Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

proses generalisasian, oleh karena itu di bawah ini akan diarahkan bagaimana kedudukan atau peran generalisasi dalam Ilmu Pengetahuan Sosial IPS c Generalisasi dalam IPS Seperti telah dikemukakan di atas bahwa generalisasi merupakan suatu pernyataan tentang hubungan antara konsep yang mengungkapkan sejumlah besar informasi.Dengan demikian generalisasi berisi beberapa atau banyak konsep. Struktur Ilmu Pengetahuan terdiri dari fakta, konsep, dan generalisasi. Dari pernyataan itu, jelas bahwa Ilmu Pengetahuab tidak akan terbentuk secara teoritis apabila tidak didukung oleh generalisasi, maka sudah tentu materi ilmu pengetahuan sosial tidak terbentuk sesuai dengan struktur ilmu yang ada. Fakta akan bermakna bila terkait dengan konsep, konsep pun baru bermakna bila terkait dengan bentuk generalisasi, dan generalisasi merupakan simpulan-simpulan implementasi yang akan membentuk teori ilmu pengetahuan. Keterkaitan dan kedudukan atau peranan generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi. Dengan demikian antara fakta, konsep dan generalisasi merupakan suatu rangkaian keseluruhan system yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan dalam rangka membentuk suatu teori ilmu pengetahuan termasuk IPS. Dari uraian di atas tidakalah berlebihan bila materi atau bahan kajian Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri tiga unsur yang saling berkaitan dalam memeberikan sumbangan materi terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial yang menjadi sebuah mata pelajaran di tingkat sekolah dasar. 14 14 Sapriya, Susilawati, dan Nurdin, op-cit., 51-52

3. Media Pembelajaran

Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai media, baiklah kita simak dulu pengertiannya. Kata “Media” berasal dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk bentuk jamak maupun mufrad. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media. Beberapa diantaranya mengemukakan bahwa media adalah sebagai berikut: 1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru Schman, 1982. 2. National Education Asociation NEA memberikan batasan bahwa media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya. 3. Sedangkan menurut Heinich, 1993 media merupakan alat komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantarayaitu perantara sumber pesan a source dengan penerima pesan a receiver. Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak printed materials, computer, dan instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran jika membawa pesan-pesan messages dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Heinch juga mengaitkan hubungan antara media dengan pesan dan metode methods. 15 Media pembelajaran merupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran. Banyak macam media pembelajaran dapat digunakan. Penggunaannya meliputi manfaat banyak pula. Pengunaan media pembelajaran harus didasarkan pada pemilihan yang tepat. Sehingga dapat 15 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian, Bandung : CV Wacana Prima, 2009, h. 6 memperbesar arti dan fungsi dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. 16 Di dalam Kamus Ilmiah Populer “Media adalah sarana yang dipergunakan oleh komunikator sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan kepada komunikan apabila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya atau kedua- duanya”. 17 Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan wadah dari pesan, materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan tujuan yang ingin dicapai ialah proses pembelajaran. Selanjutnya penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih banyak karena media merupakan perluasan dari guru, mendapatkan apa yang dipelajarinya lebih baik, meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran, dan menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. a. Arti dan Konsep Dasar Media Pembelajaran Media pembelajaran diartikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan message, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentuk-bentuk media pembelajaran digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkrit. Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran tidak hanya sekedar menggunakan kata kata symbol verbal. Dengan demikian, dapat kita harapkan hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi siswa. Dalam hal ini Gagne dan Briggs 1979 menekankan pentingnya media pembelajaran sebagai alat untuk merangsang proses belajar. 18 b. Jenis-jenis Media Pembelajaran 16 Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, Bandung : CV Wacana Prima, 2009, h. 159 17 Adi Satrio, Kamus Populer Ilmiah, Visi7, 2005, Cet. I, h. 367 18 Sumiati dan Asra, op-cit., 160 Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Pengklasifikasian media pembelajaran hingga sekarang belum ada pembakuan, yaitu belum adanya kesepakatan atau ketentuan yang berlaku secara umum atau khusus Oleh karena itu pengklasifikasian media pembelajaran yang ada sekarang berdasarkan pertimbangan kepentingan atau pendapat yang berbeda-beda. Berdasarkan penelitian para ahli, ternyata media pembelajaran yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat. Beberapa kesimpulan generalisasi hasil penelitian para ahli, pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Namun demikian, peran yang dimainkan guru itu sendiri juga menentukan terhadap efektifitas penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran. Peran ini tercermin dari kemampuan memilih aneka ragam media pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi. Berdasarkan kemampuan indera, jenis media pembelajaran terdiri atas : a Media audio, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran audio. Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bunyi atau suara. Contoh: radio, tape recorder, dan telepon. b Media visual, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera mata atau penglihatan visual. Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bentuk atau rupa yang dapat dilihat. Contoh: gambar , poster, grafik, dan lain-lain. c Media audio visual, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran dan indera mata atau penglihatan audio-visual. Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa suara dan bentuk atau rupa. Contoh: televisi, film, video, dan lain-lain. Media audio visual yang dapat digunakan dalam pembelajaran banyak ragamnya setiap jenis alat memiliki tingkat keefektifan sendiri-sendiri.Penggunaannya untuk meningkatkan keaktifan dan keefektifan belajar tergantung pada jenisnya, ketersediaannya, dan kemampuan menggunakannya. Konsep kemanfaatan tentang alat bantu pandang dengar didasarkan atas konsep tentang perolehan pengalaman seseorang melalui media pembelajaranperantara yang digunakan, makin konkrit suatu media pembelajaran digunakan, makin tinggi nilai pengalaman yang diperoleh. 19 c. Prinsip-prinsip pemilihan media Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan media, diantaranya: a Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Apakah tujuan tersebut bersifat kognitif, afektif, atau psikomotor. Perlu dipahami tidak ada satu pun media yang dapat dipakai cocok untuk semua tujuan. Setiap media memiliki karakteristik tertentu, yang harus dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemakaiannya. b Pemilihan media harus berdasarkan konsep yang jelas. Artinya pemilihan media tertentu bukan didasarkan kepada kesenangan guru atau sekedar selingan dan hiburan, melainkan harus menjadi bagian integral dalam keseluruhan proses pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi pembelajaran siswa. c Pemilihan media harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. Ada media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok untuk siswa yang lain. d Pemilihan media harus sesuai dengan gaya belajar siswa serta gaya dan kemampuan guru. Oleh sebab itu, guru perlu memahami karakteristik serta prosedur penggunaan media yang dipilih. e Pemilihan media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu yang tersedia untuk kebutuhan pembelajaran. 20 d. Manfaat Media Pembelajaran