Validitas Uji Prasyarat Instrumen

99 1 atau 16-1=15. Dengan pengujian 2 sisi signifikansi = 0,025 hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,131. Nilai t hitung t tabel 1,8182,131 dan signifikansi 0,089 0,05 maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal peserta didik pada kedua kelas tersebut relatif sama.

4.4.2. Uji Prasyarat Instrumen

Sebelum instrumen butir soal digunakan untuk penelitian, sebelumnya dilakukan uji coba instrumen pada butir soal tersebut. Uji coba yang dilakukan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda butir soal. Jika instrumen butir soal sudah diuji dan dinyatakan valid, reliabel, tingkat kesukaran seimbang, dan daya pembeda butir soal minimal baik, maka instrumen butir soal tersebut bisa digunakan. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan secara lengkap di bawah ini.

4.4.2.1. Validitas

Validitas akan dianalisis berdasarkan hasil uji coba butir soal, untuk menganalisis validitas isi pada butir butir soal yang akan digunakan dan menghitung validitas empiris agar diketahui butir butir soal mana yang valid dan butir butir soal mana yang tidak valid. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan secara lengkap tentang validitas isi dan validitas empiris di bawah ini. 4.4.2.1.1. Validitas isi Validitas ini dilaksanakan untuk mengetahui bahwa soal yang telah disusun sudah sesuai dengan silabus serta bahasa yang digunakan dalam butir soal tersebut benar. Butir soal yang digunakan untuk tes awal pretest dan tes akhir posttest berjumlah 20 butir, namun untuk mengantisipasi kemungkinan tidak 100 valid dan tidak reliabel butir soal tersebut, akan disusun butir soal yang berjumlah 40 butir 20 butir soal dipararlelkan. Validitas isi dilaksanakan dengan melakukan konsultasi kepada tim ahli. Tim ahli tersebut terdiri dari tiga orang, yaitu Mur Fatimah, S.Pd M.Pd., penilai ahli yang kedua yakni dosen pembimbing 2, yaitu Drs. Sigit Yulianto, M.Pd., dan penilai ahli yang ketiga yakni guru kelas SD Negeri Kajongan, yaitu Tusri’in, S.Pd.SD dengan menggunakan lembar penilaian validitas isi. Lembar penilaian validitas isi terdapat pada lampiran. Sesudah dinilai validitas isinya, butir soal diujicobakan pada kelas IV SD Negeri 02 Kajen Kabupaten Pekalongan pada tanggal 1 April 2016. 4.4.2.1.2. Validitas empiris Validitas empiris akan dianalisis berdasarkan hasil uji coba butir soal, untuk menghitung validitas empiris agar diketahui butir soal mana yang valid dan butir soal mana yang tidak valid. Untuk mempermudah pengolahan data, maka pengolahan tersebut dibantu dengan program SPSS versi 21 dan diperoleh hasil yang selengkapnya terdapat pada lampiran 26. Butir soal dikatakan valid apabila nilai r pearson correlation r hitung ≥ r tabel dengan taraf signifikansi 5. Dari tabel r pearson correlation r hitung ≥ r tabel dengan 19 orang sebesar 0,456 Sugiyono 2013: 613. Artinya, apabila r hitung 0,456 maka butir soal tersebut dinyatakan valid, sedangkan apabila r hitung 0,456 maka butir soal tersebut dinyatakan tidak valid Priyatno 2010: 91. Dari penghitungan, diperoleh butir soal yang valid sebanyak 21 dan yang tidak valid sebanyak 19. Butir soal yang valid dan tidak valid dapat dibaca pada tabel berikut ini: 101 Tabel 4.13 Butir soal Valid dan Tidak Valid Keterangan Butir soal Valid Butir soal Tidak Valid Nomor Butir soal 3, 4 ,5 ,8 ,9 ,10 ,12 ,15 ,19 ,20 ,24 ,25 ,26 ,28 ,29 ,31 ,32 ,33 ,35 ,36 ,37, dan 39 1, 2, 6, 7, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 21, 22, 23, 27, 30, 34, 38, dan 40 Jumlah 22 butir butir soal 18 butir butir soal Untuk tabel hasil uji validitas butir soal secara lengkap dapat dibaca pada lampiran 26. Setelah berdiskusi dengan tim ahli, butir soal yang dipakai pada saat penelitian berjumlah 20 butir soal yaitu butir 3, 4, 5, 8, 9, 10, 12, 15, 19, 20, 24, 25, 26, 28, 29, 31, 32, 33, 35, 36, 37, dan 39.

4.4.2.2. Reliabilitas

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN BENDAN NGISOR

6 37 328

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI KELAS IV SD DI GUGUS ISMAYA

0 0 94

KEEFEKTIFAN MODEL TWO STAY TWO STRAY DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN 04 TEMUIRENG KABUPATEN PEMALANG

0 0 88

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN TIPE TWO STAY TWO STRAY

0 0 15