perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 36
dalam pembelajaran, misalnya dengan menumbuhkan kemampuan mengamati, menginterpretasi gambar, serta mengkomunikasikannya kepada orang lain.
6. Rasa ingin tahu
Setiap pengetahuan yang baru, masih asing, tidak biasa, mengejutkan, dan keragu-raguan akan memunculkan rasa penasaran seseorang terhadap hal tersebut.
Rasa penasaran tersebut akan memunculkan rasa ingin tahu secara lebih mendalam dan akhirnya timbul keinginan untuk mampu menguasainya dengan jelas. Ratna
Wilis Dahar 1989:104 menyebutkan bahwa “rasa ingin tahu merupakan suatu respon terhadap ketidaktentuan dan kesangsian”. Jika seseorang melihat sesuatu yang
baru atau aneh, maka segera akan menyelidikinya. Makin banyak hal yang dirahasiakan akan makin kuat pula keinginan untuk tahu lebih lanjut. Rasa ingin tahu
dan rasa penasaran yang dapat memotivasi seseorang untuk mempelajari sesuatu inilah yang disebut rasa ingin tahu.
Ratna Wilis juga menyatakan bahwa “apabila ada benda atau materi yang belum kita ketahui yang terdapat di lingkungn kita, karena sifat rasa ingin tahu kita
maka kita ingin memasukkan benda atau materi ini ke dalam struktur kognitif kita”. Pernyataan ini menunjukkan bahwa rasa ingin tahu yang tinggi dapat menjadikan
peserta didik mampu mengkonstruksi pengetahuan yang masih baru atau belum dikenal. Rasa ingin tahu menjadi salah satu jalan untuk menyusun sebuah hipotesis
atau pendugaan tentang makna dari sebuah pengetahuan yang belum diketahui. Pengertian rasa ingin tahu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005:433
adalah “perasaan atau sikap yang kuat untuk mengetahui sesuatu “. Sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki sesuatu dapat mendorong seseorang untuk belajar. Peserta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 37
didik yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan sangat sensitif terhadap rangsangan yang diterimanya. Rasa ingin tahu yang tinggi dapat pula terlihat pada
respon positif terhadap pembelajaran semangat yang tinggi dalam mengikuti pelajaran dan sering mengajukan pertanyaan.
Menurut Jujun Suriasumantri 2007:19 “pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu”. Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui seseorang, maka
untuk dapat menguasai pengetahuan peserta didik harus mengerti mengapa mempelajari suatu pengetahuan dan mengerti apa kegunaan bagi dirinya. Kondisi
rasa ingin tahu terjadi karena peserta didik menganggap pelajaran itu merupakan hal yang baru yang harus diketahuinya dan bisa menjawab ketidak tahuannya. Jadi rasa
ingin tahu dapat menumbuhkan upaya untuk menjawab hal-hal yang belum diketahui.
Rasa ingin tahu merupakan titik tolak atau awal dari pengetahuan yang dimiliki oleh manusia Depdiknas, 2005: 29. Melalui rasa ingin tahu, seseorang akan
terdorong untuk mempelajari dan mencari tahu lebih banyak tentang pengetahuan yang bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.
Rasa ingin tahu peserta didik dibangun dari pengalaman. “Pembelajaran akan berlangsung saat peserta didik menciptakan pertanyaan dalam benak mereka,
membuat mereka penasaran” Bobbi DePorter et all, 2007: 91. Rasa ingin tahu terhadap pelajaran pada dasarnya merupakan dasar dari belajar. Tidak adanya rasa
ingin tahu, maka peserta didik akan kehilangan motivasi untuk belajar. Tanpa motivasi belajar peserta didik tidak akan pernah mau belajar. Peserta didik yang
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi memiliki hasrat untuk mengetahui segala sesuatu yang belum diketahui.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 38
Kebutuhan memenuhi rasa ingin tahu terhadap suatu pengetahuan, menjadikan peserta didik senantiasa mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh, selalu
mengajukan pertanyaan, dan mencari sumber pelajaran selain dari guru. Selain itu pada dasarnya setiap peserta didik mempunyai keinginan untuk belajar karena setiap
peserta didik memiliki rasa ingin tahu, ingin menyerap informasi, dan ingin memecahkan masalah.
Dimyati dan Mudjiono 2006:23 menyebutkan bahwa “siswa belajar didorong oleh rasa ingin tahu dan kebutuhannya”. Jika seseorang ingin mengetahui manfaat
dari suatu hal, ia akan berusaha mencari penjelasan dari orang lain. Dari informasi yang diperoleh peserta didik tersebut akhirnya dapat memenuhi yang ia inginkan.
Jadi, peserta didik tersebut telah memiliki tujuan belajar yang jelas sehingga ia dapat belajar dengan penuh semangat agar tujuannya tercapai.
Menurut Erick Fromm dalam Asrori 2008:176 “rasa ingin tahu sesungguhnya dapat dikatakan sebagai suatu proses pencarian makna”. Rasa ingin tahu
mengandung hasrat untuk memahami, menyusun, mengatur, menganalisis, menemukan hubungan dan makna, serta mengembangkan suatu sistem nilai.
Sementara itu Maslow mengungkapkan bahwa salah satu cirri kondisi psikis yang sehat adalah adanya rasa ingin tahu. Orang yang telah mencapai kematangan
psikologis menunjukkan bahwa mereka sangat tertarik kepada hal-hal yang belum dapat terjelaskan. Jadi rasa ingin tahu merupakan kebutuhan hidup alamiah manusia.
Sains merupakan produk yang diperoleh melalui suatu proses yang sistematis diawali dari rasa ingin tahu terhadap fenomena alam. Demikian juga dalam
pembelajaran sains, pengetahuan dibangun oleh peserta didik melalui serangkaian proses sains dan rasa ingin tahu menjadi salah satu jalan untuk menyusun suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 39
pendugaan tentang makna dari sebuah pengetahuan yang belum diketahui. Setiap peserta didik memiliki kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti, sebagai wujud
untuk memuaskan rasa ingin tahu dan mengerti sesuatu, mendapatkan pengetahuan dan informasi. Upaya yang dapat dilakukan oleh peserta didik untuk memenuhi
kebutuhan tersebut hanya dapat terwujud melalui belajar.
7. Kemampuan Verbal