Capital increase in subsidiary company

68 PT CITRA TUBINDO Tbk Laporan Tahunan 2015 Annual Repor t di Singapura yang merupakan Perusahaan Terkendali Langsung oleh Perseroan melalui kepemilikan saham sebesar 100 dalam CTI. Peningkatan modal dalam CTI tersebut seluruhnya diambil bagian oleh Perseroan yang semula SGD5.500.000 lima juta lima ratus ribu Dollar Singapura dengan nilai nominal SGD1.- saham menjadi SGD11.000.000 sebelas juta Dollar Singapura. Peningkatan modal tersebut merupakan Transaksi Ailiasi sebagaimana diatur dalam Peraturan No.IX.E.1 tentang Transaksi Ailiasi Dan Benturan Kepeningan Transaksi Tertentu, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-412BL2009 tanggal 25 Nopember 2009 namun bukan merupakan Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam dan LK No IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Perseroan telah melakukan keterbukaan informasi terkait transaksi ailiasi ini.

2. Pembelian seluruh aset anak perusahaan Pada tanggal 8 Agustus 2015, Perseroan telah membeli

seluruh aset anak perusahaan yakni PT Hymindo Petromas Utama HPU yang merupakan Perusahaan Terkendali Langsung oleh Perseroan melalui kepemilikan saham sebesar 99,90 dalam HPU, yaitu sebidang tanah berikut bangunan berdiri diatasnya dan seluruh mesin-mesin dan Peralatannya. Pembelian seluruh aset ini dilakukan karena Perseroan bermaksud menggabungkan operasional dan markeing HPU ke dalam Perseroan, dengan tujuan untuk: a. Menghindari duplikasi beberapa departemen pendukung seperi: Maintenance, Engineering, Purchasing, Accouning and Finance, HRD, PPC, QHSE; b. Menghilangkan pekerjaan maklon dari induk perusahaan ke anak perusahaan termasuk mengeliminir segala biaya extra dan pajak atas jasa tersebut; c. Mengurangi double reporing, double stock dan operasional cost; d. Menggandeng nama baik Perseroan yang sudah dikenal di pasar internasional. Pembelian seluruh aset tersebut merupakan Transaksi Ailiasi sebagaimana diatur dalam Peraturan No.IX.E.1 tentang Transaksi Ailiasi Dan Benturan Kepeningan Transaksi Tertentu, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor is direct controlled company through the Company ownership of 100 of shares in CTI. The whole capital increase in CTI has taken by Company which was SGD5,500,000 ive million and ive hundred thousand Singapore Dollar with nominal value SGD 1,- shares to become SGD11.000.000 eleven million Singapore Dollar. The capital increase is an ailiated transacion as sipulated in the regulaion No. IX.E.1 regarding Ailiated Transacion and Paricular Conlict Interest Transacion, Atachment to the Decree of Chairman of Bapepam and LK Number Kep-412BL2009 dated 25 November 2009, however it was not a material transacion as described in the Bapepam Regulaion and LK No. IX.E.2 regarding Material Transacion and the Change of Main Business Acivity. The company has disclosed the informaion related to this ailiated transacion.

2. The Purchase of enire subsidiary asset

On August 8, 2015 the Company has purchased the enire assets of PT. Hymindo Petromas Utama HPU, a subsidiary company, which is direct controlled company through Company’s ownership of 99.90 shares, that is a plot of land together with its erected building on it and the enire machineries and equipments. The purpose of this purchase of the enire assets was to merge the operaional and markeing of HPU into the Company, as follows: a. To avoid duplicaion of a few support departments such as: Maintenance, Engineering, Purchasing, Accouning and Finance, HR, PPC, QHSE; b. To discard any processing fee transacion done between the parent Company with subsidiary company and eliminate all kinds of costs and taxes of such services; c. To reduce double administraive reporing, double stock and operaional cost; d. To carry the good reputaion of the Company’s name known in the internaional market. The purchase of the said enire assets is ailiated transacion as sipulated in the regulaion No. IX.E.1 regarding ailiated transacion and paricular conlict interest, atachment Decree Ketua Bapepam and LK Number Kep-412BL2009 dated 25 November 2009, 69 PT CITRA TUBINDO Tbk Laporan Tahunan 2015 Annual Repor t Kep-412BL2009 tanggal 25 Nopember 2009, namun bukan merupakan Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam dan LK No IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Perseroan telah melakukan keterbukaan informasi terkait transaksi ailiasi ini. Perubahan Peraturan Perundang-undangan yang Berpengaruh Signiikan Peraturan Bank Indonesia No. 173PBI2015 tentang Kewajiban Penggunaan Mata Uang Rupiah untuk transaksi di dalam negeri akan menyebabkan keidakseimbangan mismatch antara Pendapatan dan Pengeluaran Perseroan terutama untuk bahan baku pipa yang masih harus di impor dan dibayar dengan mata uang asing. Untuk menutupi resiko tersebut diperlukan biaya tambahan hedging untuk menutupi resiko imbulnya kerugian selisih kurs, kalau pendapatan Perseroan sebagian besar dalam mata uang Rupiah. Demikian juga kalau pendapatan Perseroan sebagian besar dalam mata uang Rupiah, maka pendanaan oleh Bank juga akan menggunakan mata uang Rupiah, sehingga akan menyebabkan biaya bunga lebih inggi karena pendanaan Rupiah dengan bunga 12-13 sedangkan pendanaan Perseroan dalam mata uang AS hanya 2,5 – 3,5 per tahun. however it is not material transacion as described in the Bapepam Regulaion and LK No. IX.E.2 regarding Material Transacion and the Change of Main Business Acivity. The company has disclosed the informaion related to this ailiated transacion. Amendement of Laws and Regulaions which have Signiicant Inluence to the Company The introducion to Bank Indonesia Regulaion No. 173PBI2015 year 2015 concerning the Obligaion of the Usage Rupiah Currency for domesic transacion will cause mismatch between the Company income and expenses especially for tubing materials of which are currently imported with foreign currencies. To cover such risk if the Company income is denominated in Rupiah, therefore hedging is necessary. If only the Company income is denominated in Rupiah, Bank inancing will also be in Rupiah currency, and it will make interest cost higher due to inancing in Rupiah currency with interest rates of 12- 13 while current Company inancing with US currency is only 2.5 - 3.5 per annum.