2015 PT Citra Sarana Baja CSB
63
PT CITRA TUBINDO Tbk Laporan Tahunan 2015 Annual Repor t
Laba tahun berjalan
Laba neto tahun berjalan konsolidasian sebesar AS8,14 juta 2014:AS 25,55juta turun 68,14, akibat penurunan
penjualan di pasar ekspor dan lokal masing masing sebesar 41,75 dan 48,47 dibandingkan tahun 2014.
Laba net per saham
Laba neto per saham pada akhir tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar AS0,0101 dan AS0,0318
dihitung dari jumlah saham yang beredar.
Struktur Permodalan
Modal dasar 3.200.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Modal ditempatkan dan disetor penuh – 800.371.500 saham dengan nilai AS37,93 juta.
Sewaktu-waktu diperlukan meningkatkan modal disetor untuk keperluan investasi atau tambahan
modal kerja, maka Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dapat menerbitkan
tambahan saham baru dari porfolio.
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
Dalam tahun 2015 idak ada ikatan material untuk investasi barang modal.
Informasi dan Fakta Material setelah Tanggal Laporan
Tidak ada informasi dan fakta material setelah tanggal Laporan Tahun buku 2015.
Prospek Usaha
Pada tahun 2015, dengan adanya krisis global yang belum juga ada tanda berakhir, performa Perseroan
turut terimbas walau masih membukukan posiif margin. Semakin lama, semakin besar imbas
penurunan harga minyak dunia terhadap industri MIGAS. Ditambah lagi dengan berakhirnya masa
kontrak lapangan dengan beberapa Kontraktor Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia seperi Total
Indonesie EP, Chevron Indonesia Ataka, ExxonMobil Oil B Block, VICO, ConocoPhillips Natuna dan lain lain.
Hal ini mendorong perusahaan minyak dan gas bumi memperimbangkan kembali kegiatan pengeboran
di tanah air. Kepasian hukum perlu dipertegas di Indonesia agar dapat mengembalikan kepercayaan
investor pada Industri MIGAS di tanah air.
Income for the year
Consolidated net proit for current year is US8.14 million 2014:US25.55 million decreased by 68.14 due to
decreasing in sales for export and domesic market of 41.75 and 48.47 respecively, compared with 2014.
Earnings per share
Earnings per share at year end 2015 and 2014 are US0.0101 and US 0.0318 repecively, calculated by
the total listed shares.
Capital Structure
Share Capital 3,200,000,000 shares at par value of Rp100 per share.
Issued and Fully Paid – 800,371,500 shares of US37.93 million.
At any ime, when needed, to increase the paid up capital for the purpose of investment or addiional
working capital the Board of Directors may issue addiional new shares from the porfolio based on the
decision of General Meeing of Shareholders.
Substanial Investment in Capital Items
In 2015 there is no substanial contract of investment in capital items.
Informaion and Substanial Facts Occurred ater the Date of Report
There is no informaion and substanial facts that occured ater the date of Annual Report of 2015.
Business Prospect
In 2015, in relaion with the global crisis which is sill on going, Company performance is also impacted
although it sill able to book posiive margin. The longer the volaility, the bigger the efect of the world
oil price decrease to Oil and Gas industry. In addiion to the expiry of contract site with several Joint Contractor
with Indonesia Government such as Total Indonesia EP, Chevron Indonesia Ataka, ExxonMobil Oil B Block,
VICO, ConocoPhilips Natuna and the others. This issue is driving the oil and gas companies to
reconsider drilling acivity in Indonesia, legal certainty needed to be reairm in order to be able to return the
trust of the investor in Oil and Gas Industry in Indonesia.
64
PT CITRA TUBINDO Tbk Laporan Tahunan 2015 Annual Repor t
65
PT CITRA TUBINDO Tbk Laporan Tahunan 2015 Annual Repor t
Penggunaan OCTG di Indonesia terus menurun akibat hal-hal di atas. Penggunaan OCTG pada
umumnya terbatas pada pipa salur Tubing untuk mempertahankan kapasitas produksi MIGAS dengan
cara pemeliharaan work Over.
Perseroan meniikberatkan pada bisnis pipa pada konsumen yang menghasilkan gas bumi dan panas
bumi akhir-akhir ini akibat dari kebutuhan energi di tanah air masih sangat dibutuhkan. Akibat
menggeliatnya pengeboran panas bumi di Indonesia, fokus pengembangan bisnis juga menuju ke operator-
operator panas bumi.
Tahun 2015 untuk pangsa ekspor yang telah dicapai adalah sebesar AS58,62juta dibanding dengan
AS100,64 juta pada tahun sebelumnya atau turun sebesar 42 dan pangsa domesik di tahun 2015 mencapai
AS55,04 juta dibanding dengan AS106,81 juta pada tahun sebelumnya atau mengalami penurunan sebesar
49 berhubung dengan melemahnya akivitas MIGAS.
Diharapkan untuk tahun-tahun mendatang harga minyak meningkat kembali dan pangsa pasar
menggeliat kembali.
Perbandingan antara Target dan Hasil yang Dicapai
Target atau revisi proyeksi Perseroan di tahun 2015 sebesar AS160 juta dengan EBITDA AS24 juta.
Realisasi yang dicapai adalah sebesar AS113,66 juta dengan EBITDA AS13,71juta.
Perseroan idak bisa mencapai target penjualan yang telah ditetapkan karena melemahnya akivitas
MIGAS dan turunnya permintaan akan produk-produk MIGAS dan sama juga halnya dengan EBITDA dimana
pencapaian pada tahun 2015 di bawah target karena meningkatnya kompeisi di pasar ekspor dan domesik.
Target 2016
Anggaran tahun 2016 yang diajukan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Pendapatan AS 132,00 juta
EBITDA AS 7,82 juta
Laba Bersih AS 4,93 juta
Anggaran tahun 2016 dibuat secara konservaif mengingat faktor-faktor yang mungkin akan imbul antara lain:
• Situasi poliik yang belum stabil di Timur Tengah • Iklim investasi di sektor MIGAS Indonesia yang belum
kondusif • Penurunan harga minyak dunia yang masih berlanjut
The usage of OCTG in Indonesia coninuously decreasing. The usage of OCTG at generally limited on
Tubing in maintaining Oil and Gas producion capacity by way of maintenance Work Over .
The company emphasize on pipe business acivity to customer which produce gas and geothermal due to
the domesic energy requirement which is signiicantly needed. Due to the increasing geothermal drilling in
Indonesia, focus business development also towards the geothermal operator.
Market export reached in 2015 is amouning to US58.62 million, compare to US100,64 million in the
previous year or decrease by 42 and domesic market in 2015 reached amouning US55.04 million compare
to US106.81 million in the previous year or decrease by 49 due to the weakness Oil and Gas acivity.
For the future years, oil price is expected to increase and market share as well.
Comparison between Target and its Realizaion
The target or revised projecion of the Company for 2015 was US160 million with EBITDA US24 million.
The realizaion revenue reached US113.66 million with EBITDA US13.71 million.
The Company could not reached target of sales which has been prescribed due to the decline of Oil and Gas
acivity and the decrease of order of Oil and Gas product and EBITDA as well where the accomplishment in 2015
below the target due to the increase of compeiion in the market of export and import.
Forecast 2016
Proposed budget for 2016 which has been submited by the Board of Directors and approved by the Board of
Commissioners is as follows: Revenue
US 132.00 million EBITDA
US 7.82 million Net Income
US 4.93 million Budget in 2016 is made conservaively referring the
factors that may arise, among others: • Unstable poliical situaional in Middle East.
• Investment climate Indonesia Oil and Gas sector which has yet condusive.
• The coninuous decrease of world oil price
66
PT CITRA TUBINDO Tbk Laporan Tahunan 2015 Annual Repor t
Perseroan belum merencanakan untuk mengadakan aksi korporasi pada tahun 2016.
Aspek Pemasaran Atas Produksi dan Jasa
Banjirnya stok minyak di Amerika Utara dan Timur Tengah telah membuat harga minyak dunia menurun tajam bahkan
dibawah AS30 per barel di awal 2016. Sedangkan biaya produksi minyak mentah di Indonesia berkisar di atas
AS25-30 per barel untuk sumur-sumur on-shore dan lebih mahal lagi untuk sumur-sumur of-shore. Hal ini berakibat
menurunnya atau ditundanya kegiatan pengeboran baru pada umumnya. Hal ini ditambah dengan idak adanya kepasian
untuk diperpanjangnya kontrak kerja bagi perusahaan muli-nasional yang mempunyai batas kontrak
yang hampir habis. Sehingga mereka enggan untuk menginvestasikan sumur-sumur baru di Indonesia. Hal
yang sedikit menggembirakan adalah mereka masih memerlukan pipa OCTG untuk pemeliharaan sumur
yang umumnya berdiameter kecil. Hal ini akan berubah jika harga minyak merangkak naik kembali.
Dengan lesunya pasar pada sumur-sumur minyak, Perseron mengalihkan konsentrasi pemasaran ke
pelanggan yang berkonsentrasi di sumur-sumur gas dan operator geothermal yang baru di garap kurang dari 5
dari potensial yang ada di Indonesia. Indonesia terletak di Ring of ire dan Indonesia masih membutuhkan listrik
yang sangat besar untuk menunjang perekonomiannya. Menurut survey terbaru oleh Badan Geologi, Kementrian
ESDM, sampai dengan tahun 2015 terdapat 324 prospek panas bumi dengan potensi sebesar 29.452 MW, namun
pemanfaatannya baru mencapai 1.438,5 MW. Dengan meningkatnya pengeboran panas bumi, di perlukan
pipa OCTG yang diproduksi oleh Perseroan. Kepasian kebijaksanaan pemerintah turut mempengaruhi
keberhasilan usaha Perseroan.
Persaingan usaha di tahun 2016 akan semakin ketat dengan membanjirnya pipa dari China yang telah
membuat kontrak jangka panjang untuk kebutuhan bahan baku dan energi sehingga bisa memproduksi pipa
dengan harga murah.
Dengan membanjirnya pipa produk impor mengakibatkan kurang menariknya berinvestasi di dalam negeri yang juga
mengancam meningkatnya pengangguran. Oleh sebab itu perlindungan Pemerintah dengan bentuk Safeguard,
Ani Dumping dan dengan praktek yang nyata akan keberpihakan terhadap Industri Dalam Negeri akan
memberikan rasa aman untuk berusaha di dalam negeri.
Kebijakan Dividen dan Jumlah Dividen
Kebijakan Perseroan dalam pembagian deviden tertera di bawah ini. Namun demikian, kebijakan tersebut
The Company has no plan to execute any Corporate acion in 2016.
Business Prospect on Products and Services
Due to the over-stock of oil in North America and Middle East which has made the decline of world oil
price drasically and even below as US 30 per barrel in the beginning 2016. As the producion cost of crude oil
in Indonesia is around US25-30 per barrel for on-shore wells and more expensive for of-shore wells. This
has consequently resulted decrease or postponment of new drilling aciviies in general. Furthermore,
there is uncertainty of contract renewal of muli- naional companies whose terms to be expired soon.
Therefore they are reluctant to invest in the new oil wells in Indonesia. However, companies sill need small
diameter of OCTG pipes to maintain their wells. This will change when higher level of oil price is achieved.
Due to declining aciviies in oil wells, the Company diverts its markeing strategies to customer focus to
wells gas and geothermal operators which has just exploited less than 5 from the potenial gas reserve
in Indonesia. Indonesia is located in the Ring of ire which sill needs a huge power of electricity to support
economic growth of the country. From the survey of the Board of Geology of Ministry of ESDM up to 2015
there were 324 prospecive geothermal with the potenial of 29,452 MW, but uilized for only around
1,438.5 MW. Due to the increase of aciviies in drilling of geothermal, OCTG pipes which are produced by the
Company is needed for these aciviies. The certainty of policies from the government also has great impact to
the success of the Company. Business compeion in 2016 will be even ighter with
the abundant of imported inished pipes from China which has made long term contracts for the necessiies
of raw materials and energy so that the cost of pipes producion is very low.
With the over-lowing of imported products, local investment is no longer atracive which may increase
unemployment. Therefore, the protecion from the government as Safeguard, Ani Dumping and with the
realisic execuion to give priority to Industry of Local Investment as to provide security to do business in
Indonesia.
Dividend Policy and Total Dividend
The Company’s dividend policy is as stated below. However, such policy may change at any ime in
67
PT CITRA TUBINDO Tbk Laporan Tahunan 2015 Annual Repor t
dapat berubah sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Kebijakan pembagian dividen tersebut juga berlaku untuk anak-anak perusahaan Perseroan.
Laba Bersih per Tahun dan Besarnya Deviden Sampai dengan AS 1,0 juta
Diatas AS 1,0 juta sampai dengan AS 1,5 juta Lebih dari AS 1,5 juta
Kronologis Deviden Tunai yang dibayarkan
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 08 Juni 2015 di Batam
disetujui pembagian deviden inal sebesar AS0,02499 per saham untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014, dengan memperhaikan ketentuan
PT. Bursa Efek Indonesia sebagai berikut: - Cum dividen untuk perdagangan saham di Pasar
Reguler dan Pasar Negosiasi sampai dengan tanggal 15 Juni 2015.
- Ex dividen untuk perdagangan saham di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi mulai tanggal 16 Juni 2015 .
- Cum dividen untuk perdagangan saham di Pasar Tunai sampai dengan tanggal 18 Juni 2015.
- Ex dividen untuk perdagangan saham di Pasar Tunai mulai tanggal 19 Juni 2015.
- Batas akhir tanggal Pencatatan dalam Datar Pemegang Saham tanggal 18 Juni 2015 sampai
dengan pukul 16:00 WIB. - Pelaksanaan pembayaran dividen dimulai tanggal
10 Juli 2015. Pembagian dIviden diumumkan kepada publik dalam
1 satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran luas di Indonesia.
Informasi Material Mengenai Transaksi Ailiasi