commit to user
113
Tidak adanya interaksi antara media, rasa ingin tahu dan kemampuan verbal ini mengacu pada hipotesis keempat bahwa tidak ada interaksi antara media
dan rasa ingin tahu. Demikia juga pada hipotesis keenam yang menunjukkan tidak adanya interaksi antara rasa ingin tahu dan kemampuan verbal. Kondisi berbeda
dijumpai pada hipotesis kelima yang menunjukkan adanya interaksi antara media dan kemampuan verbal. Namun kombinasi efek secara bersama-sama antara
keduanya menjadi tidak terlihat ketika dikombinasikan dengan rasa ingin tahu. Dengan demikian baik media komik maupun animasi yang diterapkan,
tinggi atau rendah rasa ingin tahu, maka peserta didik dengan kemampuan verbal tinggi akan memperoleh nilai yang lebih baik dari pada kemampuan verbal
rendah. Penggunaan media komik maupun animasi, serta tinggi atau rendahnya kemampuan verbal, maka peserta didik dengan rasa ingin tahu tinggi memiliki
prestasi yang lebih baik dari pada rasa ingin tahu rendah. Peserta didik dengan rasa ingin tahu tinggi maupun rendah, serta tinggi atau rendahnya kemampuan
verbal, penerapan pembelajaran kuantum menggunakan media animasi memiliki prestasi yang lebih baik dari pada media komik.
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan diupayakan berjalan semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Peneliti berupaya
meminimalkan segala bentuk kekurangan dan kesalahan yang mungkin terjadi. Meskipun demikian, disadari bahwa masih banyak kelemahan dan keterbatasan
yang menyebabkan hasil penelitian masih belum sempurna. Beberapa kelemahan dalam penelitian tersebut antara lain :
commit to user
114
1. Instrumen penelitian yang terdiri dari angket rasa ingin tahu, tes kemampuan
verbal, tes prestasi kognitif semuanya belum merupakan instrumen yang standar, karena instrumen tersebut disusun sendiri oleh peneliti dan diuji
cobakan hanya satu kali saja mengingat waktu penelitian yang mendekati ulangan semester.
2. Peleksanaan penelitian yang dilakukan sebanyak empat kali pertemuan dirasa
masih kurang, hal ini memungkinkan pengaruh perlakuan belum terlihat jelas. 3.
Diperlukan waktu yang lama untuk beradaptasi agar pembelajaran berjalan maksimal karena pembelajaran kuantum sebagai payung pelaksanaan
pembelajaran menggunakan media dianggap masih baru baik dikalangan peserta didik maupun guru.
4. Diperlukan ketelitian guru membimbing peserta didik dalam kerja kelompok,
karena efektivitas kerja kelompok masih rendah, Meskipun peserta didik telah bekerja secara kelompok, namun cenderung bekerja apabila ada instruksi dari
guru.
commit to user
115
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran kuantum menggunakan media komik dan animasi. Pembelajaran kuantum menggunakan media
animasi menghasilkan prestasi belajar dan keterampilan proses sains yang lebih baik dari pada media komik pada materi sistem gerak pada manusia dengan
rerata 75,6 dan 71,7. Peserta didik yang diberi pembelajaran dengan media animasi lebih mudah dalam memahami pelajaran, karena animasi menampilkan
bahan pelajaran dalam bentuk gambar bergerak yang dipadu dengan teks, sehingga mampu mensimulasikan suatu peristiwa mendekati keadaan yang
sebenarnya. 2. Ada perbedaan prestasi belajar antara peserta didik dengan rasa ingin tahu
tinggi dan rendah. Peserta didik dengan rasa ingin tahu tinggi memperoleh prestasi belajar dan keterampilan proses sains yang lebih tinggi dibandingkan
peserta didik dengan rasa ingin tahu rendah. Peserta didik dengan rasa ingin tahu tinggi memiliki keinginan yang kuat untuk mempelajari sesuatu yang
masih baru atau belum diketahui, serta senantiasa mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh.
115