Model Pembelajaran Kooperatif Kajian Teori

40

2.1.12. Model Pembelajaran Kooperatif

Roger 1992 dalam Huda 2011: 29, mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok peserta didik yang di dalamnya setiap peserta didik bertanggung jawab atas kegiatan belajarnya sendiri dan didorong untuk meningkatkan aktivitas belajar anggota-anggota lain. Suprijono 2009: 54 menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah konsep yang luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana peserta didik bekerjasama dalam sebuah kelompok kecil dan saling tolong-menolong mengatasi tugas yang dihadapinya. Slavin 2005: 33 menyebutkan bahwa pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana peserta didik bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Tujuan yang paling penting pembelajaran kooperatif yaitu memberikan para peserta didik pengetahuan, konsep, kemampuan dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi. Selanjutnya Johnson dan Johnson 1998 dalam Huda 2011: 31, menyatakan pembelajaran kooperatif berarti working together to accomplish shared goals bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. 41 Hal terpenting dalam model pembelajaran kooperatif, yaitu peserta didik belajar untuk membangun pengetahuannya sendiri dengan cara bekerjasama bersama temannya. Peserta didik yang mempunyai kemampuan akademik lebih tinggi akan membantu peserta didik lain dengan kemampuan akademik rendah. Setiap anggota kelompok harus mampu mengungkapkan pendapat masing-masing demi prestasi kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat bersosialisasi dengan teman sebayanya. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat memperluas pengetahuan peserta didik dan meningkatkan hubungan baik antar peserta didik, yaitu dengan saling bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil, mampu menyumbangkan gagasan yang ada dalam pengetahuannya serta menjadikan dirinya sebagai kontribusi yang nyata dalam memecahkan masalah sosial di masyarakat. Model pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa variasi. Variasi dalam model pembelajaran ini disebut dengan tipe model pembelajaran kooperatif. Salah satu tipe model pembelajaran tersebut, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TSTS, peserta didik akan lebih aktif, karena memiliki hak untuk mengungkapkan pendapat dan bertanggung jawab atas pekerjaannya. Peserta didik juga dilatih untuk bertanya dan menjelaskan materi kepada peserta didik lain, hal tersebut akan membangkitkan rasa percaya peserta didik dalam mengemukakan suatu pendapat yang telah diperoleh. 42

2.1.13. Model Pembelajaran TSTS

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN BENDAN NGISOR

6 37 328

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI KELAS IV SD DI GUGUS ISMAYA

0 0 94

KEEFEKTIFAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN 04 TEMUIRENG KABUPATEN PEMALANG

0 0 88

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN TIPE TWO STAY TWO STRAY

0 0 15