KMS 4
Stimulus Orang Tua
Rangsangan dari peristiwa-peristiwa sosial yang datang dari lingkungan
luar diri anak yang dapat mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan anak, seperti cara orang tua mengasuh mendidik dan
membesarkan anak yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak, seperti
yang ditunjukan jawaban responden pada angket.
Wawancara Angket
pola asuh 0. Jika skor 75 =
stimulasi psikososial kurang
1. Jika skor ≥75 =
stimulasi psikososial cukup
Ordinal
5 Tingkat
Pendidikan Ibu
Jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah diselesaikan oleh ibu
anak dalam sistem pendidikan nasional Marwati,
2010. Wawancara
Kuesioner 0.
Rendah jika ≤ SMP 1. Tinggi jika SMP
Marwati, 2010 Ordinal
6 Tingkat
Pendidikan Ayah
Jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah diselesaikan oleh ayah
anak dalam sistem pendidikan Wawancara
Kuesioner 0.
Rendah jika ≤ SMP 1. Tinggi jika SMP
Marwati, 2010 Ordinal
nasional Marwati, 2010. 7
Pengetahuan Ibu
Jawaban responden terhadap pertanyaan yang diberikan meliputi
motorik kasar anak dan pemberian stimulus terhadap anak
Wawancara Kuesioner 0. Pengetahuan rendah jika median
1. Pengetahuan sedang jika
≥ median Ordinal
8 Ekonomi
Keluarga Penghasilan keluarga yang diukur
dengan pendapatan UMP Wawancara Kuesioner 0. Rendah jika
penghasilan orang tua UMP
1. Tinggi jika penghasilan orang tua
≥ UMP Human Resource
Community, 2011 Ordinal
9 Jumlah
Anak Dalam Keluarga
Jumlah anak kandung yang telah dilahirkan ibu dalam keluaga.
Wawancara Kuesioner 0. Cukup jika ≤ 2 anak
1. Banyak jika 2 anak Ordinal
10 Umur Usia anak mulai dari lahir sampai
survey dilakukan, dihitung dalam bulan.
Wawancara Kuesioner,
KMS 0. 6-12
1. 13-18 bulan 2. 19-24 bulan
Ordinal
11 Jenis Kelamin
Perbedaan antara perempuan dan laki- laki berdasarkan ciri fisik biologis
yang tidak dapat ditukar. Wawancara
Kuesioner, KMS
0. Perempuan 1. Laki-laki
Ordinal
3.3. Hipotesis Penelitian
1. Diketahuinya hubungan umur, jenis kelamin, BBLR, dan status gizi dengan motorik kasar pada anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu
Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi
Banten tahun 2014
2. Diketahuinya hubungan pengetahuan ibu, tingkat pendidikan ibu, tingkat pendidikan ayah, status ekonomi keluarga, jumlah anak dan stimulus
dengan motorik kasar pada anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi
Banten tahun 2014
57
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, yaitu data yang menyangkut variabel dependen dan variabel independen dikumpulkan dan
diamati dalam waktu yang bersamaan. Desain cross sectional digunakan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui hubungan antara status
gizi dengan motorik kasar anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari tahun ajaran 2013-2014.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, Pada Bulan Maret-Juli 2014.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2008. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 6 sampai 24
bulan di Posyandu Desa Pari
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2008. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah simple random sampling, dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada di dalam populasi itu. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi Ariawan, 1998, yaitu:
√ √
N = Besar sampel
= Nilai Z pada derajat kepercayaan 1- α2 atau derajat
kepercayaan α pada uji dua sisi two tail, yaitu sebesar 5 = 1.96
= Nilai Z pada kekuatan uji 1- β, yaitu sebesar 95 = 1.28
Ṕ = Proporsi rata diperoleh dari
2 = Proporsi perkembangan motorik kasar anak tidak sesuai
umur dengan status gizi kurang = 0,66 Lindawati, 2013 = Proporsi perkembangan motorik kasar anak tidak sesuai
umur dengan status gizi normal = 0,32 Lindawati, 2013
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut, diperoleh sebanyak 44 anak untuk masing-masing kelompok, sehingga besar sampel
minimal yang harus diambil sebanyak 88 anak. Untuk menjaga bila ada ketidaklengkapan data, maka besar sampel ditambah 10 sehingga besar
sampel minimal dalam penelitian ini sebanyak 96 anak.