Gambaran Stimulus Pada Anak Usia 6 sampai 24 bulan Di Posyandu Desa
kategori-kategori yang semakna dalam rangka memperbesar harapan dari sel- sel tersebut. Maka status gizi dirubah menjadi dua kategorik yaitu, 0 = status
gizi bermasalah gabungan dari 0,1 dan 3 dan 1 = status gizi baik. Berdasarkan hasil penelitian status gizi secara signifikan mempengaruhi
status perkembangan motorik kasar anak dengan nilai p 0,009 artinya adanya hubungan yang bermakna antara status gizi dengan perkembangan motorik
kasar anak pada anak usia 6 sampai 24 bulan di Posyandu Desa Pari Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
Hasil ini sesuai dengan hasi penelitian Lindawati 2010 didapatkan bahwa tingkat perkembangan motorik anak dengan status gizi kurang tidak
sesuai dengan usia terjadi pada 66.7 responden, sedangkan tingkat perkembangan motorik anak dengan status gizi normal tidak sesuai hanya
terjadi pada 32.8 responden. Dengan hasil hitung 0,004 dan p value 0,01
artinya ada hubungan bermakna antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar.
Begitu juga dengan hasil penelitian Ulya 2012 menunjukkan bahwa status gizi anak sebagian besar baik sebanyak 32 anak 78,0, perkembangan
motorik kasar anak sebagian besar normal sebanyak 30 anak 73,2, dan ada hubungan yang bermakna antara status gizi anak dengan perkembangan
motorik kasar pada anak di Posyandu Mukti Asih Kelurahan Genuk Sari dengan nilai p sebesar 0,000 Ulya, Maslachatul. 2012
Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan hasi penelitian Gunawan dkk. 2010 dengan jumlah subjek 321 anak usia 6 sampai 24 bulan dan yang
memenuhi kriteria inklusi 308 anak, terdiri dari 164 laki-laki 53,2 dan 144 perempuan 46,8. Anak yang mengalami perkembangan normal 278 anak
90,22 dan meragukan 30 anak 9,78. Sedangkan status gizi dinilai berdasarkan BBPB, hasil normal 277 anak 89,9 dan kurus 31 anak
10,10. Dari 31 anak dengan status gizi kurang, di antara 2 anak di antaranya mengalami perkembangan meragukan dan dari 28 anak dengan perkembangan
meragukan mempunyai status gizi normal. Tidak terdapat hubungan antara gangguan perkembangan dengan status gizi p=0,394.
Seperti yang telah dipaparkan bahwa menurut hasil penelitian status gizi berhubungan signifikan secara statistik dengan status perkembangan motorik
kasar anak. Dengan demikian untuk meningkatkan status perkembangan motorik kasar anak maka harus dimulai dengan memperbaiki status gizi anak
tersebut. Untuk penanggulangan gizi buruk pemerintah telah merancang bebeapa program salah satu program yang di adopsi pemerintah untuk
penanggulangan gizi buruk adalah program positive deviance. Positive Deviance PD atau penyimpangan positive adalah sebuah
program baru di dalam dunia kesehatan, yang bertujuan untuk menangani kasus gizi buruk atau gizi kurang bagi anak-anak Balita yang ada di seluruh
Indonesia. Disebut dengan penyimpangan positive karena anak-anak penderita gizi buruk yang berada di satu lingkungan bisa mencontoh perilaku hidup sehat