masalah-masalah yang dihadapi anak-anak dalam kehidupannya.
c. Kurikulum ini menyampaikan pengalaman umat manusia yang lampau dalam bentuk yang sistematis dan logis. Sesuatu yang logis tidak selalu psikologis ditinjau dari segi minat dan c. Kurikulum ini menyampaikan pengalaman umat manusia yang lampau dalam bentuk yang sistematis dan logis. Sesuatu yang logis tidak selalu psikologis ditinjau dari segi minat dan
pengetahuannya berdasarkan pengalaman- pengalaman langsung yang mengandung arti baginya, karena bertalian erat dengan kehidupannya dan kebutuhannya sehari- hari.
d. Tujuan kurikulum ini terlampau terbatas. Kurikulum ini mengabaikan atau kurang memperhatikan pertumbuhan jasmaniah, pekembangan sosial dan emosional, karena terutama memusatkan tujuannya pada perkembangan intelektual.
e. Kurikulum ini kurang mengembangkan kemampuan berfikir. Kurikulum ini mengutamakan penguasaan pengetahuan dengan jalan ulangan dan hafalan, dan kurang mengajak anak-anak berpikir sendiri. Pertanyaan dan soal yang mereka hadapi telah mempunyai jawaban tertentu, sehingga tidak ada kebebasan menemukan jawaban sendiri. Anak-anak biasanya menerima segala sesuatu atas otoritas guru atau buku pelajaran.
f. Kurikulum ini cenderung menjadi statis dan ketinggalan zaman. Bahan pelajaran dalam kurikulum ini terutama didasarkan pada pengetahuan yang telah tercantum dalam buku. Adakalanya suatu buku digunakan dari tahun tanpa perubahan dan penyesuaian dengan keadaan masyarakat yang dinamis yang terus menerus berkembang dengan pesatnya. Itu sebabnya mata pelajaran di sekolah sering ketinggalan zaman.
3. Desain Correlated Subject Curriculum
Menurut Nasution (2005: 80) para pendidik yang melihat kelemahan-kelemahan separated-subject curriculum merasa tidak puas dengan kurikulum itu dan berikhtiar mencari jalan untuk memberikan kepada murid pengalaman-pengalaman yang ada hubungannya.
Ada yang menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya dengan memlihara identitas mata pelajaran, Ada yang menghubungkan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya dengan memlihara identitas mata pelajaran,
Correlated Curriculum adalah suatu bentuk kurikulum yang menunjukkan adanya suatu hubungan antara satu mata pelajaran lannya tetapi tetap mamperhatikan ciri karakteristik tiap bidang studi tersebut. Korelasi antar mata pelajaran tersebut dapat dilakukan secara:
a. Insidental; artinya secara kebetulan ada hubungan antara mata pelajaran lainnya seperti IPA, dengan Geografi, antropologi dan yang lainnya.
b. hubungan yang lebih erat; seperti suatu pokok permasalahan yang diperbincangkan dalm berbagai bidang studi.
c. batas mata pelajaran disatukan dan difungsikan dalam artian menghilangkan batas antara pelajaran tersebut (Broad Field).
Lima macanpelajaran yang dapat dikorelasikan, yaitu: diantaranya Ilmu pengetahuan Sosial, Bahasa, Ilmu pengetahuan Alam, Matematika dan kesenian. Bentuk Broad Feld tersebut memiliki kelebihan, yaitu:
a. Menunjukkan adanya integrasi pengetahuan kepada siswa, dimana pelajaran yang disajikan disoroti dari berbagai bidang dan disiplin ilmu.
b. Dapat menambah interes dan minat siswa terhadap adanya hubungan antara berbagai bidang studi.
c. Pengetahuan siswa akan lebih mendalam dengan penguraian dan penjelasan dalam bidang studi.
d. Adanya kemungkinan untuk menggunakan ilmu pengetahuan lebih fungsional.
e. Lebih mengutamakan pemahaman dari prinsip dari pada penguasaan fakta.
DisampingBroad Feldmemiliki kelebihan ada juga memiliki kekurangan, yaitu:
a. Bahan yang disajikan tidak berhubungan langsung dengan kebutuhan siswa
b. Pengetahuan yang diberikan tidak mendalam dan kurang sistematis pada berbagai mata pelajaran.
c. Urutan penyusunan dan penyajian bahan secara logis dan sistematis.
d. Kebanyakan para guru kurang menguasai antar disiplin ilmu.
Seperti telah dikatakan, correlated curriculum ialah suatu modifikasi subject curriculum dan karena itu juga hingga batas-batas tertentu mempunyai kelemahan-kelemahannya. Kurikulum ini memang memberikan pengetahuan yang lebih bulat daripada separated-subject curriculum . Akan tetapi orang-orang yang progresif maupun yang tradisional mempunyai keberatan-keberatan terhadap kurikulum ini, (Nasution, 2005: 96).
Serupa dengan kurikulum yang lainnya, jenis kurikulum ini pun disamping memiliki kelebihan juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu :
a. Kurikulum ini pada hakikatnya kurikulum yang subject- centered dan tidak menggunakan bahan yang langsung berhubungan dengan kebutuhan dan minat anak-anak serta dengan masalah-masalah yang hangat yang dihadapi murid- murid dalam kehidupan sehari-hari.
b. Broad-field tidak memberi pengetahuan yang sistematis serta mendalam mengenai berbagai mata pelajaran.
c. Guru sering tidak menguasai pendekatan inter-disipliner, (Nasution, 2005: 98).
4. Desain Integrated Subject Curriculum
Menurut Nasution (2005: 84), integrasi berasal dari kata integer yang berarti unit. Dengan integrasi dimaksud perpaduan, koordinasi, harmoni, kebulatan keseluruhan. Dalam Integrated Curriculum, pelajaran dipusatkan pada suatu masalah atau topik tertantu. Apa yang disajikan disekolah, disesuaikan dengan kehidupan siswa diluar sekolah. Pelajaran disekolah akan membantu siswa dalam menghadapi berbagai persoalan diluar sekolah.
Integrated curriculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. Dengan kebulatan bahan pelajaran diharapkan Integrated curriculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. Dengan kebulatan bahan pelajaran diharapkan
Kelebihan Integrated Curriculum menurut menurutLola (2013), yaitu :
a. segala permasalahan yang dibicarakan dalam unit sangat berkaitan erat.
b. sangat sesuai dengan perkembangan modern tentang belajar mengajar
c. memungkinkan hubungan antar sekolah dan masyarakat.
d. sesuai dengan ide demokrasi, yang dimana siswa dirang sang untuk befikir sendiri, bekerja sendiri dan memikul tanggung jawab dalam kelompok.
e. Penyajian bahan disesuaikan dengan kesanggupan , kemampuan individu, minat dan kematangan siswa baik secara individu atau kelompok
Kekurangan dari Integrated Curriculum, yaitu:
a. Guru tidak terlatih dengan kurikulum semacam ini. Kurikulum sekolah guru dewasa ini kebanyakan didasarkan atas mata pelajaran yang terpisah-pisah, jadi bercorak separate- subject. Memasukkan kurikulum yang baru akan menimbulkan kesukaran bagi murid-murid dan guru.
b. Organisasinya tidak logis dan kurang sistematis Karena bahan pelajaran tidak ditetapkan lebih dahulu, akan tetapi direncanakan dengan mengadakan rundingan dengan murid- murid, maka tidak akan terdapat di dalamnya susunan yang logis dan sistemtis.
c. Terlalu memberatkan tugas-tugas guru, karena bahan ajar yang mungkin berubah setiap tahunnya.
d. Kurikulum ini tidak memungkinkan ujian umum karena kurikulum ini tidak menginginkan ujian yang unifom di seluruh negara atau daerah.
e. Siswa dianggap tidak mampu ikut serta dalam memnentukan kurikulum. Dalam organisasi kurikulum ini anak-anak turut serta diajak berunding untuk menentukan hal-hal yang akan dipelajari.
f. Sarana dan prasarana yang kurang memadai yang dapat menunjang pelaksanaan kurikulum tersebut.