d. Murid melaksanakan pembelajaran Contextual Teaching  Learning
e. Peneliti  mengisi  lembar  observasi  selama  kegiatan  pembelajaran
Contextual Teaching  Learningberjalan f.
Guru merangkum materi pelajaran g.
Melakukan  tes  akhir  post-test  di  akhir  siklus,  tujuannya  adalah  untuk mengukur apakah siswa telah menguasai kompetensi tertentu seperti yang
di rumuskan indikator hasil belajar.
Pertemuan III a.
Guru mengabsensi kehadiran murid b.
Guru menanyakan kesiapan belajar murid c.
Melakukan tes akhir post-test, tujuannya adalah untuk mengukur apakah siswa  telah  menguasai  kompetensi  tertentu  seperti  yang  di  rumuskan
indikator hasil belajar.
3. Observasi Observasi  dilakukan  oleh  peneliti  selama  kegiatan  pembelajaranberjalan,
utamanya  saat  pembelajaran  Contextual  Teaching    Learningterlaksana.Adapun aspek-aspek  yang  dinilai  dalam  observasi  ini  meliputi  :  a  Jumlahmurid  yang
maju ke depan menyelesaikan soal yang diberikan, b Jumlah murid yang tidak maju  ke  depan,  c  Murid  yang  melakukan  kegiatan  lain  selama  proses
pembelajaran  berlangsung,  d  Murid  yang  sudah  menguasai  pelajaran  ,  dan  e Murid yang masih membutuhkan bimbingan dalam pelajaran.
4. Refleksi
Guru  menganalisis  proses  belajar  mengajar  yang  sudah  dilaksanakan sehingga  dapat  diketahui  sejauh  mana  tingkat  ketercapaian  tujuan  pembelajaran
dengan  menggunakan  pembelajaran  Contextual  Teaching    Learning,dalam  hal ini  meningkatnya  hasil  belajar  siswa  kelas  IV  empat    diMI.  Al  Islamiyah  01
Pagi.  Refleksi  yang  dilakukan  pada  siklus  I  menjadi  acuan  untuk  melaksanakan tindakan  dalam  siklus  II.  Hanya  saja,  pada  siklus  dua  tindakan  yang  dilakukan
49
merupakan  revisi  atau  tindakan  perbaikan  pelaksanaan  pembelajaran  sehingga siswa  dapat  lebih  memahami  pelajaran  IPS  secara  maksimal,  dalam  hal  ini
pembelajaran  Contextual  Teaching    Learning  berhasil  meningkatkan  hasil belajar IPS itu sendiri.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Dari  hasil  intervensi  tindakan  yang  diharapkan  pada  penelitian  ini  adalah hasil  belajar  siswa  pada  mata  pelajaran  Ilmu  Pengetahuan  Sosial  IPS  setelah
proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran  Contextual Teaching Learning.  Adapun  ketuntasan  belajar    diharapkan  meningkat  dari  KKM
sebelumnya.
G. Data dan Sumber Data
Sumber data diperoleh dari siswa  MI. Al Islamiyah 01 Pagi Jakarta kelas IV  empat dan data  yang diperoleh berupa situasi  dan suasana kelas saat proses
pembelajaran  berlangsung  dan  peningkatan  hasil  belajar  siswa  setelah  mengikuti proses  pembelajaran  dengan  menggunakan  metode  diskusi  pada  pembelajaran
Contextual Teaching and Learning.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis yaitu: 1.   Instrumen Tes
Tes  tertulis  ini  berupa  tes  awal  pre-test  dan  tes  akhir  post  test.  Tes  awal pre-test  adalah  tes  yang  dilaksanakan  sebelum  bahan  pelajaran  diberikan
kepada  peserta  didik,  karena  itu  butir-butir  soalnya  dibuat  yang  mudah- mudah.  Sedangkan  tes  akhir  post  test  adalah  bahan-bahan  pelajaran  yang
tergolong  penting,  yang  telah  di  ajarkan  kepada  para  peserta  didik  dan biasanya naskah tes akhir ini dibuat sama dengan naskah tes awal.
2. Instrumen Non Tes
Dalam instrumen non tes yang digunakan adalah sebagai berikut: a.
Lembar observasi 50
Lembar  observasi  ini  terdiri  dari  dua  yaitu  lembar  observasi  guru  dalam belajar  mengajar  dan  lembar  observasi  aktivitas  siswa  dalam
pembelajaran.  Lembar  observasi  guru  dalam  belajar  mengajar  digunakan untuk  mengetahui  proses  pembelajaran  Ilmu  Pengetahuan  Sosial  IPS
dengan  menggunakan  pembelajaran  Contextual  Teaching    Learning, apakah  terlaksana  dengan  baik  atau  tidak.  Lembar  observasi  aktivitas
siswa  dalam  kegiatan  pembelajaran  digunakan  untuk  mengatasi pembelajaran di kelas.
b. Catatan lapangan
Catatan  lapangan  digunakan  untuk  mengamati  seluruh  kegiatan  dalam proses  pembelajaran  berlangsung.  Berbagai  hasil  pengamatan  tentang
aspek  pembelajaran  di  kelas,  suasana  kelas,  pengelolaan  kelas,  interaksi guru dengan siswa dan aspek lainnya yang perlu dicatat.
c. Lembar wawancara
Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa serta  untuk  mengetahui  gambaran  umum  mengenai  pelaksanaan
pembelajaran  dan  masalah-masalah  yang  dihadapi  di  kelas.  Wawancara tindakan dilakukan  untuk mengetahui pengaruh penggunaan pembelajaran
Contextual  Teaching    Learning,terhadap  siswa.  Wawancara  dilakukan kepada guru mata pelajaran dan siswa.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik  pengumpulan  data  dalam  penelitian  ini  adalah  dengan  melakukan observasi terhadap proses pembelajaran, melakukan wawancara, membuat catatan
lapangan,  dokumentasi,  dan  merekapitulasi  nilai  hasil  belajar  yang  diperoleh siswa  dari  tes  pada  setiap  akhir  siklus.  Setelah  semua  data  terkumpul,  peneliti
bersama  kolaborator  guru  mata  pelajaran  melakukan  analisis  dan  evaluasi  data untuk membuat kesimpulan mengenai peningkatan hasil siswa serta kelebihan dan
kekurangan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan. 51
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Sebelum  tes  tersebut  dijadikan  sebagai  instrumen  penelitian,  terlebih dahulu  dilakukan  uji  coba  kepada  responden,  yaitu  orang-orang  di  luar
sampelsubjek  yang  telah  ditetapkan.  Dalam  hal  ini  di  luar  subjek  yang  sudah ditetapkan.  Tes  uji  coba  tersebut  dimaksudkan  untuk  mengetahui  apakah
instrumen tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan reliabilitasnya atau tidak. 1.
Uji validitas Suatu  alat  evaluasi  tersebut  validity  dapat  diartikan  tepat  atau  sahih,
apabila  alat  tersebut  mampu  mengevaluasi  apa  yang  seharusnya,atau  dengan kata  lain  suatu  alat  evaluasi  disebut  valid  jika  ia  dapat  mengevaluasi  dengan
tepat  sesuatu  yang  dievaluasi  itu.  Uji  validitas  adalah  uji  kesanggupan  alat penilaian  dalam  mengukur  isi  sebenarnya.Untuk  mengetahui  validitas
instrumen soal maka digunakan rumus korelasi point Biserial.
83
Keterangan: r
pbis
= Koefisien korelasi biserial M
p
= Rerata skor pada subjek yang menjawab betul bagi item yang dicarivaliditasnya
M
t
= Mean Skor total yang berhasil dicapai oleh peserta tes SD
t
= Standar Deviasi dari skor total p
= Proporsi peserta tes yang menjawab betul q
= Proporsi peserta tes yang menjawab betul rr tabel maka butir soal tersebut valid
rr tabel maka butir soal tersebut tidak valid
83
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, Cet. II, h. 79.
52
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas  adalah  ketepatan  alat  tersebut  dalam  mengukur  apayang dinilainya.  Analisis  reliabilitas  dilakukan  untuk  mengetahui  apakahsoal  yang
disusun  dapat  memberikan  hasil  yang  tepat  atau  tidak.  Hal  iniwaktu  tertentu, maka  hasil  akan  tetap  sama.  Instrumen  disebut  reliabil  berarti  apabila  soal
dikenakan  untuk  sejumlah  subjek  yang  sama  dalam  mengandung  arti  bahwa instrumen  tersebut  cukup  baik  sehingga  mampu  mengungkap  data  yang  bisa
dipercaya. Untuk mengetahui reliabilitasinstrumen tes hasil belajar siswa  Kuder- Richardson K-R 20 denganrumus sebagai berikut:
84
 
 
Keterangan: r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan n
= jumlah butir soal dalam perangkat tes S
= standar deviasi skor-skor tes p
= proporsi subjek yang menjawab item benar q
= Proporsi subjek yang menjawa item salah pq
= jumlah hasil perkalian antara p dan q r
11
= 0,00-0,20 = Reliabilitas kecil r
11
= 0,20-0,40 = Reliabilitas rendah r
11
= 0,40-0,70 = Reliabilitas sedang r
11
= 0,70-0,90 = Reliabilitas tinggi
11
= 0,90-1,00 = Reliabilitas sangat tinggi rr tabel instrument hasil belajar reliable
rr tabel instrument hasil belajar tidak reliable
84
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, h. 100.
53
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat  kesukaran  merupakan  suatu  proporsi  atau  perbandingan  antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Indeks
kesukaran  rentangnya  dari  0,0  sampai  1,0.  Semakin  besar  indeks  kesukarannya menunjukkan  semakin  mudah  butir  soalsebaliknya  semakin  rendah  indeks
kesukaran  menunjukkan  semakin  sulitbutir  soal.  Cara  menghitung  tingkat kesukaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
85
Keterangan: P
= Indeks kesukaran B
= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS
= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran : 0,00 - 0,30 = Sukar
0,30 – 0,70 = Sedang
0,70 – 1,00 = Mudah
K. Analisis Data danInterpretasi Data
Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu peneliti memberi  uraian  mengenai  hasil  penelitian.  Menganalisis  data  merupakan  suatu
cara  yang  digunakan  peneliti  untuk  menguraikan  data  yang  diperoleh  agar  dapat dipahami  bukan  hanya  orang  yang  meneliti,  tetapi  juga  orang  lain  yang  ingin
mengetahui  hasil  penelitian.  Data  yang  didapat  berupa  hasil  belajar  siswa  pada ranah  kognitif,  lembar  observasi  kegiatan  siswa  dan  guru  pada  proses
pembelajaran  ,  catatan  lapangan,  dan  respon  siswa  terhadap    pembelajaran
85
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, h. 208.
54