Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Terhadap

112 39 menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor tang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

4.6.3. Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Terhadap

Aktivitas Belajar Peserta didik Hasil penghitungan data aktivitas belajar peserta didik menggunakan model TSTS dengan persentase 91,38 dan model konvensional dengan persentase 82,92 menunjukkan bahwa model TSTS lebih efektif terhadap aktivitas belajar peserta didik dibandingkan dengan model konvensional. Penerapan model pembelajaran TSTS dikatakan efektif terhadap aktivitas belajar peserta didik karena terbukti memiliki rata-rata skor akhir peserta didik lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Pada pelaksanaan model TSTS, pembelajaran dimulai dari minat dan keinginan peserta didik pada materi yang ingin mereka pelajari dan dilakukan secara berkelompok. Hal ini akan membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran, meliputi aktif berpikir, berdiskusi dan mencari informasi tentang apa yang ingin mereka pelajari karena materi itu adalah materi yang mereka suka. Hal tersebut yang membuat aktivitas belajar peserta didik di kelas eksperimen lebih efektif daripada kelas kontrol. Berdasarkan uraian tersebut, dapat diperkuat dari pendapat Froble dalam Sardiman 2011: 96, mengatakan bahwa manusia sebagai pencipta. Dalam ajaran agama pun diakui bahwa manusia adalah sebagai pencipta yang kedua setelah Tuhan. Secara alami anak didik memang ada dorongan untuk mencipta. Anak adalah suatu organisme yang berkembang dari dalam. Prinsip utama yang dikemukakan Froble bahwa anak itu harus bekerja sendiri. Montessori juga 113 menegaskan bahwa anak-anak memiliki tenaga-tenaga untuk berkembang sendiri, membentuk sendiri. Pernyataan tersebut memberikan petunjuk bahwa yang lebih banyak melakukan aktivitas di dalam pembentukan diri adalah anak itu sendiri, sedang pendidik memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan diperbuat oleh anak didik.

4.6.4. Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Terhadap

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN BENDAN NGISOR

6 37 328

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI KELAS IV SD DI GUGUS ISMAYA

0 0 94

KEEFEKTIFAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN 04 TEMUIRENG KABUPATEN PEMALANG

0 0 88

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN TIPE TWO STAY TWO STRAY

0 0 15