Hipotesis Penelitian KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPRASIONAL DAN HIPOTESIS

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2008. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam populasi itu. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi Ariawan, 1998, yaitu: √ √ N = Besar sampel = Nilai Z pada derajat kepercayaan 1- α2 atau derajat kepercayaan α pada uji dua sisi two tail, yaitu sebesar 5 = 1.96 = Nilai Z pada kekuatan uji 1- β, yaitu sebesar 95 = 1.28 Ṕ = Proporsi rata diperoleh dari 2 = Proporsi perkembangan motorik kasar anak tidak sesuai umur dengan status gizi kurang = 0,66 Lindawati, 2013 = Proporsi perkembangan motorik kasar anak tidak sesuai umur dengan status gizi normal = 0,32 Lindawati, 2013 Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut, diperoleh sebanyak 44 anak untuk masing-masing kelompok, sehingga besar sampel minimal yang harus diambil sebanyak 88 anak. Untuk menjaga bila ada ketidaklengkapan data, maka besar sampel ditambah 10 sehingga besar sampel minimal dalam penelitian ini sebanyak 96 anak.

4.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner, angket, dan timbangan dacin. Adapun peruntukan instrumen penelitian ini terhadap variabel yang diteliti sebagai berikut: 1. Kuesioner digunakan untuk mengukur jenis kelamin anak, pendapatan keluarga, tingkat pendidikan ibu dan ayah, dan jumlah anak. 2. Angket digunakan untu mengukur pengetahuan ibu, dan pola asuh ibu. 3. Kartu Kembang Anak KKA digunakan untuk mengukur status perkembangan motorik kasar anak. 4. Timbangan dacin digunakan untuk mengukur berat badan anak usia 6 sampai 24 bulan dengan ketelitian 0,1 kg. Kuisioner jenis kelamin, jumlah anak, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, pengetahuan ibu, dan motorik kasar telah digunakan oleh Hotmaria, 2009, sedangkan kuisioner pola asuh menggunakan kuesioner baku Home Observation fot Measurement of the Environment HOME Inventory. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reabilitas.

Dokumen yang terkait

Pola Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan Di Desa Ginolat Kecamatan Sianjur Mula Mula Kabupaten Samosir, Tahun 2010

3 39 79

Efek Suplementasi Zn Dan Fe Pada Status Gizi Anak Stunted Usia 6 – 24 Bulan Di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah

0 18 150

Hubungan Faktor Sosial Budaya Dengan Status Gizi Anak Usia 6 – 24 Bulan Di Kecamatan Medan Area Kota Medan Tahun 2007

0 54 108

Hubungan Asupan Gizi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 6-18 Bulan Di Kelurahan Pamulang Barat Kecamatan Pamulang Tahun 2014

0 6 146

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA USIA 2-5 TAHUN DI POSYANDU DESA BENTARSARI, KECAMATAN SALEM, KABUPATEN BREBES.

0 3 4

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 1 Hubungan Antara Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 1-5 Tahun di Posyandu Buah Hati Ketelan Banjarsari Surakarta.

0 1 17

PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 7 – 24 BULAN DI POSYANDU Pengaruh Status Gizi Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak Usia 7 – 24 Bulan Di Posyandu Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun 2012

0 3 14

PENDAHULUAN Pengaruh Status Gizi Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak Usia 7 – 24 Bulan Di Posyandu Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun 2012.

0 2 5

Keywords: Nutritional status, gross motor development. A. PENDAHULUAN - STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA 6 - 12 BULAN DI POSYANDU DUSUN KEDUNGBENDO DESA GEMEKAN KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

0 0 14

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 6 - 24 BULAN DI POSYANDU DESA TIMBULHARJO SEWON BANTUL TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 12