6 didik antara pembelajaran yang menerapkan tipe TSTS dan pembelajaran yang
menggunakan model konvensional.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, yaitu:
1 Dalam pembelajaran IPA materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam
diterapkan di SD Negeri Kajongan masih menerapkan pembelajaran konvensional yakni pembelajaran yang menggunakan metode ceramah,
pembentukan kelompok diabaikan, dan sedikit terjadi diskusi antara peserta didik.
2 Guru belum menerapkan model pembelajaran yang variatif dalam
pembelajaran mata pelajaran IPA termasuk materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam.
3 Kurangnya kerja sama yang baik antara peserta didik dengan peserta didik
maupun peserta didik dengan guru. 4
Aktivitas belajar terhadap IPA melalui pembelajaran konvensional rendah ditandai kurang antusias atau perhatian peserta didik tehadap materi
pelajaran. 5
Hasil belajar IPA melalui pembelajaran konvensional cenderung rendah.
1.3. Pembatasan Masalah
Karena cakupan pada identifikasi masalah yang terlalu luas, maka untuk memperjelas kajian yang mendalam tentang faktor keefektifan model
7 pembelajaran kooperatif TSTS dalam mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
peserta didik materi pemanfaatn sumberdaya alam, maka peneliti perlu membatasi permasalahan. Penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:
1 Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Kajongan
dan kelas IV SD Negeri 01 Pekiringan Ageng Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan.
2 Variabel yang akan diteliti yaitu model pembelajaran TSTS, aktivitas dan
hasil belajar peserta didik terhadap materi Pemanfaatan Sumber Daya Alam.
Dalam model pembelajaran TSTS, perlu terciptanya kerja sama antar guru dengan peserta didik maupun peserta didik dengan peserta didik yang dapat
dibentuk dalam suatu kelompok. Untuk mengetahui berhasil tidaknya penelitian eksperimen model pembelajaran TSTS ini, dalam mengaktifkan peserta didik serta
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas IV SD Negeri Kajongan Kabupaten Pekalongan, akan bekerja sama untuk mengumpulkan data
dokumentasi, seperti nilai ulangan semester gasal serta validitas instrumen. Penelitian ini menggunakan peserta didik kelas IV SD Negeri Kajongan
Kabupaten Pekalongan sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SD Negeri 01 Pekiringan Ageng Kabupaten Pekalongan sebagai kelas kontrol.
1.4. Rumusan Masalah