Media Komik Kajian Teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 32 Kehadiran media pembelajaran dapat digunakan untuk membangun suatu pengetahuan melalui serangkaian ketarampilan proses sains. Peserta didik dapat mengamati media, menginterpretasi media untuk menemukan makna yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya peserta didik membuat suatu kesimpulan sebagai wujud pengetahuan baru telah diperoleh yang pada akhirnya pengetahuan tersebut dikomunikasikan kepada orang lain agar lebih bermakna.

4. Media Komik

Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan bagi peserta didik merupakan suatu keharusan dalam pembelajaran. Guru harus menyiapkan strategi dan media yang mampu menarik perhatian peserta didik. Salah satu media sebagai alat bantu dan sumber belajar yang sangat dekat dengan kebiasaan peserta didik adalah media komik. Komik atau cerita bergambar merupakan salah satu bentuk bacaan yang akrab dan tidak asing bagi anak-anak, bahkan orang dewasapun menyukainya. Tetapi yang berkembang saat ini adalah bacaan komik yang lebih cenderung bersifat hiburan saja tanpa ada inovasi yang bersifat pendidikan. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2005:64 mendefinisikan “komik sebagai bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar”. Komik berisikan cerita yang sambung-menyambung dan ceritanya mengenai karakter diri atau perwatakan dari tokoh utama yang terlibat di dalamnya. Menampilkan bahan pelajaran sekolah dalam bentuk komik dirasa dapat menciptakan inovasi pembelajaran yang menyenangkan dan membangkitkan perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 33 motivasi belajar. Tentunya rasa rasa ingin tahu dan rasa penasaran terhadap isi komik menjadikan peserta didik akan terlibat secara total dalam pembelajaran. Ditinjau dari segi jenis media, komik merupakan salah satu media pembelajaran yang bersifat visual. Artinya dalam pembelajaran komik lebih mengutamakan segi visual atau bersarkan penglihatan untuk mempelajarinya. Eko Wurianto 2009 dalam sebuah artikelnya mengutip yang dianjurkan oleh Bruce Bocka agar menggunakan komik dalam pembelajaran sebagai benteng pertahanan terhadap alat yang mengancam budaya membaca misalnya televisi. Salah satu upaya menempatkan budaya populer dalam pembelajaran adalah dengan komik yang sudah dikenal dan disukai oleh banyak kalangan baik anak-anak maupun orang dewasa. Beberapa kelebihan komik sebagai media pembelajaran adalah dapat membantu memotivasi, meningkatkan partisipasi individu dan membuat pelajaran menjadi sangat mudah. Komik bersifat permanen sehingga mampu menjadikan peserta didik dapat mengulang-ulang mempelajari isi komik sesuai dengan yang kita inginkan dengan lebih mudah. Gambar dan cerita dalam komik mampu menimbulkan daya tarik, komik dapat menjadi salah satu perantara untuk membuat peserta didik membaca pelajaran dengan seksama. Peranan komik dalam pembelajaran mampu membangkitkan kemauan peserta didik untuk membaca. Tatalovic 2009 menyebutkan bahwa komik sangat efesien digunakan untuk mengembangkan literasi sains melalui pendidikan dan komunikasi”. Gambar dalam komik dapat meningkatkan perhatian peserta didik jika dibandingkan dengan hanya meggunakan teks saja. Misalnya pada materi sistem gerak, kehadiran gambar dalam komik sangat diperlukan untuk mewakili bentuk sel otot atau struktur perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 34 tulang yang tidak dapat dihadirkan jika hanya menggunakan teks saja atau dengan diungkapkan melalui kata-kata verbal. Penerapan komik sebagai media pembelajaran yang bersifat menyenangkan sebaiknya dipadukan dengan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik komik misalnya pembelajaran kuantum. Melalui model tersebut, komik dapat menjadi media pembelajaran yang efektif dalam rangka meningkatkan prestasi belajar peserta didik..

5. Media Animasi