Hubungan Status Gizi Dengan Status Perkembangan Motorik Kasar Pada

Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan hasi penelitian Gunawan dkk. 2010 dengan jumlah subjek 321 anak usia 6 sampai 24 bulan dan yang memenuhi kriteria inklusi 308 anak, terdiri dari 164 laki-laki 53,2 dan 144 perempuan 46,8. Anak yang mengalami perkembangan normal 278 anak 90,22 dan meragukan 30 anak 9,78. Sedangkan status gizi dinilai berdasarkan BBPB, hasil normal 277 anak 89,9 dan kurus 31 anak 10,10. Dari 31 anak dengan status gizi kurang, di antara 2 anak di antaranya mengalami perkembangan meragukan dan dari 28 anak dengan perkembangan meragukan mempunyai status gizi normal. Tidak terdapat hubungan antara gangguan perkembangan dengan status gizi p=0,394. Seperti yang telah dipaparkan bahwa menurut hasil penelitian status gizi berhubungan signifikan secara statistik dengan status perkembangan motorik kasar anak. Dengan demikian untuk meningkatkan status perkembangan motorik kasar anak maka harus dimulai dengan memperbaiki status gizi anak tersebut. Untuk penanggulangan gizi buruk pemerintah telah merancang bebeapa program salah satu program yang di adopsi pemerintah untuk penanggulangan gizi buruk adalah program positive deviance. Positive Deviance PD atau penyimpangan positive adalah sebuah program baru di dalam dunia kesehatan, yang bertujuan untuk menangani kasus gizi buruk atau gizi kurang bagi anak-anak Balita yang ada di seluruh Indonesia. Disebut dengan penyimpangan positive karena anak-anak penderita gizi buruk yang berada di satu lingkungan bisa mencontoh perilaku hidup sehat anak-anak yang tidak menderita gizi buruk.Program PD ini lebih mengembangkan konsep pemberdayaan dan keterlibatan masyarakat secara penuh untuk mengatasi masalah gizi buruk, sangat jauh berbeda dengan program PMT Pemberian Makanan Tambahan yang dikembangkan oleh pemerintah. Program PMT sangat tidak efektif karena masyarakat tidak dilibatkan secara penuh dalam program tersebut, bahkan cenderung membuat masyarakat manja dan memiliki ketergantungan sangat tinggi terutama bagi keluarga penderita gizi buruk. Di samping itu juga, program PMT sangat mubazir dalam hal pembiayaan, karena semua keluarga penderita gizi buruk selalu berharap untuk mendapat bantuan. Itu sebabnya program PD perlu mendapat perhatian pemerintah Depkes untuk diadopsi dalam rangka mengatasi gizi buruk di masyarakat. Selain positive deviance ada beberapa program yang telah terdahulu disosialisasikan kepada masyarakat dalam upaya kesehatan promotif dan preventif terdapat program penyuluhan gizi melalui promosi kadarzi, revitalisasi posyandu, pemberian supplementasi gizi dan pemberian MP-ASI bagi balita gakin. Sedangkan dalam upaya kuratif dan rehabilitatif terdapat program penemuan aktif dan rujukan kasus gizi buruk, perawtan balita gizi buruk dan pendampingan balita gizi buruk pasca perawatan. Dalam menunjang penanggulangan gizi buruk demi terwujudnya status perkembangan motorik kasar anak yang optimal maka dierlukan peran berbagai pihak termasuk didalamnya keluarga. Peran keluarga dalam kerangka kerja pencegahan dan peanggulangan gizi buruk adalah mengikuti onseling gizi, memberikan ASI ekslusif dan MP-ASI, memberikan gizi yang seimbang padda anak, memberikan pola asuh yang baik, pemantauan pertumbuhan anak, menggunakan garam beryodium, memanfaatkan pekarangan rumah sebagai apotek dan pasar hidup, peningkatan daya beli keluarga dan menjadi keluara siaga.

6.14. Hubungan Umur Dengan Status Perkembangan Motorik Kasar Pada

Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Semua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Berdasarkan hasil penelitian tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dan staus perkembangan motorik kasar pada anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.dengan p value 0,422. Penelitian ini selaras dengan penelitian Vita dkk. yang menyebutkan bahwa pada anak usia 12-18 bulan yang terdiri atas 22 anak 51 laki-laki dan 21 anak 49 perempuan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna p 0.05 pada sebaran sampel menurut umur dan jenis kelamin di kedua keluarga. Penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Gunawan dkk 2010 yang menyatakan bahwa hasil penelitian menggambarkan bahwa umur balita dengan gangguan perkembangan anak sebanyak 31 anak. Dengan p value 0,009 ada hubungan antara umur dengan gangguan perkembangan anak. Pada penelitiaan ini variabel umur tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan status perkembangan motorik kasar dikarenakan pada pengukuran status perkembangan motorik kasar menggunakan indikator umur sebagai parameter pengukurannya. Maka dari itu walaupun dalam teori Soetjiningsih dan Hidayat dikatakan bahwa umur termasuk kedalam faktor yang mempengaruhi motorik kasar, tapi berdasarkan hasil penelitian ini tidak memiliki hubungan dengan status perkembangan motorik kasar.

6.15. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Status Perkembangan Motorik Kasar

Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat. Dalam hal ini jenis kelamin mempunyai peranan tersendiri dalam tumbuh kembang anak, khususnya perkembangan motorik kasar. Dalam tumbuh kembang anak selain umur, jenis kelamin merupakan faktor yang harus diperhatikan sebagai salah satu indikasi dalam menentukan status perkembangan motorik kasar anak. Berdasarkan hasil penelitian tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan status perkembangan motorik kasar anak pada anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.dengan p value 1,000 Hal ini selaras dengan penelitian Gunawan 2010 yang menyebutkanHasil penelitian menggambarkan bahwa jenis kelamin laki dengan gangguan perkembangan anak sebesar 5,9 dan jenis kelamin perempuan dengan gangguan perkembangan anak sebesar 3,7. Dengan p value 0,494 tidak ada hubungan antara Jenis kelamin dengan gangguan perkembangan anak.

6.16. Hubungan Status Berat Bayi Lahir Rendah Dengan Status Perkembangan

Motorik Kasar Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak, karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini Hidayat, 2008. Angka kematian bayi di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi. Angka kematian bayi di Indoesia tercatat 16,3 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2008, ini memang bukan gambaran yang indah

Dokumen yang terkait

Pola Pemberian Makan Dan Status Gizi Anak Usia 0-24 Bulan Di Desa Ginolat Kecamatan Sianjur Mula Mula Kabupaten Samosir, Tahun 2010

3 39 79

Efek Suplementasi Zn Dan Fe Pada Status Gizi Anak Stunted Usia 6 – 24 Bulan Di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah

0 18 150

Hubungan Faktor Sosial Budaya Dengan Status Gizi Anak Usia 6 – 24 Bulan Di Kecamatan Medan Area Kota Medan Tahun 2007

0 54 108

Hubungan Asupan Gizi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 6-18 Bulan Di Kelurahan Pamulang Barat Kecamatan Pamulang Tahun 2014

0 6 146

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA USIA 2-5 TAHUN DI POSYANDU DESA BENTARSARI, KECAMATAN SALEM, KABUPATEN BREBES.

0 3 4

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 1 Hubungan Antara Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 1-5 Tahun di Posyandu Buah Hati Ketelan Banjarsari Surakarta.

0 1 17

PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 7 – 24 BULAN DI POSYANDU Pengaruh Status Gizi Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak Usia 7 – 24 Bulan Di Posyandu Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun 2012

0 3 14

PENDAHULUAN Pengaruh Status Gizi Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak Usia 7 – 24 Bulan Di Posyandu Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun 2012.

0 2 5

Keywords: Nutritional status, gross motor development. A. PENDAHULUAN - STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA 6 - 12 BULAN DI POSYANDU DUSUN KEDUNGBENDO DESA GEMEKAN KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

0 0 14

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 6 - 24 BULAN DI POSYANDU DESA TIMBULHARJO SEWON BANTUL TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 12