Interest in joint arrangement continued

Indonesian language. PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and in millions of Rupiah, unless otherwise stated 57

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

aa. Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif lanjutan aa. Accounting standards issued but not yet effective continued • ISAK No. 31 2015, “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi”, berlaku efektif 1 Januari 2017. • ISAK No. 31 2015, “Interpretation on scope of PSAK No. 13: Investment Property”, effective January 1, 2017. Interpretasi ini membahas definisi yang digunakan untuk Bangunan dalam properti investasi. This Interpretation addresses the definition used for Building under the investment property. Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari amandemen dan penyesuaian tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha. The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these amandments and improvements standards on its consolidated financial statements. 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods. Pertimbangan Judgments Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements: Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency Mata uang fungsional adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana Kelompok Usaha beroperasi. Manajemen mempertimbangkan mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan serta mempertimbangkan indikator lainnya dalam menentukan mata uang yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasari. The functional currency is the currency of the primary economic environment in which the Group operates. The management considered the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services and other indicators in determining the currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions. PT Krakatau Steel Persero Tbk – Laporan Tahunan 2016 346 Indonesian language. PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2016 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam ribuan Dolar AS dan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT KRAKATAU STEEL PERSERO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and Year Then Ended Expressed in thousands of US Dollar and in millions of Rupiah, unless otherwise stated 58 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN lanjutan 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY continued Pertimbangan lanjutan Judgments continued Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 Revisi 2014 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2.g. The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 Revised 2014. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.g. Sewa Lease Kelompok usaha mengadakan perjanjian sewa lahan di mana Kelompok Usaha bertindak sebagai lessor. Kelompok usaha mengevaluasi apakah secara substantial risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan lahan beralih kepada lessee atau ditahan oleh Kelompok Usaha berdasarkan PSAK No. 30 Revisi 2011, “Sewa”, yang mensyaratkan Kelompok Usaha untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan aset yang disewakan. The Group has entered into land lease arrangements in which the Group is a lessor. The Group evaluates whether all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets are substantially transferred to the lessee or retained by the Group based on PSAK No. 30 Revised 2011, “Leases” which requires the Group to make judgments and estimates of transfer of risks and rewards of the leased assets. Perjanjian Konsesi Jasa Service Concession Arrangement Kelompok usaha mengadakan perjanjian konsesi jasa atas pelabuhan tertentu di mana Kelompok Usaha memperoleh hak untuk mengusahakan dan memberi jasa kepelabuhanan. Kelompok usaha mengevaluasi ketentuan-ketentuan dalam perjanjian konsesi jasa tersebut apakah memenuhi kriteria lingkup perjanjian konsesi jasa sebagaimana diatur dalam Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan No. 16 yang mensyaratkan Kelompok Usaha untuk membuat pertimbangan apakah pemberi konsesi mengendalikan jasa yang diberikan, harga dan kepentingan residu signifikan pada akhir masa konsesi dan dalam menentukan apakah hak yang diterima merupakan aset takberwujud atau aset keuangan. The Group has entered into service concession arrangement on certain port of the Group. The Group are given rights to manage and provide port handling services. The Group evaluated the term of the arrangement to determine whether it met the criteria as stipulated in the Financial Accounting Standards Interpretation No. 16, “Service Concession Arrangement” to be considered as in- scope which requires the Group to make judgment in determining whether the grantor controls the price and services to be provided and significant residual interest at the end of concession period and in determining whether the rights given is considered as intangible assets or financial assets. PT Krakatau Steel Persero Tbk – 2016 Annual Report 347