Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
1. Pengertian Kompetensi
Menurut Haryati (2008: 6) kompetensi merupakan kecakapan hidup (life skill) yang mencakup pengetahuan, sikap, danketerampilan. Kecakapan hidup merupakan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapai problem hidup dan kehidupan secara wajar tanpa harus tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya.
Kompetensi menurut Spencer dalam Damanik(2014) adalah sebagai karakteristik dasar yang dimiliki oleh seorang individu yang berhubungan secara kausal dalam memenuhi kriteria yang diperlukan dalam menduduki suatu jabatan. Kompetensi terdiri dari
5 tipe karakteristik, yaitu motif (kemauan konsisten sekaligus menjadi sebab dari tindakan), faktor bawaan (karakter dan respon yang konsisten), konsep diri (gambaran diri), pengetahuan (informasi dalam bidang tertentu), dan keterampilan (kemampuan untuk melaksanakan tugas).
Menurut Nurbawani (2009), kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir d.an bertindak yang bersifat dinamis, berkembang, dan dapat diraih setiap waktu. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan terus-menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap-sikap dasar dalam melakukan sesuatu.
Gordon dalam Nurbawani (2009) menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi sebagai berikut:
a. Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran dalam bidang kognitif.
b. Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kognitif.
c. Kemampuan (skill), yaitu sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
d. Nilai (value), yaitu suatu standar perilaku yang diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang.
e. Sikap (attitude), yaitu perasaan (senang-tidak senang, suka-tidak suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang dating dari luar.
f. Minat (interest), yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan.
2. Standar Kompetensi Lulusan
Menurut Mulyasa (2010: 29), dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dikemukakan bahwa standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakupsikap, pengetahuan, dan keterampilan. Menurut Sudrajat (2013), standar kompetensi lulusan adalah sebagai berikut:
Tabel 8.1
Standar Kompetensi Lulusan
Kualifikasi Dimensi
Lulusan Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
SD/MI/SDLB/Paket A dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
SMP/MTs/SMPLB/Paket B secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam
jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
Kualifikasi Dimensi
Lulusan
Kemampuan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/ dalam berinteraksi Paket C
secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan
konseptual berdasarkan
rasa ingin
tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
SD/MI/SDLB/Paket A budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban
terkait fenomena
dan kejadian
di lingkungan rumah,
Kualifikasi Dimensi
Lulusan Kemampuan
sekolah, dan tempat bermain.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dengan SMP/MTs/SMPLB/Paket B wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban
terkait fenomena
dan kejadian
yang tampak mata. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/ teknologi, seni, dan Paket C
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban
terkait penyebab
serta
Kualifikasi Dimensi
Lulusan
Kemampuan
dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan Memiliki kemampuan
pikir dan tindak yang produktif
dan SD/MI/SDLB/Paket A
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
Memiliki kemampuan
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak
SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan konkret sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.
Memiliki kemampuan
pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/ dalam ranah abstrak Paket C
dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah
secara mandiri.
3. Standar Kompetensi
Standar kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada jenjang pendidikan tertentu pula. Menurut Majid dalam (Fima, 2013) standar kompetensi merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur. Pada setiap mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang dapat kita lihat dari standar isi. Jika sekolah memandang perlu mengembangkan mata pelajaran tertentu misalnya pengembangan kurikulum muatan lokal, maka perlu dirumuskan standar kompetensinya sesuai dengan nama mata pelajaran dalam muatan lokal tersebut.
4. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi.
5. Indikator Kompetensi/IK
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
6. Menjabarkan Kompetensi Dasar/KD ke dalam IK
Langkah penting yang harus dipahami guru dalam kaitannya dengan KTSP ialah bahwa guru harus mampu menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indikator kompetensi yang siap dijadikan pedoman pembelajaran dan acuan penilaian. Namun sebelumnya, harus dipahami dulu apa itu kompetensi dasar dan apa itu indikator kompetensi. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam matapelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi.
Sedangkan Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan atau di observasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Sehubungan dengan itu, dalam bagian ini dikemukakan daftar kata- kata operasional yang dapat digunakan indikator kompetensi, dan contoh cara menjabarkan SKKD ke dalam indikator kompetensi, (Mulyasa. 2006: 46).
a. Menentukan Daftar Kata-Kata Operasional untuk IK Berikut disajikan kata-kata operasional yang dapat digunakan untuk indikator kompetensi, baik yang menyangkut kognitif, afektif, maupun psikomotorik, (Sanjaya, 2008:128).
Tabel 8.2 Kata-kata Operasional untuk Indikator Kompetensi No. Aspek
Kompetensi
Indikator Kompetensi
01 Kognitif
Knowledge
Menyebutkan, menuliskan,
(Pengetahuan)
Menyatakan, Mengurutkan, Mengidentifikasi, Mendefinisikan,
Comprehension
Mencocokan, Memberi
(Pemahaman)
nama, Melukiskan Menerjemahkan, Mengubah, Menguraikan, Menuliskan kembali, Merangkum, Membedakan,
Menyimpulkan, Mengemukakan pendapat dan Menjelaskan
Analysis (Analisis)
Mengoperasikan, Menghasilkan, Mengubah, Mengatasi, menggunakan,
Synthesis (Sintesis)
Menunjukkan, menghitung Menguraikan, Membagi- bagi, Memilih,
Evaluation
Merancang, Merumuskan,
(Evaluasi)
Mengorganisasikan,
No. Aspek
Kompetensi
Indikator Kompetensi Menerapkan, Memadukan,
dan merencanakan Mengkritisi, Menafsirkan, mengadili dan memberikan evaluasi
02 Afektif
Receiving
Mempercayai, Memilih,
(penerimaan)
mengikuti, Bertanya, dan
Konfirmasi, Menjawab, membaca, Membantu,
Valuing
Melaksanakan, melaporkan,
(Penanaman nilai)
dan menampilkan Menginisiasi, Mengundang,
Organization
melibatkan, mengusulkan,
(pengorganisasian)
dan melakukan Memverifikasi, menyusun,
Menghuungkan mempengaruhi Menggunkan nilai-nilai sebagai pandangan hidup, mempertahankan nilai-nilai yang sudah diyakini
03 Psikomotor Observasing Mengamati proses,
(Pengamatan)
memberi perhatian pada tahap-tahap sebuah perbuatan, memberi
Imitation (Peniruan) pertahanan Melatih, Mengubah,
Practicing
Membongkar Membangun
(Pembiasaan)
kembali sebuah struktur Membiasakan perilaku yang sudah dibentuknya,
Adapting
mengontrol kebiasaan agar
No. Aspek
Kompetensi
Indikator Kompetensi
(Penyesuaian)
tetap konsisten Menyesuaikan model, mengembangkan model, dan menerapkan model
b. Contoh Cara Menjabarkan Indikator Kompetensi (IK) ke dalam Kompetensi Dasar (KD)
Cara atau langkah yang paling mudah untuk menjabarkan kompetensi dasar ke dalam indikator kompetensi adalah menambah kolom disebelah kanan pada format standar kompetensi dan kompetensi dasar seperti berikut ini:
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran