Tempat dan Waktu Penelitian Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
l. Guru mempersiapkan kelasmurid untuk mensimulasikan pembelajaran
Contextual Teaching Learning m.
Guru membagi siswa menjadi 9 Sembilan kelompok yang terdiri 3tiga orang
n. Guru menjelaskan bahwa pembelajaran Contextual Teaching
Learningakandilaksanakan pada pertemuan berikutnya o.
Guru menutup pelajaran
Pertemuan II a.
Guru mengorganisir dan mengelola kelas persiapan proses belajarmengajar, dan mempersiapkan perangkat pembelajaran
b. Guru mengabsensi kehadiran murid
c. Menanyakan kesiapan belajar murid
d. Guru melakukan apersepsi materi pelajaran pertemuan I
e. Guru mempersiapkan murid untuk melaksanakan pembelajaran Contextual
Teaching Learning f.
Murid melaksanakan kegiatan pembelajaran Contextual Teaching Learning. Guru bertindaksebagai pemberi instruksi tanda memulai dan
berhentinya kegiatan g.
Selama kegiatan berjalan, penelitian melakukan observasi aktivitas belajar murid dalam sebuah lembar penilaian observasi yang telah disiapkan
Pertemuan III a.
Guru mengabsensi kehadiran murid b.
Guru menanyakan kesiapan belajar murid c.
Melakukan tes akhir post-test, tujuannya adalah untuk mengukur apakah siswa telah menguasai kompetensi tertentu seperti yang di rumuskan
indikator hasil belajar. 47
Siklus II Pertemuan I
a. Guru mengelola dan mengorganisir kelas persiapan proses pembelajaran
b. Guru mengabsensi kehadiran murid
c. Guru menanyakan kesiapan belajar murid
d. Melakukan tes awal pre-test, tujuannya untuk mengukur seberapa
jauhsiswa telah memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari.
e. Guru menjelaskanmenguraikan materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
IPS f.
Guru memberikan contoh-contoh terkait dengan pelajaran yang diajarkan melalui media pembelajaran, antara lain; film, video, gambar-gambar, dan
lain-lain. g.
Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajukan pertanyaan jika materi yang dijelaskan belum dipahami
h. Guru melakukan umpan balik materi pelajaran kepada murid
i. Guru memberikan penguatan kepada murid
j. Guru mempersiapkan murid untuk melaksanakan pembelajaran Contextual
Teaching Learning k.
Murid melaksanakan kegiatan pembelajaran Contextual Teaching Learning. Guru bertindak sebagai pemberi instruksi
l. Selama kegiatan berjalan, penelitian melakukan observasi aktivitas belajar
murid m.
Guru memberikan motivasi dan penguatan kepada murid diakhirpembelajaran
n. Guru menutup pelajaran.
Pertemuan II a.
Mempersiapkan murid menerima materi pelajaran b.
Menjelaskan kembali materi pelajaran pertemuan I c.
Guru memberikan contoh-contoh terkait dengan pelajaran yang diajarkan 48
d. Murid melaksanakan pembelajaran Contextual Teaching Learning
e. Peneliti mengisi lembar observasi selama kegiatan pembelajaran
Contextual Teaching Learningberjalan f.
Guru merangkum materi pelajaran g.
Melakukan tes akhir post-test di akhir siklus, tujuannya adalah untuk mengukur apakah siswa telah menguasai kompetensi tertentu seperti yang
di rumuskan indikator hasil belajar.
Pertemuan III a.
Guru mengabsensi kehadiran murid b.
Guru menanyakan kesiapan belajar murid c.
Melakukan tes akhir post-test, tujuannya adalah untuk mengukur apakah siswa telah menguasai kompetensi tertentu seperti yang di rumuskan
indikator hasil belajar.
3. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti selama kegiatan pembelajaranberjalan,
utamanya saat pembelajaran Contextual Teaching Learningterlaksana.Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam observasi ini meliputi : a Jumlahmurid yang
maju ke depan menyelesaikan soal yang diberikan, b Jumlah murid yang tidak maju ke depan, c Murid yang melakukan kegiatan lain selama proses
pembelajaran berlangsung, d Murid yang sudah menguasai pelajaran , dan e Murid yang masih membutuhkan bimbingan dalam pelajaran.
4. Refleksi
Guru menganalisis proses belajar mengajar yang sudah dilaksanakan sehingga dapat diketahui sejauh mana tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran
dengan menggunakan pembelajaran Contextual Teaching Learning,dalam hal ini meningkatnya hasil belajar siswa kelas IV empat diMI. Al Islamiyah 01
Pagi. Refleksi yang dilakukan pada siklus I menjadi acuan untuk melaksanakan tindakan dalam siklus II. Hanya saja, pada siklus dua tindakan yang dilakukan
49