perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 50
b. Persendian
Sendi adalah pertemuan antara dua atau beberapa tulang rangka. Menurut kemungkinan geraknya sendi diklasifiksikan menjadi: 1 sinartrosis adalah sendi
yang tidak dapat bergerak, maka tidak mungkin melakukan gerakan antar tulang. Misalnya sutura atau persendian antar tulang tengkorak. 2 amfiartrosis adalah sendi
dengan gerakan sedikit, dan permukaan persendiannya dipisahkan oleh bahan-antara, misalnya simfisis pibis. 3 diartrosis adalah persendian yang bergerak bebas. Sendi
diartrosis memiliki ciri-ciri: ujung tulang ditutupi oleh tulang rawan hialin, tulang- tulang diikat oleh ligamen, terdapat rongga persendian yang terbungkus oleh kapsul
jaringan fibrosa.
Gambar 2.3 Persendian
Sendi diartrosis memiliki berbagai jenis yaitu: sendi peluru, sendi datar, sendi engsel, sendi putar, dan sendi pelana. Sendi peluru, sebuah ujung bulat tepat masuk
di dalam sebuah rongga cawan tulang lain. Sendi ini memungkinkan gerakan ke segala arah, misalnya sendi gelang panggul dan gelang bahu. Sendi datar, atau sendi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 51
geser merupakan dua permukaan datar dari tulang saling meluncur satu atas yang lainnya,misalnya sendi karpus dan tarsus.
Sendi engsel, jika satu permukaan bundar diterima oleh yang lain sehingga memungkinkan gerak dalam satu bidang seperti gerakan engsel, misalnya sendi siku.
Sendi berporos atau sendi putar, memungkinkan gerak berputar, misalnya gerakan kepala memutar. Sendi pelana, sendi yang timbal-balik menerima misalnya gerak
pada ibu jari yang memungkinkan gerakan ibu jari berhadapan dengan jari lainnya.
c. Otot
Otot merupakan jaringan yang mempunyai kemampuan berkontraksi, sehingga dapat terjadi gerakan. Otot terdiri atas serabut silindris yang diikat menjadi
berkas-berkas serabut kecil oleh jaringan ikat. 1 Otot terdiri dari tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
a b
c
Gambar 2.4 a otot polos b otot lurik c otot jantung
Sumber : Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar, 2008
a. Otot lurik otot kerangka, otot sadar, memiliki garis melintang berwarna gelap dan terang. Serabut terbentuk oleh sejumlah miofibril dan diselubungi membran
halus yaitu sarkolem selaput otot. Bila otot berkontraksi maka menjadi pendek, setiap serabut turut bergerak dengan berkontraksi. Otot lurik hanya berkontraksi
jika dirangsang oleh saraf.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 52
b Otot polos otot tak sadar, dapat berkontraksi tanpa rangsagan saraf. Ditemukan di diding pembuluh darah dan pembuluh limfe, dinding saluran pencernan dan alat
dalam yang berongga, trkhea, bronchi, iris dan muskulus siliaris mata, dan otot tak sadar pada kulit.
c. Otot jantung, ditemukan hanya pada jantung bergaris seperti pada otot sadar. Perbedaannya ialah bahwa serabutnya bercabang dan mengadakan anastomose
persambungan satu dengan yang lain, tersusun memanjang seperti pada otot lurik, berciri merah khas dan tak dapat dikendalikan oleh kemauan. Otot jantung
memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan ritmis tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf.
2. Kontraksi otot
Bila otot dirangsang maka tibul masa laten yang pendek yaitu sewaktu rangsangan diterima. Kemudian otot berkontraksi yang berarti menjadi pendek dan
tebal, dan akhirnya mengendor dan memanjang kembali. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kontraksi otot. Kontraksi akan lebih kuat bila sedang regang dan bila
suhunya cukup panas. Kelelahan dan dingin memperlemah kekuatan kontraksi. Kontraksi pada otot pada otot lurik berlangsung hanya dalam waktu singkat
dan setiap kontraksi terjadi atas rangsang tunggal dari saraf. Setiap kontraksi tunggal mempunyai kekuatan yang sama. Kekuatan yang digunakan untuk bekontraksi pada
seluruh otot diratakan dengan mengganti sejumlah serabut yang berkontraksi serta frekuensi dari kontraksi setiap serabut. Serabut otot polos berkonraksi lebih lambat
dan tidak bergantung pada rangsang saraf, meskipun rangsang saraf ini dapat mengubah kekuatan kontraksinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 53
Otot rangka biasanya dikaitkan dengan dua tempat tertentu, tempat yang terkut atau tempat asal disebut origo dan yang lebih dapat bergerak disebut insersio. Origo
dianggap sebagai dari mana otot timbul, dan insersio adalah tempat kemana otot berjalan. Otot rangka tidak bekerja sendiri-sendiri tetapi dalam kelompok-kelompok
untuk melakukan gerakan kegiatan rangka. Setiap kelompok berlawanan dengan yang lain dinamakan otot antagonis. Beberapa otot bekerja untuk menstabilkan
bagian-bagian anggota sewaktu bagian lain bergerak disebut otot fixasi. Otot yang menguatkan sendi sementara yang lain bergerak, sebagaimana otot pergelangan
tangan menguatkan sewaktu jari diluruskan disebut otot sinergis.
d. Kelainan pada sistem gerak