BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti
1. Contextual Teaching Learning CTL
a. Hakikat Pembelajaran Contextual Teaching Learning CTL
Contextual Teaching and Learning CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh
untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkan
dalam kehidupannya.
6
Pengertian pembelajaran kontekstual seperti dikutip oleh Kunandar, yaitu sebagai berikut:
“Johnson mengartikan pembelajaran kontekstual adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa melihat makna dalam bahan
pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks lingkungan pribadinya, sosialnya, dan budayanya
”.
7
Johnson, mengungkapkan : “CTL memungkinkan siswa menghubungkan isi mata pelajaran akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari untuk
menemukan makna. CTL memperluas konteks pribadi siswa lebih lanjut melalui pemberian pengalaman yang segar yang akan merangsang otak guna menjalin
hubungan baru untuk menemukan makna yang baru”.
8
Sementara itu Howey R. Kenneth mendefenisikan CTL sebagai berikut: “CTL adalah pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses belajar dimana
siswa menggunakan pemahaman dan kemampuan akademiknya dalam berbagai
6
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010, Cet.7, h. 255
7
Kunandar, Guru Profesional Implikasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2007, Edisi Revisi, h. 295 -
296
8
Masitoh Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, 2009, h. 280
7
konteks dalam dan luar sekolah untuk memecahkan masalah yang bersifat simulatif atau pun nyata, baik sendiri-sendiri maupun bersama-
sama”.
9
Dengan merujuk beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kontekstual sebagai pembelajaran yang memfasilitasi kegiatan belajar siswa untuk
mencari, mengolah, dan menemukan pengalaman belajar yang lebih bersifat kongkrit terkait dengan kehidupan nyata melalui pelibatan aktivitas belajar
mencoba melakukan dan mengalami sendiri learning by doing. Dengan demikian pembelajaran tidak sekedar dilihat dari sisi produk, akan tetapi yag
terpenting adalah proses. Oleh karena itu tugas seorang guru dalam mensiasati strategi, metode, ataupun teknik pembelajaran bagaimana yang dipandang lebih
efektif dalam membimbing kegiatan belajar siswa agar dapat menemukan apa yang menjadi harapannya.
Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator tanpa henti yakni membantu siswa menemukan makna pengetahuan. Pada dasarnya siswa memiliki response
potensiality yang bersifat kodrati. Keinginan untuk menemukan makna adalah sangat mendasar bagimanusia. Tugas utama pendidik adalah memperdayakan
potensi kodrati ini sehingga siswa terlatih menangkap makna dari materi yang diajarkan.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang dikemukakan diatas, dapat diperoleh beberapa makna esensial dari CTL, yaitu; pertama, CTL menekankan
kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalamana secara langsung. Kedua, CTL mendorong
agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan
antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkan kemampuannya dalam kehidupan,
artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai
perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti bahwa dipandang dari sudut pembelajaran teoritik, CTL merupakan sebuah konsep model yang
9
ibid
8