Prestasi Belajar Kajian Teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 41 merupakan cara yang paling umum untuk menyampaikan informasi, konsep atau pegetahuan. Kelvin Seifert 2008:134 menyebutkan bahwa “kemampuan verbal merupakan sebuah usaha untuk mempelajari sebuah fakta”. Fakta berupa materi pelajaran yang disajikan secara verbal dapat menghasilkan pembelajaran dan pemahaman yang lebih mendalam. Hasil yang lebih baik dapat diperoleh apabila pesan verbal tersebut dikombinasikan dengan gambar-gambar yang terkait untuk menghasilkan suatu pengetahuan. Nuryani Rustaman 2007: 263 menyebutkan bahwa “bernalar verbal dalam berbagai bentuk dapat dikembangkan melalui pembelajaran sains yang sesuai dengan karakteristik materinya”. Jadi kemampuan verbal sangat berperan dalam pembelajaran sains terutama dalam mengembangkan keterampilan proses sains, misalnya keterampilan bertanya, menginterpretasi data, dan mengkomunikasikan data hasil pengamatan kepada orang lain.

8. Prestasi Belajar

Definisi prestasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan. Sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran yang diwujudkan dengan nilai atau angka. Nana Sudjana 2006:22 mendefinisikan “prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajar”. Peserta didik mengalami perubahan perilaku belajar setelah melewati proses pembelajaran. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 42 Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil belajar peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar. Prestasi belajar ini dapat diketahui setelah dilakukan evaluasi untuk mengukur seberapa jauh peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran. Setiap proses belajar mengajar pasti akan menghasilkan hasil belajar dalam bentuk prestasi belajar yang dapat digunakan untuk menggambarkan sejauh mana keberhasilan belajar. Prestasi belajar biologi harus mengacu pada kemmpuan peserta didik pada tiga aspek sains yaitu produk, proses dan sikap yang dapat ditunjukkan dengan nilai atau skor yang diperoleh melalui sebuah tes prestasi. Tes tersebut dibuat untuk menilai kemampuan kognitif peserta didik dalam menerima materi yang dipelajaran. Sementara itu untuk mengukur kemampuan keterampilan proses sains atau psikomotornya, serta sifat afektifnya melalui tes unjuk kerja dan pengamatan sikap secara langsung. Perubahan perilaku sebagai tujuan dari proses belajar hanya akan tercapai apabila selama proses pembelajaran seorang individu berusaha secara aktif untuk mencapai perubahan dalam dirinya. Bentuk prestasi belajar biologi dapat dilihat pada hasil belajar yang dicapai. Hasil belajar peserta didik yang dimaksud mengacu pada tujuan belajar menurut taksonomi Bloom yang meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Relevansi hasil belajar dengan kareakteristik sains adalah ranah kognitif menunjukkan produk sains yang dihasilkan, ranah afektif menunjukkan sikap ilmiah peserta didik, serta ranah psikomotorik menunjukkan proses sains atau metode ilmiah untuk menghasilkan produk. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 43 Hasil belajar ranah kognitif berhubungan degan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta penngembangan kemapuan intelektual. Kemampuan kognitif meliputi kemampuan intelektual peserta didik yang dapat diukur menggunakan tes prestasi dan hasilnya dapat dinyatakan secara kuantitatif. Ranah kognitif dalam taksonomi Bloom terdiri dari enam tingkatan perilaku yaitu : pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam jenis perilaku tersebut menggambarkan tingkatan kemampuan yang dimiliki peserta didik yang tersusun secara hirarkis. Artinya bahwa untuk belajar menuju perubahan perilaku harus harus diawali dari kemampuan-kemampuan yang lebih rendah terlebih dahulu baru kemudian meningkat kearah kemampuan yang lebih tinggi. Untuk mempelajari atau memiliki kemampuan yang kompleks sebaiknya dimiliki terlebih dahulu kemampuan yang terendah. Hasil belajar ranah afektif berhubungan dengan perhatian, sikap, penghargaan, nilai, perasaan dan emosi. Hal lain yang patut medapat perhatian dari ranah afektif adalah respon terhadap pelajaran, sikap disiplin, motiwasi belajar, menghargai guru dan teman, perasaan, keingtahuan, dan hasrat untuk bertanya. Ranah afektif berdasarkan taksonomi Bloom terdiri dari lima jenis perilaku yang meliputi : menerima, merespon, menilai, mengorganisasi, dan mengkarakterisasi. Hasil belajar ranah psikomotorik berhubungan dengan keterampilan motorik, manipulasi benda atau kegiatan yang memerlukan peranan sistem koordinasi. Hasil belajar ranah psikomotorik yang digunakan dalam penelitian ini adalah keterampilan proses sains meliputi keterampilan mengamati observation, mengelompokkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 44 classification, menyimpulkan inferensi, mengajukan pertanyaan question, dan mengkomunikasikan hasil communication. Ketiga aspek atau ranah tujuan belajar di atas merupakan satu kesatuan yang saling terkait. Peserta didik yang sedang belajar harus diawali dari kemampuan yang lebih rendah atau sederhana, dan meningkat pada kemampuan yang lebih tinggi atau kompleks. Seseorang yang berubah tingkat kognitifnya, pada dasarnya dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan perilakunya. Maksudnya apabila ranah kognitif mengalami suatu perubahan sedikit saja, maka dapat mempengaruhi ranah afektif dan psikomotoriknya. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga bentuk hasil belajar tersebut tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan erat. Ketiga bentuk prestasi belajar di atas sangat penting diketahui oleh guru, karena dapat digunakan untuk merumuskan tujuan pembelajaran dan menyusun kriteria penilaian yang sesuai. Namun dari ketiga bentuk prestasi belajar tersebut, ranah kognitif yang paling banyak dinilai oleh para guru karena berkitan langsung dengn kemampuan peserta didik dalam menguasai isi pelajaran. Sedangkan ranah afektif dan psikomotorik tampak pada saat proses belajar berlangsung dan ada pula yang tampak setelah pembelajaran diberikan maupun di lingkungan keluarga dan masyarakat sehingga sulit dipantau.

9. Materi Sistem Gerak pada Manusia