perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 63
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono 2007:61 adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti”. Populasi merupakan keseluruhan dari subyek yang akan diteliti dan memiliki kesamaan dalam berbagai aspek yang relevan. Populasi dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Sumberlawang, Kabupaten Sragen semester I tahun 20102011.
2. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto 2006:131 “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Tidak semua anggota populasi diteliti tetapi cukup diwakili
oleh sebagian dari anggota populasi. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling, yaitu sampel yang diambil berdasarkan kelompok.
Sampel yang diambil dari 4 kelas secara acak dengan cara diundi, setiap kelas memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.
Berdasarkan pengundian diperoleh dua kelas sampel yaitu kelas VIII C sebagai kelompok eksperimen I berjumlah 36 peserta didik, dan kelas VIII B sebagai
kelompok eksperimen II berjumlah 37 peserta didik. Kelompok eksperimen I diberi pembelajaran kuantum menggunakan media komik, sedangkan kelompok
eksperimen II diberi pembelajaran kuantum menggunakan media animasi.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Menurut Suharsimi Arikunto 2006:3 “eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 64
akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminaasi atau menguarangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang
mengganggu”. Oleh karenanya, penelitian eksperimen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui akibat dari suatu perlakuan penelitian.
Penelitian ini menggunakan dua kelompok eksperimen, yaitu kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Kedua kelompok tersebut dianggap sama
dalam segala segi yang relevan dan hanya berbeda dalam hal pemberian perlakuan. Kelompok eksperimen I diberi perlakuan pembelajaran model kuantum
menggunakan media komik, sedangkan kelompok eksperimen II diberi perlakuan pembelajaran model kuantum menggunakan media animasi.
Selain itu kedua perlakuan tersebut ditinjau dari rasa ingin tahu dan kemampuan verbal peserta didik. Hasil dari kedua kelompok tersebut dibandingkan
manakah yang lebih baik dan tepat penggunaan media melalui pembelajaran kuantum pada materi sistem gerak pada manusia. Desain penelitian dapat
digambarkan pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Desain Penelitian Pembelajaran Kuantum Menggunakan Media A
Media Komik A
1
Media Animasi A
2
Rasa Ingin Tahu B
Tinggi B
1
Rendah B
2
Kemampuan Verbal C
Tinggi C
1
Rendah C
2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 65
D. Variabel Penelitian
Menurut Budiyono 2009:4 “variabel diartikan sebagai konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang diteliti”. Dalam variabel terdapat variasi antara konstruk atau sifat
yang satu dengan yang lain. Terdapat 3 macam variabel dalam penelitian ini yang meliputi variable bebas, variable moderator, dan variabel terikat.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran model kuantum menggunakan media komik dan animasi.
a. Definisi Operasional
Pembelajaran model kuantum merupakan pembelajaran yang mengubah interaksi-interaksi dalam pembelajaran menjadi cahaya. Pembelajaran kuantum
dirancang dengan strategi pembelajaran yang disebut TANDUR Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan.
Media komik adalah bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar.
Menampilkan bahan pelajaran sekolah dalam bentuk komik dapat membangkitkan motivasi belajar. Cerita yang disampaikan dalam komik adalah materi sistem gerak
pada manusia. Media animasi adalah teknik penggerakan gambar yang dapat digunakan untuk mensimulasikan suatu peristiwa, kejadian, proses maupun
percobaan. Materi pelajaran yang dianimasikan adalah sistem gerak pada manusia b.
Indikator Perlakuan pembelajaran model kuantum menggunakan media komik dan
animasi dengan rancangan TANDUR.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 66
c. Simbol
Pembelajaran model kuantum menggunakan media diberi simbol A. Penggunaan media komik diberi simbol A
1
sedangkan media animasi diberi simbol A
2.
2. Variabel Moderator
Variabel moderator dalam penelitian ini adalah rasa ingin tahu dan kemampuan verbal peserta didik. Masing-masing variabel moderator dibagi dalam kategori tinggi
dan rendah. a.
Definisi Operasional Rasa ingin tahu adalah perasaan atau sikap yang kuat untuk mengetahui
sesuatu. Rasa ingin tahu dapat memotivasi seseorang untuk mempelajari sesuatu.
dan mendorong seseorang untuk belajar. Rasa ingin tahu yang tinggi dapat menjadikan peserta didik mampu mengkonstruksi pengetahuan yang masih baru atau
belum diketahui. Kemampuan verbal adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan makna dari
suatu pesan belajar yang berupa simbol, gambar, maupun sumber belajar yang lain dengan menggunakan bahasa baik lisan maupun tertulis yang mudah dimengerti oleh
orang lain. Kemampuan verbal merupakan salah satu potensi yang dimiliki peserta
didik yang dapat mendukung tercapainya peningkatan prestasi belajar. Peserta didik yang belajar dengan kemampuan verbal, mampu menata dan mengorganisasi kata-
kata dan fakta serta mengkomunikasikan pikiran dan pendapat kepada orang lain. Kemampuan verbal sangat berperan dan mendukung dalam proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 67
b. Indikator
Data skor yang diperoleh dari hasil angket rasa ingin tahu dan kemampuan verbal peserta didik.
c. Simbol
Variabel moderator rasa ingin tahu diberi simbol B. Rasa ingin tahu kategori tinggi diberi simbol B
1
, sedangkan kategori rendah diberi simbol B
2
. Variabel moderator kemampuan verbal peserta didik diberi simbol C. Kemampuan verbal
peserta didik kategori tinggi diberi simbol C
1
, sedangakan kategori rendah diberi simbol C
2
.
3. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar biologi pada materi sistem gerak pada manusia.
a. Definisi Operasional
Prestasi belajar biologi adalah hasil belajar yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran biologi.
b. Indikator
Prestasi belajar yang diukur pada penelitian ini adalah prestasi belajar aspek kognitif dan psikomotor. Prestasi belajar yang dicapai peserta didik ranah kognitif
dinyatakan dalam bentuk nilai yang diperoleh dari tes prestasi belajar setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan. Sedangkan nilai prestasi ranah
psikomotor diperoleh melalui lembar pengamatan keterampilan proses sains. c.
Simbol Prestasi belajar diberi simbol: AiBjCk, dengan i, j, dan k sebagai bilangan
bulat, i = j = k = 1,2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 68
E. Teknik Pengambilan Data
Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu : 1.
Dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan data nama, jumlah dan kemampuan awal peserta didik dari kelas-kelas yang dijadikan subyek penelitian.
2. Angket, adalah suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh responden
tentang dirinya atau hal yang diketahuinya Masidjo, 2010:70. Angket digunakan untuk memperoleh data rasa ingin tahu.
3. Tes, merupakan suatu teknik yang digunakan dalam rangka melakukan kegiatan
pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan yang harus dijawab untuk mengukur aspek perilaku peserta didik Zaenal Arifin, 2009:
118. Tes dalam penelitian ini terdiri dari tes kemampuan verbal dan tes prestasi belajar.
4. Lembar observasi, adalah suatu proses pengamatan secara sistematis mengenai
berbagai fenomena untuk mencapai tujuan tertentu Zaenal Arifin, 2009:152. Lembar observasi digunakan untuk mengukur prestasi belajar aspek psikomotor
khususnya keterampilan proses sains.
F. Instrumen Penelitian