11
4. Teks  cerita  pendek  merupakan  sebuah  cerita  yang  selesai  dibaca  dalam  sekali
duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam- suatu hala yang kiranya tak mungkin dilakukan untuk sebuah novel.
12
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Menurut Coey dalam
Sagala,  2014:  61  konsep  pembelajaran  adalah  suatu  proses  dimana  lingkungan seseorang  disengaja  dikelola  untuk  memungkinkan  ia  turut  serta  dalam  tingkah  laku
tertentu  dalam  kondisi-kondisi  khusus  atau  menghasilkan  respon  terhadap  situasi tertentu,  pembelajaran  merupakan  subset  dari  pendidikan.  Pendapat  tersebut
menggambarkan  bahwa  pembelajaran  adalah  kegiatan  yang  disengaja  dan  dikelola sedemikian  rupa  agar  tercipta  situasi  pada  waktu  seseorang  dapat  menangkap  dan
mengambil informasi dari situasi dan kondisi tertentu. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan
belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Pembelajaran  juga  mengandung  arti  setiap  kegiatan  yang  dirancang  untuk
membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru. Dalam hal ini guru merancang suatu kegiatan sedemikian rupa yang bertujuan untuk memberikan
suatu  pengetahuan  baru  bagi  peserta  didik  yang  diajarnya.  Dengan  adanya  kegiatan tersebut  guru  sebagai  pengajar  diharapkan  mengetahui  kemampuan  dasar  dan  latar
belakang peserta didiknya, yang merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran.
13
Pembelajaran  mempunyai  dua  karakteristik  yaitu  pertama,  dalam  proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal, bukan hanya menuntut
siswa  sekedar  mendengar,  mencatat,  akan  tetapi  menghendaki  aktivitas  siswa  dalam proses  berfikir.  Kedua,  dalam  pembelajaran  membangun  suasana  dialogis  dan  tanya
jawab terus menerus yang diaahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir  siswa,  yang  pada  gilirannya  kemampuan  berfikir  itu  dapat  membantu  siswa
untuk  memperoleh  pengetahuan  yang  mereka  konstruksi  sendiri  Sagala,  2014:  63. Karakteristik  pembelajaran  tersebut  mengarah  pada  kemandirian  aktifitas  berfikir
peserta didik itu sendiri, sehingga dapat mengonstruksi pengetahuannya sendiri secara mandiri.
Sementara itu pendapat lainnya menurut Sanjaya 2013: 51 pembelajaran adalah kegiatan  yang  bertujuan,  yaitu  membelajarkan  siswa.  Proses  pembelajaran  itu
merupakan rangkaian-rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai komponen. Itulah pentingnya setiap guru memahami system pembelajaran. Melalui pemahaman sistem,
minimal  setiap  guru  akan  memahami  tentang  tujuan  pemebelajaran  ataua  hasil  yang diharapakan, proses kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatan setiap
komponen  dalam  proses  kegiatan  untuk  mencapai  tujuan  yang  ingin  dicapai  dan bagaimana mengetahui keberhasilan pencapaian tersebut.
Dari  pendapat  para  ahli  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam rangka
membelajarkan siswa dengan tujuan untuk menguasai atau memahami secara mandiri suatu pengetahuan baru tertentu yang telah ditetapkan sebagai tujuan.
14
B. Faktor yang Berpengaruh terhadap Sistem Pembelajaran
Terdapat  beberapa  faktor  yang  dapat  memepengaruhi  kegiatan  proses pembelajaran, di antaranya faktor guru, faktor siswa, faktor sarana, alat dan media yang
tersedia, serta faktor lingkungan Sanjaya, 2013: 52. 1.
Guru Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi
pembelajaran.  Tanpa  guru,  bagaimanapun  bagus  dan  idealnya  suatu  strategi,  maka strategi itu tidak mungkin bisa diaplikasikan.
Guru  dituntut  untuk  memiliki  kemampuan  profesional  dan  pemahaman  sebagai pengetahuan dan keterampilan. Guru hanya menyesuaikan diri dengan perkembangan
ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  yang  mendukung  pembelajaran.  Dalam  proses pendidikan, pada dasarnya guru mempunyai tugas “mendidik dan mengajar” peserta
didik agar dapat menjadi manusia yang dapat melaksanakan tugas kehidupannya yang selaras dengan kodratnya sebagai manusia yang baik dalam kaitan hubungannya dengan
sesama manusia maupun dengan Tuhan Siswoyo, dkk, 2011: 133. 2.
Siswa Menurut  Siswoyo,  dkk  2011:  96  pesrta  didik  diartikan  sebagai  anggota
masyarakat  yang  berusaha  mengembangkan  potensi  diri  melalui  proses  pendidikan. Istilah peserta didik pada pendidikan sekolah dikenal dengan nama anak didiksiswa.
Sementara  menurut  Sanjaya  2013:  54  siswa  adalah  organisme  yang  unik  yang berkembang  sesuai  dengan  tahap  perkembanganya.  Perkembangan  anak  adalah
perkembangan  seluruh  aspek  kepribadiannya,  akan  tetapi  tempo  dan  irama
15
perkembangan  masing-masing  anak  pada  setiap  aspek  tidak  selalu  sama.  Proses pembelajaran  dapat  dipengaruhi  oleh  perkembangan  anak  yang  tidak  sama  itu,  di
samping karakteristik lain yang melekat pada diri anak. 3.
Sarana dan Prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran
proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah,  dan  lain  sebagainya,  sedangkan  prasarana  adalah  sesuatu  yang  secara  tidak
langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran, misalnya jalan menuju sekolah,  penerangan  sekolah,  kamar  kecil,  dan  lain  sebagainya.  Kelengkapan  sarana
dan  prasarana  akan  membantu  guru  dalam  penyelenggaraan  proses  pembelajaran, dengan  demikian  sarana  dan  prasarana  merupakan  komponen  penting  yang  dapat
mempengaruhi proses pembelajaran Sanjaya, 2013: 55. 4.
Lingkungan Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor  yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran,  yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial-psikologis.  Faktor organisasi kelas yang didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas merupakan
aspek  penting  yang  bisa  mempengaruhi  proses  pembelajaran.  Organisasi  kelas  yang terlalu besar akan kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Faktor  kedua  yaitu  faktor  iklim  sosial-psikologis,  maksudnya  keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim sosial-psikologis
secara internal adalah hubungan antara orang yang terlibat dalam lingkungan sekolah, misalnya iklim sosial antara siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru, antara guru